Ketika Fahri minta capres siapkan ide segar lawan Jokowi di 2019
Merdeka.com - Partai Golkar jauh-jauh hari sudah menyatakan dukungan ke Joko Widodo jika maju di Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Partai Perindo juga merapatkan barisan. Sebagai petahana posisi Jokowi lebih diunggulkan ketimbang calon lawannya kelak.
Politikus yang juga wakil ketua DPR, Fahri Hamzah mengaku tak heran jika partai-partai kesemsem sama Jokowi. Tak bisa dipungkiri hasil survei beberapa lembaga posisi Jokowi paling menonjol.
Fahri mengingatkan kepada para penantang Jokowi harus memiliki ide baru yang belum dilakukan pemerintah sekarang. "Bawa ide baru apa? Pak Jokowi sudah kelihatan bangun sana bangun sini, sekarang mau datang apa idenya? Kalau tidak kuat ya mendingan Pak Jokowi," ujarnya di kediaman Sekjen Golkar, Idrus Marham, Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (6/8).
-
Siapa yang diusung Golkar sebagai Cawapres Prabowo? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Siapa yang diuntungkan jika Jokowi gabung Golkar? 'Paling tidak mempengaruhi kekuasaan pasca pilpres atau pileg dan massa transisi kekuasaan ke depan,' sambungnya.
-
Kenapa Jokowi bergabung dengan Golkar? 'Kita perhatikan saat ini, meskipun putaran pileg atau pilpres ini belum selesai Jokowi secara gesit dan tangkas sudah mempersiapkan series cawe-cawe putaran berikut untuk memanfaatkan instrumen parpol mana yang bisa 'ditunggangi' untuk tetap berkuasa,' kata Andreas Hugo, saat dikonfirmasi, Senin (11/3).
-
Siapa yang Golkar usung jadi cawapres Prabowo? Ia mengatakan, Golkar akan menyodorkan kader terbaiknya Airlangga Hartarto untuk mendampingi Prabowo.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Bagaimana Golkar menunjukan dukungannya ke Prabowo? Golkar dan PAN mendeklarasikan dukungan.
Pria yang dipecat PKS itu ingin capres lainnya mempunyai perbedaan dari Jokowi. Dengan begitu ada alternatif bagi rakyat untuk memilih.
"Pertanyaannya, alternatif bawa ide apa, perbedaan apa, itu yang ingin diperuncing gitu loh, supaya rakyat punya pilihan yang memadai. Jangan kemudian rakyat tidak mempunyai pilihan karena elit tidak berdebat," tegasnya.
Dia pun ingin Parpol yang tidak berada di pihak Jokowi bisa menunjukkan pandangan yang berbeda dengan cara berbicara secara tajam. "Saya ingin elite berdebat menunjukkan pandangan yang berbeda," tuturnya.
"Parpol yang tidak suka dengan Pak Jokowi berbicara tajam, tunjukkan perbedaan dan falsafah pandangan dalam menyelesaikan persoalan. Itu jangan ditunjukan tidak jelas," tegasnya.
Selain Prabowo, Fahri belum melihat ada sosok yang disorongkan untuk melawan Jokowi. Dia menuturkan bahwa Prabowo harus mempunyai perbedaan dari Jokowi.
"Ya itu, Pak Prabowo harus lebih tajam, dan harus sering tajam. Biar publik bisa lihat bedanya, sebab kalau Pak Prabowo banyak diam publik akan melihat sama saja," tuturnya.
Fahri pun ingin agar Prabowo sebelum menuju Pilpres 2019, bisa membangun sebuah pemikiran-pemikiran yang baru dan mempunyai perbedaan. "Ini Pak Prabowo harus lebih kritik konstruksi, pemikiran harus dibangun, enggak boleh Senin-Kamis dan harus rutin," harapnya.
Jika itu tak dilakukan, menurut Fahri, wajar partai-partai akan merapat ke petahanan. "Sepertinya sejak awal Pak Jokowi di antara semua calon, menonjol dan paling dominan. Tentu kubu yang muncul kubunya Pak Jokowi. Sejak awal kayaknya siap maju lagi, sudah banyak parpol yang mencalonkan beliau," tandasnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaMenurut Airlangga, Jokowi sudah memberi sinyal dukung Prabowo saat membuka Rakernas Projo.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan tidak punya niatan untuk membubarkan koalisi lain.
Baca SelengkapnyaPlus satu yang dimaksud bukan partai, melainkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menjawab mengenai dukungannya ke PDIP dan Ganjar Pranowo di 2024.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN memberikan dukungan kepada Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN sudah mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaGanjar dan Prabowo saling klaim mendapat dukungan Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaUntuk angka satu tersebut yang dimaksudnya yakni Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaSeluruh ketua DPD Golkar menolak Munaslub untuk melengserkan Airlangga dari jabatan Ketum partai.
Baca SelengkapnyaWaketum NasDem Ingatkan Fahri Hamzah untuk tidak terburu-buru menjadi menteri
Baca Selengkapnya