Nusron Wahid Terima Pinangan Bamsoet jadi Timses Jelang Munas Golkar
Merdeka.com - Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Jawa dan Kalimantan Partai Golkar, Nusron Wahid mengumumkan dukungan kepada calon Ketua Umum Bambang Soesatyo. Dia mengaku sudah diminta oleh Bamsoet sapaan akrab Bambang untuk menjadi tim sukses jelang Munas Golkar.
"Saya sedang berijtihad mencari. Saya diminta Bambang Soesatyo diminta beliau untuk menjadi salah satu timses. Ya kemudian saya menyatakan bersedia," kata Nusron Wahid kepada wartawan, Jumat (19/7).
Dia mengaku telah mengamati sepak terjang Airlangga Hartarto selama menjabat Ketum Golkar. Nusron juga memiliki pandangan tersendiri terkait sosok Bamsoet yang dinilai terbuka dan merangkul semua kader Golkar.
-
Apa yang diminta Budi Waseso dari Nadiem Makarim? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
-
Bagaimana Nusron Wahid menanggapi pernyataan Agus Rahardjo? 'Yang namanya pengakuan sepihak itu butuh bukti, Pak Agus Raharjo yang kita hormati kita sangat hormat pada beliau, tapi yang namanya pengakuan itu kan enggak boleh sepihak,' kata Nusron kepada wartawan di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (1/12).
-
Kenapa Setyo Wahono mencalonkan diri? Pada Pilkada 2024 ini, ia mendaftarkan diri sebagai Calon Bupati Bojonegoro berpasangan dengan Nurul Azizah yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro.
-
Kenapa Bobby Nasution mengajak TNI AD? Bobby mengajak TNI AD untuk membantu normalisasi sungai Deli sepanjang 30 km.
-
Kenapa Soeharto butuh Wakil Presiden? Di era Orbe, Capresnya pasti Soeharto. Lalu bagaimana cara memilih wakil presiden?
-
Siapa yang ditanya soal bagi bansos? Daniel menyoroti Menko PMK Muhadjir Effendy dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang ikut membagikan bantuan sosial. Sementera, peran Memsos Risma justru minimalis.
"Hari ini partai Golkar membutuhkan figur ketua umum yang lebih aksesable, merakyat dan peduli kepada semua kader. Kemudian mau berkonsolidasi secara terbuka dan inklusif," katanya.
"Pak Airlangga baik, Pak Bambang Soesatyo baik, tetapi kami sudah pernah dipimpin Airlangga dengan capaian dan hasil yang sudah dirasakan kan tidak ada salahnya mencoba berikhtiar mencari sosok figur lebih baik. Tentunya subjektif saya yang lebih terbaik lebih demokratis lebih bisa merangkul hampir semua komponen di Golkar itu saja. Saya tidak mau mencoba menjelek-jelekan semua baik semua kawan saya, tetapi pada akhirnya harus memilih," tambah dia.
Selain itu, Nusron juga menilai bursa calon ketum Golkar sebaiknya diikuti oleh beberapa kandidat. Hal tersebut, kata dia, menunjukkan iklim demokrasi yang baik di internal Golkar.
"Menandakan ada suasana kondusif dan sangat demokratis di internal Partai Golkar. Memperbanyak pilihan bagi pemegang hak suara di daerah maupun provinsi maupun di pusat untuk mencari dan berusaha ikhtiar mencari pemimpin yang dianggap dan membawa masa depan partai," ujar Nusron.
Sehingga, dia berharap tak ada upaya pihak tertentu yang mendorong pemilihan ketua umum diselenggarakan lewat jalan aklamasi."Sebetulnya aklamasi bukan sesuatu yang jelek, tetapi aklamasi sesuatu yang baik juga. Aklamasi akan menajdi baik kalau tidak ada calon yang baik, tetapi fakta hari ini kan ada calon lain. Yang lain yang berarti kan harus dikasih kesempatan terlebih dahulu," ucapnya.
Adapun, untuk penyelenggaraan munas sendiri, dia mengaku, tidak mempermasalahkan apakah munas digelar sebelum atau sesudah pelantikan Presiden-Wakil Presiden, Joko Widodo-KH Maruf Amin pada bulan Oktober 2019.
Pada Kamis kemarin, Nusron Wahid menghadiri deklarasi calon ketua umum Golkar periode 2019-2024. Di kesempatan itu, politikus Partai Golkar, yaitu Bambang Soesatyo, Ali Yahya, Ulla Nuchrawatty, dan Marlinda Irwanti melakukan deklarasi akan maju sebagai calon ketua umum.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada Munas sebelumnya, Bamsoet mengaku tidak masuk gelanggang demi menjaga keutuhan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar Bamsoet menegaskan partainya terbuka untuk siapa saja yang ingin bergabung
Baca SelengkapnyaBamsoet mengaku kondisi Golkar saat ini baik-baik saja. Menurutnya, partai beringin masih terkonsolidasi dengan baik.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra juga sudah mendiskusikan perihal sosok Surya yang akan dipasangkan dengannya di Pilgub Sumut.
Baca SelengkapnyaBobby Nasution membenarkan bahwa dirinya sudah menjadi kader partai Golkar.
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan, Bobby Nasution membenarkan bahwa dirinya sudah menjadi kader partai Golkar.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto usai menyerahkan surat dukungan kepada Bobby Nasution.
Baca SelengkapnyaNusron juga menjawab dukungan partai ke Khofifah di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaBobby Nasution Mengaku Sudah jadi Kader Golkar, Bakal Diusung jadi Cagub Sumut
Baca SelengkapnyaBobby dikabarkan sudah mendapat restu dari Presiden Jokowi untuk berlaga di Pilgub 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaDemikian dikatakan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo alias Bamsoet
Baca SelengkapnyaGolkar Resmi Dukung Menantu Jokowi Bobby Nasution pada Pilgub Sumut 2024
Baca Selengkapnya