Jumlah anak muda di RI jadi pasar politik yang menarik digarap
Merdeka.com - Belakangan, fenomena kaum muda dalam dunia politik tanah air semakin terlihat. Para pemimpin muda banyak terpilih di berbagai ajang politik di tanah air. Dari mulai pilpres hingga pilkada, keterpilihan anak muda menjadi tren baru.
Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumardy mengatakan mayoritas partainya kebanyakan berusia muda. Dia juga mengatakan, pada pemilu 2019, jumlah pemilih dari kalangan anak muda akan menjadi mayoritas.
"Kader dan pengurus PSI kebanyakan berusia 17-34 tahun, di PSI anak muda adalah subjek, apalagi pada 2019 mendatang jumlah pemilih dari kalangan anak muda akan mencapai mayoritas," katanya.
-
Bagaimana anak muda bisa menguji calon pemimpinnya? 'Biarkan anak muda menguji calon pemimpinnya sebebas-bebasnya. Apa gagasannya terhadap generasi muda? Ke mana keberpihakannya? 'Seberapa inklusif calon tersebut? Kami butuh tahu itu. Makanya, ruang partisipasi terbuka harus dihadirkan oleh setiap galon pemimpin. Jangan malah menutup diri,' tambah Ghifari.
-
Mengapa pemimpin muda lebih terbuka pada perubahan? Menurut mereka, pemimpin muda ataupun tua sebenarnya terlihat sama efektifnya dalam menjalani pekerjaan. Hanya saja, usia sebenarnya lebih mempengaruhi keterbukaan seorang pemimpin terhadap perubahan. Seiring dengan bertambahnya usia para pemimpin ternyata hal ini membuat mereka menjadi kurang tertarik terhadap perubahan dan inovasi.
-
Mengapa kata-kata keren anak muda penting? 'Anak muda yang hebat adalah mereka yang terus bertumbuh dan fokus pada proses diri sendiri. Namun, bantulah mereka yang membutuhkan uluran tanganmu.'
-
Apa yang membuat anak muda heran? 'Tunggu Pak, kembaliannya kok tujuh ribu, ini kelebihan Pak,' ucap pemuda tersebut keheranan.
-
Apa itu jiwa muda? Jiwa muda merujuk pada sikap optimis yang menunjukkan semangat, kemampuan untuk beradaptasi, serta rasa ingin tahu yang besar, tanpa memandang usia individu.
-
Apa saja yang mempengaruhi kesehatan mental anak muda? Beragam faktor bisa menjadi pemicunya. Mulai dari pengaruh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, persoalan sosial, ekonomi, hingga budaya.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, secara kuantitatif, besarnya jumlah anak muda merupakan pasar politik yang menarik untuk digarap. Menurutnya, anak muda lebih kritis dan melek politik.
"Anak muda lebih kritis dan melek politik, tapi tingkat partisipasi justru menurun, polanya sama seperti di Inggris dan Amerika," kata Yunarto.
Dia mengatakan, jika menggunakan teori individual choice behavior, anak muda tertarik dengan isu-isu kebaruan, suka dengan kandidat yang bisa menunjukkan diri bisa dipercaya, dan adanya konteks yang bisa membangkitkan emosi.
Dalam hal tipologi partai politik, sejak politik aliran 1955 evolusi partai semakin rumit, membuat anak muda cenderung muak dengan politik.
"Untuk membesarkan sebuah partai, setidaknya perlu ada ideologi, tokoh, dan infrastruktur, sekarang ditambah dengan kehadiran media dan momentum," jelas Yunarto.
Lebih lanjut dia mengatakan partai seperti PDIP dan PKS mempunyai garis ideologi yang membuat pemilih loyalnya tidak mau bergeser.
"PDIP campuran dari pendukung Megawati, penganut ideologi Soekarnoisme, ditambah sekarang fans Jokowi," terang Yunarto.
Menurutnya, fenomena anak muda dalam politik bisa dijelaskan dalam 4C, yaitu critical voter, change, communicative, dan community. Anak muda cenderung kritis, menyukai perubahan, harus didekati dengan bahasa anak muda, dan paling mudah dipengaruhi teman sepermainan.
"Di Amerika, kemenangan Obama dipengaruhi kenaikan suara anak muda," pungkas Yunarto. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demi meningkatkan kualitas dan kuantitas pemilu 2024, diperlukan adanya partisipasi dari masyarakat yang rasional, mandiri, dan berdaulat.
Baca SelengkapnyaGanjar lebih dulu bercerita saat dirinya pernah menjadi mahasiswa dan mengikuti aktivitas demo atau aksi.
Baca SelengkapnyaJumlah pemilih muda di Pilkada 2024 mendominasi, dengan persentase 56 persen dari total pemilih.
Baca SelengkapnyaSeluruh pihak termasuk pemerintah perlu memperkuat sosialisasi beragam jenis informasi kepada kalangan anak muda
Baca SelengkapnyaIa merasa bersyukur ternyata masih banyak orang yang peduli dengan nasib demokrasi di Indonesia
Baca SelengkapnyaAnak muda alergi politik ada andil para politisi dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut politikus dalam mengambil kebijakan tidak boleh hanya menggunakan pola pikir orang-orang di generasinya saja.
Baca SelengkapnyaGanjar berharap agar pemimpin bangsa Indonesia memberikan fasilitas yang dibutuhkan oleh anak-anak muda.
Baca SelengkapnyaData KPU, komposisi pemilih generasi muda memang mencapai 55%, yaitu lebih dari separuh total pemilih.
Baca SelengkapnyaMilenial dan Gen Z menyumbang 56,45%, pada peta pemilih di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPada Pemilu 2024 mendatang, jumlah pemilih mayoritas disebut berasal dari pemilih mudah. Jumlahnya disebut mencapai 60 persen.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengatakan bahwa juru bicara muda ini sudah mendapat wawasan untuk menyampaikan program-program yang akan mereka lakukan.
Baca Selengkapnya