JK Usul Ambang Batas Presiden di Pemilu 2024 Tidak 20%: Dulu Saya Calon Banyak, Satu Pilihan
JK menyebut, presidential Threshold (PT) atau ambang batas seharusnya tidak 20%.
JK menyebut, presidential Threshold (PT) atau ambang batas seharusnya tidak 20%.
JK Usul Ambang Batas Presiden di Pemilu 2024 Tidak 20%: Dulu Saya Calon Banyak, Satu Pilihan
Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK mendorong Pemilihan Umum (Pemilu) mendatang menggunakan sistem proporsional tertutup.
Pernyataan ini disampaikan JK usai menghadiri acara diskusi dengan tema "Konsolidasi untuk Demokrasi Pasca Pemilu 2024: Oposisi atau Koalisi" yang digelar di Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI), Depok (7/3/2024).
"Ini harus kembali kepada sistem pemilu tertutup, supaya antara calon tinggal diseleksi dulu oleh partai, ini orang yang baik, bukan hanya orang asal terkenal, kalau gitu," kata dia.
JK mengatakan, pemilu dengan sistem proporsional terbuka memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk dipilih. Padahal, belum tentu di antara mereka mempunyai kemampuan yang mempuni.
"Kalau sekarang dipilih asal terkenal saja, termasuk artis banyak, pelawak pun banyak, supaya gampang dipilih, akhirnya tidak lagi melihat kemampuannya saja," ujar dia.
Sementara itu, menurut JK, pemilu dengan sistem proporsional tertutup menyerahkan sepenuhnya kepada partai politik untuk menyeleksi, termasuk juga untuk sosok yang ingin menjadi calon presiden.
JK menilai, dengan sistem ini mekanisme pengajuan calon presiden dan calon wakil presiden.
JK menyebut, presidential Threshold (PT) atau ambang batas seharusnya tidak 20%.
"Katakanlah kembali lima persen seperti saya dulu jadi calonnya begitu banyak, satu pilihan," ujar dia.
"Kalau saya punya usul, salah satu pemilu yang baik itu tahun 1999 sampai tahun 1955, panitianya semua partai jadi panitia, jadi KPU, nanti yang ada sekretariat, jadi tidak ada kecurigaan kepada KPU sendiri dan tidak ada yang main-main," tandas dia.