Dipecat dari NasDem, Rachmawati makin galak serang Jokowi
Merdeka.com - Politikus Rachmawati Soekarnoputri dipecat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem . Pemecatan itu lantaran putri ketiga presiden Soekarno dianggap tidak sejalan dengan partai besutan Surya Paloh.
Sekjen Partai NasDem Patrice Rio Capella menegaskan, setelah melakukan rapat internal bahwa Rachmawati enggan mengikuti keputusan partai untuk mendukung pasangan Jokowi - JK sebagai presiden dan wakil presiden. Alasan itu yang dianggap partai tidak sejalan dengan etika dan disiplin organisasi.
"Oleh karena itu keputusan yang diambil partai seyogyanya jadi sebuah keputusan bulat. Kami menghargai ada perbedaan pandangan di dalam kubu partai tetapi tidak mengatasnamakan nama institusi NasDem," ucap Rio saat jumpa pers di DPP NasDem, Jakarta Pusat, Selasa (5/8).
-
Siapa yang dipecat dari partai politik? Sayangnya, pada tahun 2018, ia dipecat dari partai tersebut karena dituduh melakukan kecurangan suara pada pemilu sebelumnya.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Kenapa hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang larang Jokowi ikut kampanye? Tidak ada penyebutan presiden dan wakil presiden atau menteri di dalamnya.
-
Siapa yang dipecat oleh PDIP? PDIP telah memecat Cinta Mega usai ketahuan diduga main judi slot Politikus PDIP Cinta Mega akhirnya dipecat oleh partai, usai ketahuan diduga bermain judi online slot saat rapat paripurna bulan lalu.
Untuk menggantikan posisi Rachmawati, NasDem menunjuk Maxi Gunawan yang sebelum menjabat anggota Dewan Pertimbangan. "Kami ucapkan terima kasih untuk Ibu Rachmawati dan tentu hubungan baik yang sudah dijalin itu tetap seperti biasa," katanya.
Sementara itu, Rachmawati Soekarnoputri membantah jika dirinya telah dipecat oleh Partai NasDem . Dia menegaskan, dirinya telah mengundurkan diri sebagai anggota sejak 24 Juli yang lalu.
"Saya ingin luruskan, saya telah membuat surat pengunduran diri tanggal 24 Juli, saya sudah mengundurkan diri dari Partai NasDem" katanya dalam jumpa pers di rumahnya di Jati Padang, Jakarta Selatan, Rabu (6/8).
Setelah dipecat dari Partai NasDem , Rachmawati pun makin gencar menyerang Presiden dan wakil presiden terpilih 2014 Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Berikut serangan Rachmawati yang berhasil dihimpun merdeka.com:
Tak dukung Jokowi-JK, Rachmawati ingin berpihak pada kebenaran
Rachmawati Soekarnoputri menegaskan, pengunduran dirinya dari Partai NasDem karena sikap politi yang sudah tidak bisa bersama dengan Partai NasDem. Dia mengatakan hal itu bukan karena dia mendukung nomor urut satu tapi karena keberpihakannya kepada kebenaran."Ini memang menjadi sikap politik saya yang tidak bisa bersama partai NasDem, saya ingin menegaskan, keputusan ini bukan karena saya memihak nomor satu, saya punya keberpihakan kepada kebenaran," ucapnya.
Rachmawati sebut kebijakannya tak didengar Surya Paloh
Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem Rachmawati Soekarnoputri mengkritik kebijakan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Salah satunya yakni berkoalisi dengan PDI Perjuangan dan mengusung Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam pemilihan presiden 2014.Menurut Rachmawati, Surya Paloh tak pernah mendengar masukan dan nasehatnya selama menjabat Ketua Dewan Pertimbangan. Bahkan, bos Metro TV itu tidak menggubris kebijakannya ke DPP Partai NasDem."Saya sering bicara dengan ketua umum untuk kebijakan-kebijakan DPP tapi tak digubris," ujarnya.
