'Paling mudah bajak kader parpol lain pakai mahar'
Merdeka.com - Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Lucky Hakim dipastikan pindah ke Partai NasDem. Sebelum Lucky, tokoh parpol yang lebih dulu loncat ke NasDem antara lain Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (Golkar), Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan (PDIP) dan Bupati Minahasa Utara Vonny Anneke Panambunan (Gerindra).
Melihat fenomena tersebut, pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Ari Junaedi, menilai 'pembajakan' kader partai lain yang sudah jadi', seperti yang dilakukan NasDem sah-sah saja. Namun, menjadi tidak etis ketika ada rumor mahar di dalamnya. Diketahui, Lucky Hakim diisukan pindah ke NasDem usai menerima Rp 2 miliar.
"Ya memang paling mudah membajak kader parpol lain itu pakai mahar. Itu bentuk paling mudahnya," kata Ari melalui keterangan tertulis, Rabu (4/7).
-
Siapa yang diusung Partai Nasdem untuk Pilgub Jabar? Anak Presiden ke-3 ini diusung oleh Partai NasDem.
-
Kenapa NasDem prioritaskan Anies di Pilgub Jakarta? NasDem akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, Anies dianggap menjadi tokoh prioritas untuk diusung pada Pilkada yang digelar November mendatang.
-
Siapa yang diprioritaskan NasDem untuk Pilgub Jakarta 2024? NasDem akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, Anies dianggap menjadi tokoh prioritas untuk diusung pada Pilkada yang digelar November mendatang.
-
Kenapa NasDem menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Kenapa Nasdem belot dari Demokrat? Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol, kata Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
-
Bagaimana Nasdem ingin memakmurkan Indonesia? 'Nasdem tidak pernah menggunakan ketidakmampuan masyarakat hanya untuk kepentingan politik. Tetapi yang kami inginkan ialah adanya perubahan di bangsa dan negara yang kita cintai ini. Kami akan melakukan gerakan perubahan untuk memakmurkan negara ini. Menyejahterakan rakyat Indonesia, bukan hanya ucapan atau retorika kita. Tetapi nanti akan kita buktikan di lima tahun kedepan,' kata Surya Paloh.
Cara lain, kata Ari, adalah lewat cara-cara penyalahgunaan kekuasaan. Cara ini biasanya digunakan ketika mahar tidak membuat kader yang menjadi target tergiur.
"Saya sering keliling dan sudah sering dapat selentingan, kalau kepala daerah bermasalah, pindahlah ke NasDem supaya kasusnya aman," kata Ari.
Hal itu berkaitan dengan Jaksa Agung M Prasetyo yang diketahui pernah lama menjadi pengurus DPP Partai NasDem. Terlepas benar atau tidak, kata Ari, penyalahgunaan kekuasaan tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun.
"Jadi NasDem harus perbaiki pola dan proses kaderisasinya supaya ke depan tidak ada tudingan negatif bahwa NasDem jadi muara kader yang terancam masalah hukum. Sebab (selintingan) ini gambaran di masyarakat," ujarnya.
Ari mengatakan, pembajakan kader parpol lain adalah cara instan yang justru bisa membahayakan NasDem sendiri.
"Selain ideologi (kader bajakan) tidak kuat, dia rentan lompat lagi ke partai lain bila kepentingannya tak terakomodir di NasDem. Jadi ada simalakama di sisi lain," ujarnya.
Selain itu, pembajakan kader partai lain akan memicu ketegangan dengan parpol lain. "Pasti ada singgungan partai lain yang kadernya dibajak. Bahkan bisa menjadi friksi antarpartai di masa selanjutnya," ujarnya.
Berikut mereka yang dibajak oleh Partai NasDem:
1. Lucky Hakim (Anggota DPR Fraksi PAN)2. Syahrul Yasin Limpo (Gubernur Sulsel/Ketua Golkar Sulsel)3. Dominggus Mandacan (Gubernur Papua Barat/Pengurus PDIP Papua Barat)4. Vonny Anneke Panambunan (Bupati Minahasa Utara/Ketua Gerindra Sulut)5. Anna Sophanah (Bupati Indramayu diusung Golkar)6. Ipong Muchlissoni (Bupati Ponorogo/Ketua Gerindra Kaltim)7. Tomy Satria Yulianto (Wakil Ketua DPRD Bulukumba/Demokrat > Wakil Bupati Bulukumba)8. Hefriansyah (Wali Kota Siantar diusung Demokrat)
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ikhsan pernah melakukan penelitian saat pemilihan Walikota Serang, Banten tahun 2013 dan mendapati salah satu calon membayar Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaPartai-nya juga membuka peluang untuk memberikan surat rekomendasi ke Anies.
Baca SelengkapnyaNasDem: Kader NU Bisa Tambal Kelemahan Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaNasDem tidak selalu memprioritaskan kadernya untuk diusung menjadi calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, Sahroni mengatakan Ketum Partai NasDem, Surya Paloh tidak pernah memerintahkan para kadernya hal-hal negatif kepada lawan politiknya.
Baca SelengkapnyaHerman menduga, ada pertemuan-pertemuan Cak Imin dan Anies di luar radar Demokrat.
Baca SelengkapnyaNasDem tidak menutup apabila ada partai lain yang ingin gabung ke koalisi untuk Pilkada DKI.
Baca SelengkapnyaPengamat Politik Adi Prayitno mengunggah komentar, terkait panas-dingin hubungan PKS dan Anies yang tampak pecah kongsi di Pilgub Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPadahal bukan kader, bukti bahwa Partai Demokrat memang sangat berpengaruh di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaNamun mengenai kepastian isi pertemuan itu Demokrat menyebut hanya Surya Paloh dan tuhan.
Baca SelengkapnyaDemokrat meradang penunjukkan Cak Imin sebagai cawapres Anies dilakukan sepihak tanpa melibatkan partainya.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah, mengatakan sebagian besar figur calon kepala daerah yang mereka dukung adalah kader murni partai.
Baca Selengkapnya