Ini cara Mantan Dankorps Marinir rencanakan pembangunan di Jabar
Merdeka.com - Mayjen TNI (Purn) AL Buyung Lalana menyatakan kesiapannya maju di Pilgub Jabar 2018. Mantan Komandan Korps Marinir itu sudah memiliki konsep pembangunan Jawa Barat, jika nantinya ditakdirkan sebagai gubernur.
"Membangun daerah itu membangun SDM (sumber daya manusianya) dulu. SDM-nya kita bangun. Sentuhlah mereka dengan program-program dan kegiatan membangun. Itu kunci pertama saya nanti," kata pria akrab disapa Kang Buana, saat ditemui di Posko Tim Buana kawasan Buah Batu, Kota Bandung, Rabu (24/5).
Menurut dia, Jawa Barat dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia harusnya bisa menjadi daerah paling maju. Dengan luasan daerah juga besar, sudah seharusnya masyarakat mandiri. Di situlah pemerataan pembangunan ingin ditawarkan.
-
Apa harapan Pj Gubernur Jateng untuk Pemilu? “Sehingga pelaksanaan pemilu khususnya di Jawa Tengah berjalan dengan nyaman sejuk, damai dan tentunya sukses,“ imbuhnya.
-
Apa poros yang ingin dibuat PKB di Pilgub Jabar? “Kita kan sudah lama sudah sampaikan begitu, kita akan bikin poros di luar Kang RK,“ tegasnya lagi.
-
Siapa Gubernur pertama Jawa Barat? Dr. Soetardjo Kertohadikusumo, Anggota Volksraad yang Menjabat Gubernur Jawa Barat Pertama Ia juga merupakan salah satu tokoh dari Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
-
Siapa yang mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Cianjur? Ramzi menyatakan, 'Akhirnya saya memilih untuk mendaftar di Kabupaten Cianjur. Kami telah melakukan pendaftaran ke KPUD pada tanggal 28 kemarin.'“
-
Gimana Jenderal M Jusuf mempersiapkan diri jadi Panglima? Latihan Baris Berbaris Sebelum dilantik, Jusuf segera memanggil protokoler Departemen Pertahanan Keamanan. Dia merasa harus belajar baris berbaris kembali. Maklum sudah 12 tahun Jusuf tidak melakukan baris berbaris seperti tata cara kemiliteran.
-
Kapan Pilkada Jabar akan diselenggarakan? Pilkada serentak akan dilangsungkan pada November 2024 nanti.
Mantan jenderal TNI bintang dua itu menjelaskan, pembangunan Jawa Barat saat ini terfokus pada bagian utara. Adapun selatan terkesan terabaikan. Pergerakan ekonomi, kata dia, kini hanya terkonsentrasi di Bekasi, Karawang, Indramayu dan Cirebon.
"Konsentrasi ekonomi di (Selatan) sana perlu tata wilayah lagi. Pembangunan harusnya merata. Konsep membangun bandara Sukabumi. Atau mungkin di Garut di Sindang Barang sana, sehingga itu ada pergerakan ekonomi," imbuhnya.
Dia menyebut, jika pergerakan ekonomi berjalan rata, sehingga otomatis kesejahteraan masyarakat juga demikian. "Jadi akses harus dibuka selatan itu. Kalau dibuka otomatis masyarakat bangkit dan tersentuh teknologi dan pengembangan ekonomi. Jabar itu bemper ibu kota (DKI). Makannya Jabar harus maju," ucapnya.
Secara teori kedaerahan, dia juga memetakan permasalahan fundamental untuk membangun tanah kelahirannya. Ada tiga teori yang nantinya akan menjadi bekal program jika nanti memang bisa ditetakan sebagai calon gubernur. Pertama Tata wayah. "Tata wayah itu sudah wayahnya (sudah seharusnya) dengan melihat situasi Jabar. Katakan Jabar sekarang banjir longsor harus wayahnya ditata lingkungannya. Kalau punya konsep agraris silakan. Wayahnya dihijaukan. Ditata. Diperhatikan. Jangan ada pembiaran perusakan lagi," terangnya mengutip istilah sunda.
Kedua, yakni Tata lampah. Tata lampah atau diartikan tingkah laku. Sebagai warga yang berfilosofi Someah Hade Ka Semah' kearifan itu harus dibangun kembali.
"Kelakuan kita sekarang gimana? Dulu mah org pemuda kita tuh gimana menggelorakan. Ramah santun. Dulu mah kalau ketemu orang mangga linggih dulu. Tingkah laku kita. Penguatan kehidupan lokal itu adalah bagian dari pembangunan berbangsa dn bernegara di Jabar," jelasnya.
Selanjutnya, ketiga tata wilayah. Maksud tata wilayah tadi, bagaimana penataan wilayah tidak hanya terpusatkan disatu titik. Itu agar tidak terkesan diskriminatif pembangunan. "Ya itu dia, sekarang Jabar gimana. Pembangunan lebih banyak ke utara, makanya pergerakan harus ke selatan juga," ucap pria jebolan akademi militer angkatan laut 1983 tersebut.
Adit, jubir dari Buana, mengaku, saat ini timnya baru dibentuk akan konsentrasi pada peningkatan popularitas dulu. Selain mendekatkan diri ke partai-partai lewat komunikasi langsung dengan pimpinan dipusat, itu adalah salah satu strategi yang tengah dibangun dalam waktu dekat ini.
"Sekarang bagaimana masyarakat Jabar menerima dulu sosok Buana dulu. Tergantung masyarakat Jabar sendiri. Kalau kendaraan politik sudah ada pembicaraan dengan beberapa ketum. Tapi kita enggak mau berlebihan dulu. Buana harus dikenal dulu. Agar calonnya bisa diandalkan," jelas Adit di tempat sama.
Buana merupakan Ketua Umum Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) dan Pembina komunitas offroad juga akan memanfaatkan jaringan itu sebagai modal awal. "Kita dorong di olahraga dulu. Beliau juga hadir dari pecinta olahraga. Kita membina olahraga selam dn offroad yang ada di Jabar. Semoga dari sini kita bisa menyasar ke yang lain," kata Adit.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Bey, seharusnya sosialisasi sudah secara masif dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat dan pemda kota/kabupaten.
Baca SelengkapnyaDia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi Jawa Barat siap mengirimkan keikutsertaan Tari Kandangan pada 17 Agutus di Istana Merdeka
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengembangan PLTN ini juga dibantu oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dia pun berharap proyek pengembangan ini akan segera rampung di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPenampilannya sangat sederhana. Berkaos lusuh dan celana pendek. Siapa sangka seorang jenderal TNI AD.
Baca SelengkapnyaMayjen Widi Prasetijono baru saja mendapatkan kenaikan pangkat sebagai letnan jenderal dan memakai bintang tiga di pundak. Ia akan menjadi bintang tiga termuda
Baca SelengkapnyaBadan Otorita IKN Jamin Keamanan Wilayah Ibu Kota Nusantara, Begini Strategi Dijalankan
Baca SelengkapnyaIlham berharap bisa berlayar sebagai calon gubernur Jawa Barat di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAnggaran sebesar Rp90 miliar tersebut dialokasikan untuk ganti rugi lahan proyek Tol IKN 6A, Tol 6B, dan kawasan pengendalian banjir Sungai Sepaku.
Baca Selengkapnya