Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengantisipasi Penyebaran Hoaks yang Kian Masif Jelang Pilpres 2019

Mengantisipasi Penyebaran Hoaks yang Kian Masif Jelang Pilpres 2019 Deklarasi Anti Hoax di Car Free Day. ©2018 Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Menjelang Pemilihan Umum 2019 muncul berbagai berita bohong (hoaks) dan ujaran kebencian. Penyebarannya semakin cepat dan masif dengan menggunakan teknologi informasi.

Kementerian Sekretariat Negara menyebut penyebaran berita hoaks menjelang Pemilu merupakan satu fenomena yang timbul di tengah masyarakat. Ini berpotensi menciptakan disintegrasi dan memecah belah bangsa Indonesia.

Deputi V Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Jaleswari Pramodhawardani mengatakan kemunculan hoaks dan ujaran kebencian penting untuk diantisipasi. Langkah ini harus dilakukan agar masyarakat tidak terjebak dalam berita bohong yang berpotensi menjatuhkan kandidat-kandidat peserta pemilu legislatif maupun eksekutif.

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rosarita Niken Widyastuti memaparkan hasil selama tiga bulan terakhir (Sejak September 2018 hingga Desember 2018) menunjukkan konten hoaks di Indonesia paling banyak menyerang pemerintah, kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam Pemilu 2019, serta para menteri.

Dia mengungkapkan sebanyak 63 informasi hoaks terkait dengan politik dan Pemilu 2019 disebarkan melalui media sosial dan pesan singkat berantai yang terenkripsi.

"Namun penyebaran hoaks lebih cepat, maka kami sebenarnya tidak bisa bekerja sendirian," kata Rosarita seperti dikutip dari Antara, Selasa (22/1).

Dia juga menjelaskan bahwa Kominfo telah berupaya menekan penyebaran hoaks yang banyak beredar melalui media sosial yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia dengan cara terus melakukan verifikasi.

Oleh sebab itu, Kominfo melakukan kerja sama dengan pihak-pihak terkait, seperti 98 komunitas siber dan beberapa kementerian serta lembaga terkait.

"Kominfo juga cukup rajin menegur platform-platform yang memiliki akun dengan konten informasi berita bohong, radikal, dan menyesatkan," tegasnya.

Guru Besar Hukum Internasional dari Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwanajuga meminta masyarakat dan para pendukung para calon kontestan politik bisa menahan diri agar tidak mudah terpengaruh dengan ujaran kebencian di dunia maya.

"Di tengah debat calon kandidat yang semakin memanas, sudah seharusnya masyarakat, para pendukung para kandidat secara rasional dapat menahan diri jika menemukan adanya ujaran kebencian," katanya dalam keterangan tertulis.

Menurutnya, jika ujaran kebencian ini terus dibiarkan berkembang dalam melakukan perdebatan politik tentunya akan menimbulkan perpecahan dan keberagaman di masyarakat. Dia pun meminta kepada pemerintah melalui aparat penegak hukum serta penyelenggara pemilihan umum untuk mengambil tindakan tegas kepada dua pihak yang sedang berkompetisi beserta para pendukungnya apabila masih saja menunjukkan debat yang mengandung unsur ujaran kebencian

"Jangan pernah pemerintah dan aparat penegak hukum mentolerir ujaran kebencian dalam debat karena risikonya sangat besar yaitu perpecahan di masyarakat," tandas anggota Kelompok Ahli BNPT bidang Hukum ini.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Masyarakat Diajak Bijak dan Kritis Hadapi Berita Hoaks Jelang Pemilu 2024
Masyarakat Diajak Bijak dan Kritis Hadapi Berita Hoaks Jelang Pemilu 2024

Masyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.

Baca Selengkapnya
Waspada Hoaks Jelang Pemilu 2024, Kenali Cirinya
Waspada Hoaks Jelang Pemilu 2024, Kenali Cirinya

Dengan mengikuti tips ini, diharapkan masyarakat akan semakin waspada terhadap konten hoaks di media sosial yang berpotensi menyesatkan jelang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Deteksi Konten-Konten Hoaks, Polres Inhil Patroli Siber Tiap Hari
Deteksi Konten-Konten Hoaks, Polres Inhil Patroli Siber Tiap Hari

Polisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kapolda Metro Jaya Sebut Berita Hoaks Cepat Menyebar, Paling Banyak Soal Politik
Kapolda Metro Jaya Sebut Berita Hoaks Cepat Menyebar, Paling Banyak Soal Politik

Berita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain

Baca Selengkapnya
Menkominfo Budi Arie Ungkap Hoaks Pemilu Meningkat Tahun 2023, Salah Satunya Ganjar Ingin Jegal Anies Nyapres
Menkominfo Budi Arie Ungkap Hoaks Pemilu Meningkat Tahun 2023, Salah Satunya Ganjar Ingin Jegal Anies Nyapres

Penyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Budi Arie Akui Hoaks Makin Merajalela Jelang Pemilu
Menkominfo Budi Arie Akui Hoaks Makin Merajalela Jelang Pemilu

Daftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.

Baca Selengkapnya
Sering Dibanjiri Konten Hoaks Jelang Pilpres 2024, TikTok Gandeng Tim Cek Fakta Independen
Sering Dibanjiri Konten Hoaks Jelang Pilpres 2024, TikTok Gandeng Tim Cek Fakta Independen

Tim cek fakta independen antara lain Mafindo, Perludem hingga AFP Indonesia.

Baca Selengkapnya
Polisi Ingatkan Warga Waspadai Hoaks dan Provokasi Selama Pilkada 2024
Polisi Ingatkan Warga Waspadai Hoaks dan Provokasi Selama Pilkada 2024

Tanpa hoaks politik, tanpa isu sara dan politik identitas merupakan salah kunci suksesnya Pilkada yang aman, damai dan sejuk.

Baca Selengkapnya
Perkuat Literasi Digital, Cara Cegah Hoaks dan SARA Jelang Pemilu
Perkuat Literasi Digital, Cara Cegah Hoaks dan SARA Jelang Pemilu

Hoaks dapat memecah belah persatuan bangsa, mengganggu stabilitas politik.

Baca Selengkapnya
Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Bali Antisipasi Penyebaran Hoaks hingga Isu SARA
Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Bali Antisipasi Penyebaran Hoaks hingga Isu SARA

Bawaslu Bali fokus memantau penyebaran isu-isu yang muncul di Pulau Dewata.

Baca Selengkapnya
DPR Rapat dengan BIN Bahas Potensi Kerusuhan di Pemilu 2024
DPR Rapat dengan BIN Bahas Potensi Kerusuhan di Pemilu 2024

Di era digital potensi kerusuhan di pemilu bisa dilakukan hanya menggunakan telepon genggam.

Baca Selengkapnya
Mafindo Temukan 2.000 Konten Hoaks di Medsos, Paling Banyak Isu Pemilu 2024
Mafindo Temukan 2.000 Konten Hoaks di Medsos, Paling Banyak Isu Pemilu 2024

Di sisi lain, dia mengakui bahwa temuan hoaks Mafindo jumlahnya lebih sedikit dari banyaknya hoaks yang tersebar.

Baca Selengkapnya