Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Jangan eksploitasi nama besar untuk kepentingan politik praktis'

'Jangan eksploitasi nama besar untuk kepentingan politik praktis' Ilustrasi Pilkada Serentak. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Pilkada serentak 2018 tinggal menghitung hari. Seiring dekatnya waktu pencoblosan pada 27 Juni mendatang para kandidat kepala daerah dan tim pemenangannya diharapkan dapat menjaga suasana kondusif di masing-masing daerahnya.

"Masing-masing tim sukses jaga keharmonisan. Semua semakin dewasa," kata Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar melalui keterangan tertulis, Senin (4/6).

Imbauan itu ia sampaikan karena melihat pengalaman kontestasi Pilkada DKI Jakarta yang menyebabkan ketegangan di masyarakat. "Contohnya di DKI semoga tidak terjadi lagi," kata pria yang akrab disapa Cak Imin.

Orang lain juga bertanya?

Contoh lain yang juga ia sebutkan adalah perang di media sosial, khususnya yang sempat terjadi di Jawa Tengah, beberapa hari lalu. Ketika itu, mengemuka tagar yang sampai menyinggung nama Panglima Jenderal Besar Soedirman.

"Masing-masing harus saling menjaga iklim. Jangan saling menyerang," kata Cak Imin.

Kepala Staf Presiden Moeldoko turut berkomentar mengenai nama Jenderal Soedirman yang ikut terbawa dalam 'perang' antar calon kepala daerah di Jawa Tengah itu. "Selaku mantan prajurit, saya harap penggunaan hashtag semacam itu perlu dipertimbangkan," kata Moeldoko.

Lebih lanjut, ia menyarankan kepada seluruh kandidat yang sedang bersaing di Pilkada, maupun tim pendukungnya, untuk tidak mengeksploitasi tokoh-tokoh nasional. Apalagi pahlawan sebesar Jenderal Soedirman.

"Pak Dirman adalah panglima yang berkarakter. Bisa menginspirasi seluruh prajurit. Jangan eksploitasi nama besar beliau untuk kepentingan politik praktis," kata Moeldoko, yang mantan Panglima TNI ini.

Pada kesempatan berbeda, mantan Panglima TNI, Jenderal (purn) Endriartono Sutarto mengingatkan semua pihak bahwa hari lahir Pancasila 1 Juni kemarin bisa jadi momentum untuk menjaga kebhinekaan. "Apalagi sekarang di tahun politik, pasti ada orang yang berpihak pada calon a,b,c, itu wajar," kata Endriartono.

Oleh karena itu, menurut Endriartono, pengelompokan atau keberpihakan pada salah satu pasangan calon dalam Pilkada nanti tidak langsung memecah belah masyarakat. "Itu hanya sekadar pilihan. Setelah Pilkada selesai, ya selesai juga," katanya lagi.

Lebih lanjut, dalam hal pilihan politik, Endriartono ingin agar setiap warga negara memilih berdasarkan kemampuan para calon pemimpinnya. Bukan sekadar karena primordialisme suku atau agama tertentu.

"Sejak awal, oleh para founding father kita, sudah dipahami bahwa kita terdiri dari beberapa suku, agama, ras. Kemudian, dicetuskanlah satu moto Bhineka Tunggal Ika," ujarnya.

Ketua GP Ashor Yaqut Cholil Qoumas, ketua umum GP Ansor dan juga tokoh masyarakat asal Rembang, Jawa Tengah, juga mengungkapkan harapannya kepada para tim kampanye di kampung halamannya.

"Masyarakat jangan terlalu larut dalam kontestasi. Karena siapa pun yang terpilih, itulah yang terbaik untuk Jawa Tengah," kata pria akrab disapa Gus Yaqut.

