Gerindra pertanyakan hasil survei meleset jauh di Pilgub Jabar dan Jateng
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menyoroti perbedaan elektabilitas dari hasil penghitungan beberapa lembaga survei sebelum pelaksaan Pilkada Serentak 2018. Menurutnya, prediksi lembaga survei terlalu meleset dari hasil penghitungan real setelah pencoblosan.
"Jadi margin of error terjadi di Jawa Barat dan Jawa Tengah saya ingin sampaikan di Jawa Barat ini lembaga survei rata-rata menempatkan Sudrajat-Syaikhu paling tinggi tujuh persen," kata Ferry dalam sebuah diskusi bertajuk 'Pilkada, Kotak Kosong dan Pilpres' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (30/6).
"Saya ingin bertanya ini kenapa hanya terjadi di Jawa Barat dan Jawa Tengah sementara di tempat lain tingkat presisi (hasil survei sebelum pilkada) yang tidak tinggi," lanjutnya.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Apa penyebab perselisihan hasil pemilu? Perselisihan hasil pemilu merujuk pada ketidaksepakatan atau konflik yang timbul terkait dengan proses pemilihan umum.
-
Siapa yang mempertanyakan data kerawanan Pemilu di Kaltim? Isran mempertanyakan data yang dikeluarkan oleh Bawaslu tersebut. Sebab dalam riwayatnya, Kaltim tak pernah mengalami kericuhan dalam penyelenggaraan Pemilu.
-
Apa saja faktor yang mempengaruhi hasil pemilu? Hasil pemilu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks dan bervariasi tergantung pada konteks politik suatu negara. Beberapa faktor yang umumnya dapat memengaruhi hasil pemilu meliputi: 1. Kandidat dan Partai Politik, 2. Isu Pemilu, 3. Faktor Ekonomi, 4. Media Massa, 5. Partisipasi Pemilih, 6. Sistem Pemilu, 7. Peraturan Pemilu, 8. Sentimen Publik, 9. Dukungan Elektoral, 10. Perubahan Demografis.
-
Apa itu Sengketa Pemilu? Sengketa Pemilu adalah konsekuensi yang mungkin terjadi dalam sistem penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu). Walaupun sistem sudah dirancang sebaik mungkin, kemungkinan pelanggaran yang bisa mencederai kualitas Pemilu masih bisa terjadi.
Ferry mempertanyakan penyebab perbedaan itu pada Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) Djayadi Hanan. Djayadi hadir dalam diskusi yang sama.
"Ini apa, apa mungkin metodologinya", ungkapnya.
Diketahui, dari empat lembaga survei hitung cepat Pilkada Jawa Barat dimenangkan oleh pasangan Emil-Uu. Kemudian disusul oleh Sudrajat-Syaikhu di posisi kedua, lalu Deddy-Dedi dan posisi buncit isi oleh pasangan TB Hasanuddin dan Anton Charliyan.
Hitung cepat Lembaga survei SMRC juga mengunggulkan paslon nomor satu Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum dengan total suara 32,26 persen, setelah 100 persen suara terkumpul pada pukul 17.50 WIB. Posisinya disusul oleh paslon Sudrajat-Ahmad Syaiku dengan suara 29,58 persen, posisi ketiga ditempati oleh Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dengan perolehan suara 25,38 persen persen, dan di posisi terakhir ada TB Hasanuddin-Anton Charliyan 12,77 persen.
Hasil hitung cepat itu berbeda jauh dengan hasil elektabilitas yang dilakukan lembaga survei. Yang paling mencolok adalah pasangan Sudrajat-Syaikhu yang di survei elektabilitas hanya mendapatkan sekitar 7 persen saja.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adanya perbedaan hasil survei elektabilitas calon kepala daerah di Pilkada 2024 dari lembaga survei belakangan menjadi sorotan.
Baca SelengkapnyaIndikator menggelar survei politik di Sumatera Barat pada 26 Juni-10 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaDalam hasil survei terbaru ini, elektabilitas Gerindra mencapai 19,5 persen. Sedangkan, PDIP meraih angka 19,3 persen.
Baca SelengkapnyaDalam survei tersebut, elektabilitas Andika Perkasa dan Ahmad Lutfi sangat berbeda jauh.
Baca SelengkapnyaSecara garis besar, Gerindra dan PDIP sama-sama unggul di enam kategori wilayah
Baca SelengkapnyaTiga lembaga survei telah merilis peta kekuatan Pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.
Baca SelengkapnyaHasto menyampaikan, di Jawa Tengah pihaknya optimis bisa meraup suara untuk Ganjar-Mahfud sebesar 62 persen.
Baca SelengkapnyaGerindra unggul dengan capaian elektabilitas 21,2 persen.
Baca SelengkapnyaLembaga survei Indikator Politik merilis hasil surveinya yang menunjukkan Partai Gerindra menyalip PDIP dan PKB di Jatim.
Baca SelengkapnyaHal ini menanggapi perbedaan hasil survei Poltracking Pilgub Jakarta hingga memutuskan keluar dari Persepi. Poltracking juga diberi sanksi oleh Persepi.
Baca SelengkapnyaAdjie menjelaskan faktor merosotnya suara Ganjar-Mahfud lantaran blunder kubu Ganjar yang kerap menyerang Jokowi belakangan ini.
Baca SelengkapnyaAkibatnya suara bagi Gerindra berkurang, sehingga tidak mendapatkan kursi di DPR RI Daerah Pemilihan Jawa Barat IX.
Baca Selengkapnya