Meski populer, Aa Gym sulit kalahkan 3 nama ini di Pilgub Jabar
Merdeka.com - Dai kondang K.H Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym, dalam beberapa survei dianggap memiliki popularitas tinggi. Bekal itu membuatnya dikabarkan akan ikut mewarnai persaingan Pilgub Jabar 2018.
Meski mempunyai popularitas, Aa Gym dianggap belum mampu menandingi nama Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, dan Dedi Mulyadi. "Meski namanya menanjak tapi mereka tetap akan kalah sama nama Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, dan Dedi Mulyadi," kata Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan Unpad Muradi, dalam sebuah diskusi terkait terorisme di Bandung, Senin (12/6).
Dalam beberapa survei, nama pimpinan Ponpes Daarut Tauhid (DT) tersebut berada di antara salah satu kandidat populer. Nama Aa Gym lewat survei Indo Barometer memiliki popularitas sampai 94,9 persen. Aa Gym hanya kalah dari Deddy Mizwar memiliki popularitas 99 persen. Selain itu Aa Gym juga memiliki persentase tingkat kesukaan sebanyak 80,2 persen. Dia hanya kalah dari Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, Dedi Mulyadi, dan Dede Yusuf.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Siapa yang diusulkan untuk Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang menjadi calon gubernur Jawa Barat? Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu menggagas program Teras ASIH.
-
Siapa yang diprediksi unggul dalam Pilkada Jateng? Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan, mengungkapkan alasan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep unggul karena adanya pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
Muradi melanjutkan, bahwa populernya Aa Gym bukanlah satu bekal bisa dengan mudah mengantarkannya duduk orang nomor satu di Jabar. "Orang dikenal saja enggak cukup. Sule itu keterkenalannya 100 persen. Tapi untuk dipilih nanti dulu. Orang yang sudah terkontaminasi Pilkada Jakarta, orang akan mencari pemimpin pemerintahan bukan agama," imbuhnya.
Memiliki 47 juta jiwa dengan 97 persen warganya mayoritas muslim itu juga bukan jaminan. Nama Aa Gym saat ini sudah tidak sekuat dulu, sebelum isu poligami menerjangnya. "Dia sudah kehilangan momentum menjadi ulama. Karakter dia tidak lagi mampu menghipnotis umat, makannya dia butuh momen baru dan hal baru," terangnya.
Jika nanti Aa Gym maju dia memprediksi isu-isu poligami akan mudah kembali diembuskan. Menurutnya selain ibu-ibu yang memang bukan 'pengikutnya' dari Daarut Tauhid tidak setuju dengan orang berpoligami. "Poligami. Ibu-ibu di pengajian normal enggak suka soal bapa-bapa poligami," jelasnya. Dengan begitu itu akan menjadi ganjalan utama jika memang Aa Gym ingin maju pada kontestasi politik 2018.
Dia menilai, meski Aa Gym masih dengan malu-malu menyatakan keinginannya di Pilgub Jabar, tapi itu sebenarnya tidak demikian. Komunikasi politik yang ditunjukan Aa Gym pada media dengan menyebut tengah beristikharah adalah bagian dari ambisi kuat untuk ikut berpolitik.
Baginya 'istikharah' yang dikatakan Aa Gym dengan embel-embel menggalang dukungan adalah ambisi kuat untuk Pilgub Jabar.
"Saya lihat ada dua motif Aa Gym karena kebutuhan umat atau ambisi politik. Tapi saya lihat itu ambisi politik. Jadi umat nomor sekian. Aa butuh panggung baru. Karena orang lihat Aa Gym sudah berbeda. Dia kalah sama misalnya Arifin Ilham, dan ustaz lainnya. Sehingga dia butuh kosmetik baru. Dia sadar betul untuk meningkatkan momentum ini," tandasnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra merespons soal elektabilitas Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta masih kalah dari Anies
Baca SelengkapnyaElektabilitas Anies Baswedan sebagai calon gubernur Jakarta melampaui tokoh lainnya yakni mencapai 29,8 persen.
Baca SelengkapnyaAhok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan
Baca SelengkapnyaElektabilitas tiga nama besar di Pilkada Jakarta saling berkejaran
Baca SelengkapnyaTujuh caleg dipastikan lolos dari Dapil Jawa Barat I.
Baca SelengkapnyaMabruri percaya, elektabilitas Syaikhu-Ilham nantinya bisa melejit seiring berjalannya tahapan Pilkada 2024 secara resmi.
Baca SelengkapnyaDi Dapil 2 Jabar, banyak Caleg yang memiliki latar belakang beragam, salah satunya publik figur.
Baca SelengkapnyaLitbang Kompas merilis hasil survei terbaru untuk calon gubernur di Pilkada Jawa Barat 2024.
Baca SelengkapnyaKesempatan Kaesang maju di Jawa Tengah tergantung partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus Jokowi.
Baca SelengkapnyaKepopuleran Kaesang mencapai 84,8 persen. Sementara Irjen Pol. Ahmad Luthfi 45,9 persen.
Baca SelengkapnyaSyaikhu dan Dedi pernah menjadi rival di Pilkada Jabar 2018. Meski keduanya kalah melawan Ridwan Kamil, tapi peroleh suara Syaikhu jauh dari Dedi.
Baca SelengkapnyaAher yakin dalam waktu beberapa pekan ke depan, elektabilitas Syaikhu dan Ilham Habibie akan naik.
Baca Selengkapnya