PAN Nilai Stafsus Milenial Membuat Gemuk Birokrasi Istana
Merdeka.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay menilai pengangkatan Staf Khusus (Stafsus) untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak sesuai dengan prinsip efisiensi anggaran yang digelorakan Jokowi selama ini. Kata dia, keberadaan staf membuat birokrasi di Istana semakin gemuk.
"Presiden Jokowi diminta menjelaskan tugas dan fungsi staf khusus yang diangkat. Pasalnya, pengangkatan itu seakan bertolak belakang dengan prinsip efisiensi anggaran yang dicanangkan. Dikhawatirkan, para staf khusus tersebut akan semakin membuat gemuk birokrasi di lingkungan Istana," kata Saleh di pada wartawan, Jumat (22/11).
Pembantu Presiden Sudah Banyak
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Kenapa anak buah Jokowi minta tambah anggaran? Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Permintaan itu disampaikan dalam rapat kerja kementerian dan lembaga dengan DPR. Mereka yang meminta tambahan anggaran di antaranya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
-
Kenapa tugas Sekretaris Kabinet penting untuk Presiden? Secara langsung, lembaga yang disebut Sekretariat Kabinet tersebut mempunyai tugas untuk memberikan dukungan berupa manajemen kepada Presiden dan Wakil Presiden.
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Siapa yang diingatkan Jokowi soal pengelolaan anggaran? Jokowi mengingatkan Pemda agar program-program harus berorientasi kepada hasil, sehingga ada return ekonomi.
-
Bagaimana Jokowi meminta kepala daerah mengelola anggaran? 'Fokus. Jangan sampai anggaran diecer-ecer ke dinas-dinas semuanya diberi skala prioritas enggak jelas. Ada kenaikan 10% semua diberi 10 persen. Enggak jelas prioritasnya yang mana,' kata Jokowi.
Saleh menilai selama ini pihak yang membantu presiden sudah cukup banyak. Sehingga, lanjutnya, tidak perlu lagi ada tambahan stafsus.
"Pembantu presiden kan banyak. Mulai dari para menteri, wakil menteri, staf kepresidenan, juru bicara, staf rumah tangga kepresidenan. Jumlahnya tidak sedikit. Sepintas, dengan jumlah staf sebanyak itu, urusan internal di istana kepresidenan sudah dapat terselenggara dengan baik. Kalau sekarang ditambah dengan staf khusus kepresidenan, silakan dinilai sendiri. Apakah itu efisien atau tidak," ungkapnya.
Dia tidak mengetahui apakah selama ini Jokowi sudah memiliki sfatsus. Pasalnya, Saleh belum pernah mendengar tugas yang dikerjakan stafsus.
"Saya tidak pernah dengar aktivitasnya. Mungkin bisa saja karena saya yang kurang mengikuti. Tapi mestinya, kalau gerakan dan aktivitasnya jelas, semua orang pasti akan tahu. Ini rasa-rasanya enggak seperti itu," ucapnya.
Jokowi Umumkan Stafsus Milenial
Presiden Jokowi memperkenalkan tujuh orang staf khusus baru yang akan membantu di Istana. Sambil lesehan di teras Istana Merdeka, Jokowi memperkenalkan para staf yang rata-rata berumur 30 tahun itu.
Mengenakan kemeja putih, para staf khusus baru itu diperkenalkan, Kamis (21/11). Jokowi mengatakan, para staf khusus ini tidak akan full time membantu.
"Tidak harus tiap hari bertemu," kata Jokowi.
Berikut nama-nama staf khusus baru Jokowi dari kalangan milenial
1. Adamas Belva Syah Devara (29 tahun Lulusan S2 Harvard dan Stanford. Pendiri dan CEO Ruangguru)
2. Putri Indahsari Tanjung (23 tahun Lulusan Academy of Art San Fransisco)
3. Andi Taufan Garuda Putra (32 tahun Lulusan Harvard Kennedy School)
4. Ayu Kartika Dewi (Pendiri Gerakan Sabang-Merauke)
5.Gracia Billy Mambrasar (31 tahun lulusan Oxford Universtiy)
6. Angkie Yudistia (32 tahun). Ditunjuk Jokowi menjadi jubir presiden Khusus di bidang sosial
7. Aminuddin Maruf (33 tahun mantan ketum PB PMII)
Selain ketujuh staf khusus baru itu, Jokowi menyatakan staf khusus yang lama masih tetap bertugas seperti AA Ari Dwipayana dan beberapa nama lainnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi ingin birokrasi di indenesia cepat dan tak berbelit.
Baca SelengkapnyaGaduh kelakuan Miftah tersebut berujung pada pengunduran dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden.
Baca SelengkapnyaWapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN menilai kebijakan Presiden Jokowi menaikkan tunjangan pegawai Bawaslu terkesan dipaksakan.
Baca SelengkapnyaArief mengatakan, apakah frasa 'penugasan presiden' berkaitan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap cawe-cawe dalam Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaASN harusnya mengurus hal penting seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan masalah kemiskinan.
Baca SelengkapnyaArief Hidayat mempertanyakan terkait 'penugasan presiden' yang disampaikan Menko PMK Muhadjir Effendy, saat sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengatakan, cara kerja sesuai selera tak bisa dilanjutkan lagi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pansus haji merupakan kewenangan DPRI RI.
Baca SelengkapnyaMekanisme pemakzulan presiden sudah diatur dalam konstitusi. Mulai dari DPR, Mahkamah Konstitusi maupun MPR.
Baca SelengkapnyaPembuatan ribuan aplikasi instansi pemerintah menelan anggaran hingga Rp6,2 triliun.
Baca SelengkapnyaHasto ungkap hasrat Jokowi yang terus ingin berkuasa meski sudah tak lagi menjadi presiden.
Baca Selengkapnya