Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Paling mudah bajak kader parpol lain pakai mahar'

'Paling mudah bajak kader parpol lain pakai mahar' Ilustrasi Kampanye. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Lucky Hakim dipastikan pindah ke Partai NasDem. Sebelum Lucky, tokoh parpol yang lebih dulu loncat ke NasDem antara lain Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (Golkar), Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan (PDIP) dan Bupati Minahasa Utara Vonny Anneke Panambunan (Gerindra).

Melihat fenomena tersebut, pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Ari Junaedi, menilai 'pembajakan' kader partai lain yang sudah jadi', seperti yang dilakukan NasDem sah-sah saja. Namun, menjadi tidak etis ketika ada rumor mahar di dalamnya. Diketahui, Lucky Hakim diisukan pindah ke NasDem usai menerima Rp 2 miliar.

"Ya memang paling mudah membajak kader parpol lain itu pakai mahar. Itu bentuk paling mudahnya," kata Ari melalui keterangan tertulis, Rabu (4/7).

Orang lain juga bertanya?

Cara lain, kata Ari, adalah lewat cara-cara penyalahgunaan kekuasaan. Cara ini biasanya digunakan ketika mahar tidak membuat kader yang menjadi target tergiur.

"Saya sering keliling dan sudah sering dapat selentingan, kalau kepala daerah bermasalah, pindahlah ke NasDem supaya kasusnya aman," kata Ari.

Hal itu berkaitan dengan Jaksa Agung M Prasetyo yang diketahui pernah lama menjadi pengurus DPP Partai NasDem. Terlepas benar atau tidak, kata Ari, penyalahgunaan kekuasaan tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun.

"Jadi NasDem harus perbaiki pola dan proses kaderisasinya supaya ke depan tidak ada tudingan negatif bahwa NasDem jadi muara kader yang terancam masalah hukum. Sebab (selintingan) ini gambaran di masyarakat," ujarnya.

Ari mengatakan, pembajakan kader parpol lain adalah cara instan yang justru bisa membahayakan NasDem sendiri.

"Selain ideologi (kader bajakan) tidak kuat, dia rentan lompat lagi ke partai lain bila kepentingannya tak terakomodir di NasDem. Jadi ada simalakama di sisi lain," ujarnya.

Selain itu, pembajakan kader partai lain akan memicu ketegangan dengan parpol lain. "Pasti ada singgungan partai lain yang kadernya dibajak. Bahkan bisa menjadi friksi antarpartai di masa selanjutnya," ujarnya.

Berikut mereka yang dibajak oleh Partai NasDem:

1. Lucky Hakim (Anggota DPR Fraksi PAN)2. Syahrul Yasin Limpo (Gubernur Sulsel/Ketua Golkar Sulsel)3. Dominggus Mandacan (Gubernur Papua Barat/Pengurus PDIP Papua Barat)4. Vonny Anneke Panambunan (Bupati Minahasa Utara/Ketua Gerindra Sulut)5. Anna Sophanah (Bupati Indramayu diusung Golkar)6. Ipong Muchlissoni (Bupati Ponorogo/Ketua Gerindra Kaltim)7. Tomy Satria Yulianto (Wakil Ketua DPRD Bulukumba/Demokrat > Wakil Bupati Bulukumba)8. Hefriansyah (Wali Kota Siantar diusung Demokrat)

(mdk/rzk)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal ‘Uang Perahu’, Mahar Politik Dibutuhkan untuk Jadi Calon Wakil Rakyat
Mengenal ‘Uang Perahu’, Mahar Politik Dibutuhkan untuk Jadi Calon Wakil Rakyat

Ikhsan pernah melakukan penelitian saat pemilihan Walikota Serang, Banten tahun 2013 dan mendapati salah satu calon membayar Rp5 miliar.

Baca Selengkapnya
NasDem Utamakan Kader di Pilgub Jakarta, Siapa Dia?
NasDem Utamakan Kader di Pilgub Jakarta, Siapa Dia?

