Demokrat Soal Politik Genderuwo: Mari Kita Bicara Tentang Program
Merdeka.com - Istilah politik genderuwo yang diucapkan capres petahana Joko Widodo menjadi ramai diperbincangkan. Partai Demokrat sendiri enggan menanggapi ucapan Jokowi tersebut.
Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengajak Jokowi dan semua pihak berdebat soal program.
"Enggak lah, saya enggak suka ngomong yang begituan. Di Demokrat itu politiknya bersih, cerdas dan santun. Saya enggak mau ngomongin itu, mari kita bicara tentang program," kata Hinca di Hotel Sultan, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (10/11).
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Kenapa Gibran enggan menanggapi soal Jokowi sebagai pemimpin koalisi? Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi bakal pemimpin koalisi besar Prabowo-Gibran. Dia menilai usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
Sikap Demokrat ini, kata Hinca, sesuai petuah dari Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang ingin kadernya nyaring menyampaikan gagasan. Hinca pun ingin kedua paslon Pilpres mengedukasi masyarakat dengan tawaran program.
"Tadi Pak SBY menyampaikan mari bicara tentang agenda bangsa, karena itu siapapun capres cawapresnya berilah pendidikan yang baik bagi masyarakat, sampaikan program, sampaikan cara kerja mu supaya dipilih," imbuhnya.
Diketahui, setelah sontoloyo, kini Presiden Jokowi menyindir politikus genderuwo. Menurut Jokowi politikus genderuwo adalah politikus yang menggunakan propaganda tak sehat untuk menakut-nakuti masyarakat.
"Politikus genderuwo itu cara politik propaganda, menakut-nakuti rakyat, menimbulkan kekhawatiran dan ujungnya ketidakpastian," kata Jokowi usai Peresmian Ruas Tol Pejagan-Pemalang seksi III dan IV di Jawa Tengah, Jumat (9/11).
Jokowi meminta politikus genderuwo ini berhenti melakukan cara-cara seperti ini. Menurutnya, Pemilu dan Pilpres 2019 harus menunjukkan kematangan berpolitik.
"Cara itu jangan diteruskanlah, stop. Kita harapkan politik yang penuh kegembiraan. Penuh kematangan," tutur Jokowi.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terlebih, kata Ganjar, semua pihak juga ikut netral dalam menghadapi pemilu serentak 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menghadiri peringatan hari konstitusi dan HUT ke-78 MPR.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah berkomunikasi dengan Golkar dan PAN sebelum kedua partai itu mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo secara terang-terangan mengaku cawe-cawe.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi santai kabar ingin merebut kursi Ketua Umum PDIP, yang masih diemban Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi merespons serangan negatif selama ini yang ditujukan kepadanya.
Baca SelengkapnyaYandri menilai upaya pelaporan terhadap Rocky berlebihan. Meski dia mengakui hal tersebut wajar sebagai sebuah respons kontra.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, seharusnya Presiden Jokowi berjanji di hadapan rakyat.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tidak tahu siapa yang disebut 'Pak Lurah' oleh politisi.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku sudah mendengar wacana bakal capres Ganjar Pranowo menjadi bakal cawapres dari Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi buka suara terkait tudingan menghambat dan menjegal langkah politik Anies Baswedan di Pilkada Serentak, Jumat (30/8).
Baca SelengkapnyaKeanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca Selengkapnya