Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dipecat dari NasDem, Rachmawati makin galak serang Jokowi

Dipecat dari NasDem, Rachmawati makin galak serang Jokowi rachmawati soekarnoputri. ©2014 merdeka.com/wahid chandra daulay

Merdeka.com - Politikus Rachmawati Soekarnoputri dipecat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem . Pemecatan itu lantaran putri ketiga presiden Soekarno dianggap tidak sejalan dengan partai besutan Surya Paloh.

Sekjen Partai NasDem Patrice Rio Capella menegaskan, setelah melakukan rapat internal bahwa Rachmawati enggan mengikuti keputusan partai untuk mendukung pasangan Jokowi - JK sebagai presiden dan wakil presiden. Alasan itu yang dianggap partai tidak sejalan dengan etika dan disiplin organisasi.

"Oleh karena itu keputusan yang diambil partai seyogyanya jadi sebuah keputusan bulat. Kami menghargai ada perbedaan pandangan di dalam kubu partai tetapi tidak mengatasnamakan nama institusi NasDem," ucap Rio saat jumpa pers di DPP NasDem, Jakarta Pusat, Selasa (5/8).

Orang lain juga bertanya?

Untuk menggantikan posisi Rachmawati, NasDem menunjuk Maxi Gunawan yang sebelum menjabat anggota Dewan Pertimbangan. "Kami ucapkan terima kasih untuk Ibu Rachmawati dan tentu hubungan baik yang sudah dijalin itu tetap seperti biasa," katanya.

Sementara itu, Rachmawati Soekarnoputri membantah jika dirinya telah dipecat oleh Partai NasDem . Dia menegaskan, dirinya telah mengundurkan diri sebagai anggota sejak 24 Juli yang lalu.

"Saya ingin luruskan, saya telah membuat surat pengunduran diri tanggal 24 Juli, saya sudah mengundurkan diri dari Partai NasDem" katanya dalam jumpa pers di rumahnya di Jati Padang, Jakarta Selatan, Rabu (6/8).

Setelah dipecat dari Partai NasDem , Rachmawati pun makin gencar menyerang Presiden dan wakil presiden terpilih 2014 Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Berikut serangan Rachmawati yang berhasil dihimpun merdeka.com:

Tak dukung Jokowi-JK, Rachmawati ingin berpihak pada kebenaran

Rachmawati Soekarnoputri menegaskan, pengunduran dirinya dari Partai NasDem karena sikap politi yang sudah tidak bisa bersama dengan Partai NasDem. Dia mengatakan hal itu bukan karena dia mendukung nomor urut satu tapi karena keberpihakannya kepada kebenaran."Ini memang menjadi sikap politik saya yang tidak bisa bersama partai NasDem, saya ingin menegaskan, keputusan ini bukan karena saya memihak nomor satu, saya punya keberpihakan kepada kebenaran," ucapnya.

Rachmawati sebut kebijakannya tak didengar Surya Paloh

Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem Rachmawati Soekarnoputri mengkritik kebijakan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Salah satunya yakni berkoalisi dengan PDI Perjuangan dan mengusung Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam pemilihan presiden 2014.Menurut Rachmawati, Surya Paloh tak pernah mendengar masukan dan nasehatnya selama menjabat Ketua Dewan Pertimbangan. Bahkan, bos Metro TV itu tidak menggubris kebijakannya ke DPP Partai NasDem."Saya sering bicara dengan ketua umum untuk kebijakan-kebijakan DPP tapi tak digubris," ujarnya.

Rachmawati sebut Sekjen NasDem Pembohong besar

Rachmawati Soekarnoputri menyindir Sekjen Partai NasDem Rio Patrice Capella sebagai sosok pembohong besar. Pasalnya, Rio mengatakan bahwa Rachmawati pernah dapat teguran. Pada hal, dia mengaku jika dirinya mengundurkan diri dari partai besutan Surya Paloh."Rio Capella itu pembohong besar. Saya tidak pernah dapat teguran, misal dalam perusahaan ada SP1 SP2, saya sangat kaget jika saya diberhentikan kemarin. Sebulan lalu saya sudah bilang mengundurkan diri, pertimbangan sosiologis, ideologis dan politis saya akan mengundurkan diri," tuturnya.

Rachmawati tuding Jokowi menang ada intervensi asing

Rachmawati Soekarnoputri menilai pemilihan presiden dan wakil presiden 2014 telah dicederai dengan intervensi negara asing. Untuk itu, ada upaya pihak luar yang berkinginan memenangkan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dengan imbalan konsesi bisnis."Masalah dalam pilpres ini utamanya adalah mencederai demokrasi kita. Saya menolak proses dari pilpres ini karena telah diintervensi asing," kata Rachma saat jumpa pers di rumahnya di Jati Padang, Jakarta Selatan, Rabu (6/8)Menurut Rachmawati, ada sebuah grand design yang telah dimainkan oleh asing dalam proses pilpres lalu. "Grand design dari asing ini, memberikan konsultan politik untuk memenangkan salah satu pihak dalam proses pilpres kali ini," ujarnya

Rachmawati tantang Jokowi konsisten ungkap kasus korupsi BLBI

Rachmawati Soekarnoputri mengaku memiliki alasan menolak Partai NasDem berkoalisi dengan PDIP mengusung, Joko Widodo sebagai presiden. Menurutnya, Jokowi tidak akan bisa konsisten menyelesaikan kasus korupsi mantan presiden RI, Megawati Soekarnoputri. Adik kakak turunan Soekarno ini memang tak pernah akur."Saya melihat proses pilpres kali ini, dimana NasDem bersama PDIP. Bagaimana BLBI yang belum tuntas, dosa-dosa Megawati, tidak ada jawaban, padahal itu konsideran dosa politik Megawati," kata Rachma di rumahnya di Jati Padang, Jakarta Selatan, Rabu (6/8).