Partai-nya juga membuka peluang untuk memberikan surat rekomendasi ke Anies.

Baca Selengkapnya
NasDem: Kader NU Bisa Tambal Kelemahan Anies
NasDem: Kader NU Bisa Tambal Kelemahan Anies

NasDem: Kader NU Bisa Tambal Kelemahan Anies Baswedan

Baca Selengkapnya
Respons Surya Paloh soal Sahroni Maju Pilkada Jakarta 2024
Respons Surya Paloh soal Sahroni Maju Pilkada Jakarta 2024

NasDem tidak selalu memprioritaskan kadernya untuk diusung menjadi calon kepala daerah.

Baca Selengkapnya
NasDem Serang Balik Demokrat Bikin Gaduh Anies-Cak Imin: Mestinya Jangan Kepedean, Belum Ada Tanda Tangan
NasDem Serang Balik Demokrat Bikin Gaduh Anies-Cak Imin: Mestinya Jangan Kepedean, Belum Ada Tanda Tangan

Di sisi lain, Sahroni mengatakan Ketum Partai NasDem, Surya Paloh tidak pernah memerintahkan para kadernya hal-hal negatif kepada lawan politiknya.

Baca Selengkapnya
AHY Gagal jadi Cawapres Anies, Demokrat: Sudah Siapin Panggung, Nikahnya Sama Orang Lain
AHY Gagal jadi Cawapres Anies, Demokrat: Sudah Siapin Panggung, Nikahnya Sama Orang Lain

Herman menduga, ada pertemuan-pertemuan Cak Imin dan Anies di luar radar Demokrat.

Baca Selengkapnya
NasDem Buka Peluang Lanjutkan Koalisi dengan PKS dan PKB untuk Pilgub DKI
NasDem Buka Peluang Lanjutkan Koalisi dengan PKS dan PKB untuk Pilgub DKI

NasDem tidak menutup apabila ada partai lain yang ingin gabung ke koalisi untuk Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya
Saat Berbohong dan Ingkar Janji jadi Perkara Biasa dalam Pilkada, Hari Ini Kawan Besok Lawan
Saat Berbohong dan Ingkar Janji jadi Perkara Biasa dalam Pilkada, Hari Ini Kawan Besok Lawan

Pengamat Politik Adi Prayitno mengunggah komentar, terkait panas-dingin hubungan PKS dan Anies yang tampak pecah kongsi di Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Demokrat Sebut Mantan Kader Dukung AMIN Orang Tidak Jelas
Demokrat Sebut Mantan Kader Dukung AMIN Orang Tidak Jelas

Padahal bukan kader, bukti bahwa Partai Demokrat memang sangat berpengaruh di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Singgung Pertemuan Surya Paloh dan Jokowi, Demokrat Duga Ada Dalang di Balik Duet Anies-Cak Imin
Singgung Pertemuan Surya Paloh dan Jokowi, Demokrat Duga Ada Dalang di Balik Duet Anies-Cak Imin

Namun mengenai kepastian isi pertemuan itu Demokrat menyebut hanya Surya Paloh dan tuhan.

Baca Selengkapnya
Demokrat Meradang, Sudirman Said Sebut Parpol Buntu, Cawapres Anies Tak Bisa Diputuskan
Demokrat Meradang, Sudirman Said Sebut Parpol Buntu, Cawapres Anies Tak Bisa Diputuskan

Demokrat meradang penunjukkan Cak Imin sebagai cawapres Anies dilakukan sepihak tanpa melibatkan partainya.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah: Usung Kader di Pilkada Jatim Bukti Kaderisasi PDIP Berjalan
Said Abdullah: Usung Kader di Pilkada Jatim Bukti Kaderisasi PDIP Berjalan

Said Abdullah, mengatakan sebagian besar figur calon kepala daerah yang mereka dukung adalah kader murni partai.

Baca Selengkapnya