Rachmawati sebut Sekjen NasDem Pembohong besar
Rachmawati Soekarnoputri menyindir Sekjen Partai NasDem Rio Patrice Capella sebagai sosok pembohong besar. Pasalnya, Rio mengatakan bahwa Rachmawati pernah dapat teguran. Pada hal, dia mengaku jika dirinya mengundurkan diri dari partai besutan Surya Paloh."Rio Capella itu pembohong besar. Saya tidak pernah dapat teguran, misal dalam perusahaan ada SP1 SP2, saya sangat kaget jika saya diberhentikan kemarin. Sebulan lalu saya sudah bilang mengundurkan diri, pertimbangan sosiologis, ideologis dan politis saya akan mengundurkan diri," tuturnya.
Rachmawati tuding Jokowi menang ada intervensi asing
Rachmawati Soekarnoputri menilai pemilihan presiden dan wakil presiden 2014 telah dicederai dengan intervensi negara asing. Untuk itu, ada upaya pihak luar yang berkinginan memenangkan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dengan imbalan konsesi bisnis."Masalah dalam pilpres ini utamanya adalah mencederai demokrasi kita. Saya menolak proses dari pilpres ini karena telah diintervensi asing," kata Rachma saat jumpa pers di rumahnya di Jati Padang, Jakarta Selatan, Rabu (6/8)Menurut Rachmawati, ada sebuah grand design yang telah dimainkan oleh asing dalam proses pilpres lalu. "Grand design dari asing ini, memberikan konsultan politik untuk memenangkan salah satu pihak dalam proses pilpres kali ini," ujarnya
Rachmawati tantang Jokowi konsisten ungkap kasus korupsi BLBI
Rachmawati Soekarnoputri mengaku memiliki alasan menolak Partai NasDem berkoalisi dengan PDIP mengusung, Joko Widodo sebagai presiden. Menurutnya, Jokowi tidak akan bisa konsisten menyelesaikan kasus korupsi mantan presiden RI, Megawati Soekarnoputri. Adik kakak turunan Soekarno ini memang tak pernah akur."Saya melihat proses pilpres kali ini, dimana NasDem bersama PDIP. Bagaimana BLBI yang belum tuntas, dosa-dosa Megawati, tidak ada jawaban, padahal itu konsideran dosa politik Megawati," kata Rachma di rumahnya di Jati Padang, Jakarta Selatan, Rabu (6/8).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ribka mengaku kepada Hasto, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah melarang agar tidak menyerang dan menyebut nama
Baca SelengkapnyaGugatan ini buntut kasus Perbuatan Melawan Hukum dengan sangkaan menghina Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPenuh emosional, Megawati menegaskan saat ini dirinya menjadi provokator.
Baca SelengkapnyaPernyataan Megawati tersebut digaungkan berkaitan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, Efriza menilai sulit jika Jokowi ingin mengambil alih PDIP.
Baca SelengkapnyaNusron Wahid menjawab Ketum PDIP Megawati yang tengah gelisah hingga mengungkit soal Orde Baru.
Baca SelengkapnyaHubungan Megawati dengan keluarga Jokowi menjadi peristiwa politik yang menyita perhatian di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaProjo Sentil Keras Kader PDIP Ribka Tjiptaning: Dulu Dukung Jokowi, Sekarang Ajak Orang Melawan
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri sudah menyatakan siap kembali menjabat sebagai pimpinan tertinggi di PDIP.
Baca SelengkapnyaJokowi sebelumnya disebut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengirim menteri untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaMegawati mengatakan, aparat penegak hukum saat ini dipakai untuk mengintimidasi lawan politik.
Baca SelengkapnyaPDIP membocorkan sejumlah menteri telah melapor ke Megawati untuk mundur dari kabinet.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan pihak yang ingin mengambilalih PDIP adalah Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya