Gibran: Puan dan Arsjad Beri Saya Izin Ikut Kompetisi jadi Cawapres, Enggak Perlu Diulangi Lagi!
Gibran Rakabuming Raka buka suara keputusannya maju sebagai Cawapres Prabowo.
Gibran menolak berkomentar ditanya Presiden Jokowi dan keluarga meninggalkan PDIP.
Gibran: Puan dan Arsjad Beri Saya Izin Ikut Kompetisi jadi Cawapres, Enggak Perlu Diulangi Lagi!
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka buka suara keputusannya maju sebagai Cawapres Prabowo Subianto. Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mengaku sudah mendapatkan izin dari Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dan Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP) Arsjad Rasjid.
"Saya sudah berkali-kali bilang. Kira-Kira dua minggu yang lalu saya sudah ketemu Mbak Puan dan Pak Arsjad. Beliau berdua sudah memberikan saya izin, untuk ikut berkompetisi. Enggak perlu saya ulang-ulangi lagi,"
kata Gibran di balai kota, Senin (30/10).
merdeka.com
Gibran menolak berkomentar ditanya Presiden Jokowi dan keluarga meninggalkan PDIP dengan menjadi Cawapres Prabowo.
"Ya itu monggo saya kembalikan lagi ke pak Hasto, nggih (ya),"
kata Gibran.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan PDIP mencintai Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga hingga memberikan privilese yang besar. Namun, kini PDIP ditinggalkan karena permintaan yang melanggar konstitusi.
Hal itu ditandai putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang dipinang menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
"Ketika DPP Partai bertemu dengan jajaran anak ranting dan ranting sebagai struktur partai paling bawah, banyak yang tidak percaya bahwa ini bisa terjadi. Kami begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga, namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranatan kebaikan dan Konstitusi," ujar Hasto dalam keterangannya.
Gibran merupakan kader PDI Perjuangan akhirnya menerima pinangan Koalisi Indonesia Maju untuk dipasangkan dengan capres Prabowo Subianto. Keputusan tersebut tentu menimbulkan gejolak di kalangan partai banteng moncong putih pimpinan Megawati Soekarnoputri.