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Berapi-api Ribka Tjiptaning Depan Hasto & Kader PDIP
VIDEO: Berapi-api Ribka Tjiptaning Depan Hasto & Kader PDIP "Kita Bersatu Lawan Presiden Jokowi, Ini Neo Orba!"

Ribka mengaku kepada Hasto, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah melarang agar tidak menyerang dan menyebut nama

Baca Selengkapnya
PDIP Pecat Jokowi, Ganjar: Jelas Tidak Ikut Aturan Partai
PDIP Pecat Jokowi, Ganjar: Jelas Tidak Ikut Aturan Partai

Ganjar menilai pemecatan terhadap Jokowi merupakan langkah yang tepat.

Baca Selengkapnya
FOTO: Resmi Dipecat PDIP, Begini Potret Kenangan Mesra Jokowi dan Megawati yang Terekam Kamera
FOTO: Resmi Dipecat PDIP, Begini Potret Kenangan Mesra Jokowi dan Megawati yang Terekam Kamera

Sekitar satu tahun lalu, sebelum SK pemecatan resmi dikeluarkan, hubungan Jokowi dan Megawati Soekarnoputri terlihat mesra. Simak potretnya!

Baca Selengkapnya
Respons Jokowi Usai Dipecat PDIP: Nanti Waktu yang akan Mengujinya
Respons Jokowi Usai Dipecat PDIP: Nanti Waktu yang akan Mengujinya

Jokowi mengaku tidak ingin membela diri atau mencari pembenaran terkait sikap PDIP.

Baca Selengkapnya
Ini Daftar Lengkap 27 Kader PDIP yang Dipecat, Ada Jokowi dan Keluarganya
Ini Daftar Lengkap 27 Kader PDIP yang Dipecat, Ada Jokowi dan Keluarganya

Pemecatan Jokowi tercantum dalam Surat Keputusan (SK) dengan Nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024.

Baca Selengkapnya
TOP NEWS: Sidang Rocky Gerung Panas, Hakim Asyik Nikmati | Mega & Jokowi Renggang?
TOP NEWS: Sidang Rocky Gerung Panas, Hakim Asyik Nikmati | Mega & Jokowi Renggang?

Gugatan ini buntut kasus Perbuatan Melawan Hukum dengan sangkaan menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Emosi Megawati Akui Jadi Provokator, Tunjuk-Tunjuk Kader PDIP Panas Dicap Tukang Ngamuk!
VIDEO: Emosi Megawati Akui Jadi Provokator, Tunjuk-Tunjuk Kader PDIP Panas Dicap Tukang Ngamuk!

Penuh emosional, Megawati menegaskan saat ini dirinya menjadi provokator.

Baca Selengkapnya
Senyum Jokowi Ditanya soal Pengembalian KTA PDIP
Senyum Jokowi Ditanya soal Pengembalian KTA PDIP

Pada Senin (16/12) kemarin, PDIP resmi memecat Jokowi dari PDIP.

Baca Selengkapnya
Pengamat Ungkap Alasan Jokowi Tak Mungkin Ambil Alih PDIP
Pengamat Ungkap Alasan Jokowi Tak Mungkin Ambil Alih PDIP

Pernyataan Megawati tersebut digaungkan berkaitan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, Efriza menilai sulit jika Jokowi ingin mengambil alih PDIP.

Baca Selengkapnya
Rocky Gerung Dilabrak Caleg PDIP, Hasto: Ekspresi Mewakili Rakyat Indonesia
Rocky Gerung Dilabrak Caleg PDIP, Hasto: Ekspresi Mewakili Rakyat Indonesia

Caleg DPRD Cianjur Noviana Kurniati melabrak Rocky Gerung ketika menghadiri pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Rabu (6/9).

Baca Selengkapnya
Budi Arie Respons PDIP: Semua Partai Siap Tampung Pak Jokowi
Budi Arie Respons PDIP: Semua Partai Siap Tampung Pak Jokowi

Budi Arie Setiadi mengatakan, banyak partai yang mau menampung mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah resmi dipecat oleh PDIP.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Nusron Anggap Mega Gelisah: Jokowi Pilih Jadi Petugas Rakyat Bukan Petugas Partai
VIDEO: Nusron Anggap Mega Gelisah: Jokowi Pilih Jadi Petugas Rakyat Bukan Petugas Partai

Nusron Wahid menjawab Ketum PDIP Megawati yang tengah gelisah hingga mengungkit soal Orde Baru.

Baca Selengkapnya