Gerindra soal Rini Soemarno gadai BUMN: Jual saja semuanya!
Merdeka.com - Politikus Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa bereaksi keras mengenai kabar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno berencana menggadaikan perusahaan pelat merah besar bidang perbankan kepada China. Desmond menilai, kebijakan Rini justru akan merugikan Indonesia dengan menjual aset nasional ke pihak asing.
"Kalau sampai menggadai perusahaan nasional ke China berarti tidak peduli dengan nasib rakyat Indonesia. Kalau mau kaya gitu, jual saja semuanya, jual saja, menunggu Indonesia tak punya apa-apa, sebagai negara yang terjual," kata Desmond ketika dihubungi Merdeka.com di Jakarta, Selasa (22/9).
Dia menyatakan sikap yang diambil Rini dilatarbelakangi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mendukung sistem ekonomi liberal. Akibat sistem tersebut, kata dia, rakyat Indonesia akan menanggung hutang besar.
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
"Jokowi mau bikin rezim saja, seenaknya utang demi perbaikan ekonomi tapi yang bertanggung jawab membayarnya tetap rakyat. Bagaimana nasib generasi ke depan sudah mempunyai utang, apalagi Jokowi setelah lengser belum mampu membayarnya," jelasnya.
Anggota Komisi III DPR ini juga mempertanyakan sikap Jokowi yang tak lebih dahulu berkoordinasi kepada dewan soal hutang kepada China. Baginya, sebagai pemimpin negara mesti berkomunikasi dengan lembaga pemerintah lain jangan bersikap seenaknya dengan mengambil keputusan sendiri.
"Tanyakan saja langsung ke dia, mau menjual negara atau tidak. Memangnya kalau utang dia berkonsultasi dengan DPR, minta persetujuan kita, nggak kan," pungkasnya.
Sebelumnya, Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menuding Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno berencana menggadaikan perusahaan pelat merah besar bidang perbankan kepada China. Indikasinya ialah ditandatanganinya perjanjian utang senilai USD 3 miliar, atau sekitar Rp 42 triliun kepada PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Maruarar melihat langkah dan sikap Jokowi seperti Bung Karno.
Baca SelengkapnyaPerbandingan itu diberikan lantaran keduanya berani menerjang berbagai desakan dari luar negeri yang tidak menyukai program hilirisasi yang diusung Pemerintah.
Baca SelengkapnyaSetelah merebut hulu, Jokowi merangsek ke hilir. Dan ini bukan hanya tentang kedaulatan, ini tentang cara berdagang ribuan lowongan bagi kita
Baca SelengkapnyaPrabowo memuji gagasan Jokowi yang menjadi perbincangan dunia.
Baca SelengkapnyaJokowi beberkan kesuksesan kebijakannya di bidang energi seperti ambil alih Freepot hingga bangun smelter di Tanah Air.
Baca Selengkapnyameminta pemerintah memperhatikan pengusaha swasta agar tak kalah saing dengan perusahaan-perusahaan BUMN.
Baca SelengkapnyaMenurut Maruarar Sirait, figur Jokowi seperti Soekarno.
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan kepada para kader Gerindra untuk tidak malu menyebut berjuang bersama Jokowi
Baca SelengkapnyaLuhut mengakui Presiden Jokowi telah menjadikan Indonesia sebagai negara industri hilirisasi.
Baca SelengkapnyaSunarso mengatakan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 6%, faktor dominan yang menjadi penentu adalah human capital.
Baca SelengkapnyaPM Malaysia, Anwar Ibrahim menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN.
Baca SelengkapnyaIndonesia kaya dengan sumber daya alamnya, termasuk bahan mineral, hasil perkebunan, hasil kelautan, serta sumber energi baru dan terbarukan.
Baca Selengkapnya