Jika Hoaks Dipercaya, Partisipasi Rakyat Saat Pemilu Berpotensi Anjlok
Merdeka.com - Penyebaran kabar bohong alias hoaks di linimassa jelang Pemilu serentak 17 April semakin massif. Data dimiliki Kementerian Komunikasi Informatika, sejak awal 2019 hingga saat ini, setiap bulan terjadi peningkatan lebih dari 100 isu hoaks. Rata-rata didominasi soal politik.
Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Mochammad Afiffudin khawatir dengan kondisi ini. Sebab berita hoaks yang makin massif terjadi dapat mengurangi partisipasi masyarakat dalam Pemilu. Terlebih juga bisa merugikan pihak penyelenggara.
"Bagi Bawaslu kalau hoaks ini dipercaya publik khawatir mengurangi partisipasi karena misalnya mereka percaya kalau penyelenggara enggak netral. Sampainya secara langsung bisa membuat penilaian publik kepada kami salah karena info yang tidak benar tersebut," kata Afif di Hotel Sari Pacific, Jakarta Pusat, Sabtu (6/5).
-
Mengapa pelanggaran pemilu berbahaya? Pelanggaran pemilu mencakup berbagai tindakan yang dapat merusak keabsahan suara dan mengancam prinsip demokrasi.
-
Siapa yang mengancam integritas Pemilu? Ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI), Alfitra Salamm, mengungkapkan keprihatinannya terkait ancaman uang dalam pemilihan umum (Pemilu) di Indonesia dalam acara yang diselenggarakan DKPP RI.
-
Kenapa Tindak Pidana Pemilu bisa mengancam demokrasi? Pemilu adalah fondasi bagi negara demokratis, dan tindakan kriminal yang terkait dengan proses ini dapat mengancam kesejahteraan masyarakat dan stabilitas politik.
-
Apa saja tantangan media siber di pemilu? Tantangan inilah yang akan dihadapi media massa dalam menghasilkan jurnalisme berkualitas.
-
Apa itu Sengketa Pemilu? Sengketa Pemilu adalah konsekuensi yang mungkin terjadi dalam sistem penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu). Walaupun sistem sudah dirancang sebaik mungkin, kemungkinan pelanggaran yang bisa mencederai kualitas Pemilu masih bisa terjadi.
-
Mengapa manipulasi data pemilih bahaya? Masalah dengan data pendaftaran pemilih hampir pasti akan menyebabkan pemilih yang memenuhi syarat diberikan apa yang disebut 'surat suara sementara,' yang memungkinkan mereka untuk memberikan suara sambil memeriksa ulang kelayakannya. Surat suara seperti ini, yang merupakan bagian standar dari semua pemilu, menimbulkan kompleksitas tersendiri, terutama jika surat suara tersebut harus digunakan dalam jumlah besar, karena akan menunda penghitungan akhir dan dapat membuka peluang untuk mengajukan gugatan ke pengadilan atas surat suara individual.
Makin maraknya berita hoaks yang diterima masyarakat, berimbas pada terdegradasinya pengetahuan dan pemahaman politik. Bawaslu mengaku sudah berupaya memberi edukasi kepada semua pihak agar tak memercayai hoaks.
"Bagi bangsa ini juga akan mengalami defisit pendidikan politik, jika hoaks semakin banyak dan dipercaya," ujarnya.
Bawaslu sudah bekerjasama dengan aparat kepolisian khususnya Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri untuk menindak para penyebar hoaks.
"Kalau penindakannya kita kerjasama dengan Kominfo terkait hoaks yang ada di medsos dan juga dengan tim cyber crime untuk tindak lanjut," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaHoaks masih menjadi ancaman nyata jelang pemilu. Masyarakat pun masih banyak yang "terjangkit" hoaks.
Baca SelengkapnyaKepuasan masyarakat itu turun apabila dibandingkan saat exit poll dilakukan LSI pada 14 Februari 2024 dengan 5 sampai 10 hari setelah Pemilu.
Baca SelengkapnyaKeikutsertaan dalam pemilu memiliki sejumlah keuntungan yang dapat dirasakan oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPersoalan politik uang menempati posisi pertama di angka 37,2 persen.
Baca SelengkapnyaSituasi panas yang terjadi di ruang publik berpotensi disusupi agenda politik tertentu
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla atau JK menduga ada pengkondisian suara rakyat bila melihat hasil pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDisinformasi yang bersumber dari platform media sosial merembes ke forum-forum personal seperti whatsapp group.
Baca SelengkapnyaPenyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah ancaman siber yang jarang diketahui orang saat pemilu berlangsung.
Baca SelengkapnyaYouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.
Baca Selengkapnya