Sebelumnya, lini massa di media sosial Twitter sepekan belakangan ramai dengan perang tagar antara #GanjarKalahPrabowoMenang dengan #GanjarTakTakutPakDirman. Dua tagar yang sempat menjadi topik terpopuler (trending topic) nomor satu Indonesia itu membuat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah kian memanas. (mdk/rzk)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak, NasDem: Penyelenggara Negara Itu Harus Netral
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak, NasDem: Penyelenggara Negara Itu Harus Netral

Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak, Nasdem: Penyelenggara Negara Itu Harus Netral

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras! PDIP Panas Sentil Presiden Prabowo Cawe-Cawe di Pilkada Jateng: Jubir Istana Tak Paham UU
VIDEO: Keras! PDIP Panas Sentil Presiden Prabowo Cawe-Cawe di Pilkada Jateng: Jubir Istana Tak Paham UU

Deddy mengatakan seharusnya presiden tak boleh melakukan cawe-cawe

Baca Selengkapnya
VIDEO: MURKA! Moeldoko Peringati Rocky Gerung Diduga Hina Jokowi
VIDEO: MURKA! Moeldoko Peringati Rocky Gerung Diduga Hina Jokowi "Saya Biasa Bertaruh Nyawa"

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memperingati Rocky Gerung.

Baca Selengkapnya
Timnas AMIN Sesalkan Jokowi Bilang Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Ingatkan Etika Pemimpin
Timnas AMIN Sesalkan Jokowi Bilang Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Ingatkan Etika Pemimpin

Timnas AMIN prihatin dengan sikap dan pernyataan Presiden Jokowi tersebut.

Baca Selengkapnya
Sudirman Said Nilai Pernyataan Jokowi soal Presiden Boleh Memihak Bisa Merusak Norma Bernegara
Sudirman Said Nilai Pernyataan Jokowi soal Presiden Boleh Memihak Bisa Merusak Norma Bernegara

Menurut Sudirman, ucapan Jokowi presiden boleh kampanye dan memihak berbahaya.

Baca Selengkapnya
Heboh Pejabat Batubara Arahkan Kades Dukung Prabowo-Gibran, Ini Kata Istana
Heboh Pejabat Batubara Arahkan Kades Dukung Prabowo-Gibran, Ini Kata Istana

Istana memastikan Mendagri tak akan tinggal diam bila pejabat Batubara terbukti minta kepala desa menangkan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Pengamat: Statemen Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye, Menyesatkan
Pengamat: Statemen Presiden Boleh Memihak dan Berkampanye, Menyesatkan

Sebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.

Baca Selengkapnya
Viral Video Prabowo Sebut 'Ndasmu Etik', Jubir Anies: Melecehkan Aspek Etika!
Viral Video Prabowo Sebut 'Ndasmu Etik', Jubir Anies: Melecehkan Aspek Etika!

Sudirman Said merespons ucapan 'ndasmu etik' yang dilontarkan oleh Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Pro Kontra Usai Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye dan Berpihak di Pemilu
Pro Kontra Usai Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye dan Berpihak di Pemilu

Jokowi menjelaskan bahwa presiden boleh berkampanye dan berpihak di Pemilu

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye Didampingi Jenderal di Markas AU, PDIP Singgung Pelibatan TNI
Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye Didampingi Jenderal di Markas AU, PDIP Singgung Pelibatan TNI

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyoroti lokasi saat Presiden Jokowi menyatakan Presiden boleh kampanye dan memihak.

Baca Selengkapnya
TKD AMIN Sumbar Sebut Pernyataan Jokowi Blunder Soal Presiden dan Menteri Boleh Kampanye Memihak
TKD AMIN Sumbar Sebut Pernyataan Jokowi Blunder Soal Presiden dan Menteri Boleh Kampanye Memihak

"Pernyataan Pak Jokowi itu, memang blunder. Menurut kita kepala negara tidak seharusnya menyatakan seperti itu," kata Ketua TKD AMIN, Rahmat

Baca Selengkapnya
VIDEO: Respons Ganjar Soal Jokowi Berkampanye hingga Bansos Berstiker
VIDEO: Respons Ganjar Soal Jokowi Berkampanye hingga Bansos Berstiker

Menurut Ganjar, pejabat negara sebaiknya tidak lagi membagi-bagikan bansos.

Baca Selengkapnya