PDIP Dianggap Hanya akan Sulitkan Keberlangsungan Koalisi Besar
Merdeka.com - PDIP mengaku tertarik membangun komunikasi lebih intens dengan Koalisi Besar yang digagas oleh Presiden Jokowi. Bahkan, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri siap menjadi tuan rumah pertemuan Koalisi Besar yang terdiri dari Gerindra, Golkar, PKB, PAN dan PPP.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai, masuknya PDIP ke Koalisi Besar bukan hal mudah. Persyaratan yang diajukan PDIP untuk kursi Capres tentu akan menyulitkan bagi Koalisi Besar. Sebab, kata dia, Gerindra sudah pasti tidak akan mau menerima persyaratan itu.
"Bagi Gerindra, Ketua Umumnya Prabowo Subianto sudah harga mati harus jadi capres. Karena itu, Gerindra bisa saja tarik diri bila PDIP bergabung ke Koalisi Besar tetap memaksakan capresnya dari mereka," kata Jamiluddin saat dihubungi merdeka.com, Kamis (6/4).
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Siapa yang ditugaskan PDIP untuk melobi PKB? Pada tanggal 8 Juni 2024 itu, saya ditugaskan oleh DPP PDIP untuk menjalin komunikasi dengan PKB. Saya lalu bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. PDIP dan PKB lalu bersepakat menjalin kerja sama di Pilkada Jakarta. PKB akan mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur, kami meminta posisi wakil gubernur,' kata Basarah dalam keterangannya diterima di Jakarta, Minggu (17/11).
-
Bagaimana komunikasi PDIP dan Prabowo? 'Saya kira kalau konteksnya dekat itu komunikasi, selama ini komunikasinya bagus-bagus saja (dengan PDIP). Pak Prabowo kan selama ini narasi yang dibangun adalah kita harus bersatu kembali ya,' ucap Doli.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
PDIP Harus Percaya Diri Menang
Belum lagi, lanjut dia, Golkar yang juga menginginkan capres. Tentu hal itu juga akan menyulitkan keberlangsungan Koalisi Besar. Jadi, persyaratan yang diajukan PDIP tampaknya akan membuat Gerindra dan Golkar sulit menerimanya.
"Selain itu, kalau PDIP mau bergabung ke Koalisi Besar, mengindikasikan Jokowi berada di atas angin. PDIP secara tidak langsung sudah berada di bawah kendali Jokowi," tutur dia.
Kata Jamiluddin, untuk menjaga marwah PDIP, Megawati Soekarnoputri sebaiknya tidak bergabung ke Koalisi Besar.
"PDIP harus percaya diri mampu menang dengan mengusung sendiri pasangan capres," kata dia lagi.
Konfigurasi Ganjar-Puan
Menurut dia, modal politik PDIP ke arah itu cukup besar. Hal itu ditunjukkan dengan tingginya elektabilitas PDIP. Bahkan elektabilitas PDIP selalu nomor wahid.
"Kadernya, Ganjar Pranowo, juga selalu nomor satu soal elektabilitas. Karena itu, sosok Ganjar lebih dari cukup untuk mendampingi Puan Maharani dalam Pilpres 2024," tegas Jamiluddin.
Jadi, lanjut dia, tidak ada alasan PDIP harus bergabung ke Koalisi Besar. Sebab, peluang menang pada Pilpres 2024 sudah di depan mata.
PDIP Berminat Gabung
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan, PDIP siap menjadi tuan rumah pertemuan koalisi besar partai pemerintah. PDIP bersedia menjamu partai-partai pemerintah yang akan bekerjasama di Pemilu 2024.
"Kalau kemudian ada kesempatannya PDI Perjuangan atau ibu Megawati yang menjadi tuan rumahnya ya silakan juga," ujar Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/4).
Namun, pertemuan tidak dilakukan dalam waktu dekat karena masih bulan Ramadan. Puan mengatakan, pertemuan politik akan dilakukan setelah Ramadan.
"Yang pasti di bulan Ramadan ini kita jalankan dulu ibadah dengan sebaik-baiknya, masih ada waktu lain, masih ada kesempatan lain untuk bisa menjajaki atau melakukan pertemuan terkait dengan politik ke depan," ujar ketua DPR RI ini.
Demi Rakyat PDIP Mendukung
Puan mengatakan, PDIP mendukung wacana koalisi besar. Dengan catatan antar partai memiliki visi misi dan cita-cita yang sama.
"Jadi, yang terbaik untuk bangsa dan negara yang terbaik untuk rakyat, tentu PDIP pasti akan mendukung hal tersebut," ujarnya.
Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan lima ketua umum partai pendukung pemerintah membuka peluang terbentuknya koalisi besar. Antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar, PAN, serta PPP dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) Gerindra-PKB, bersatu.
Jokowi menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono. Pertemuan digelar di tengah Silaturahmi Ramadan di Kantor DPP PAN, Minggu (2/4).
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto Kristiyanto memastikan PDIP membuka peluang bekerja sama dengan partai lain
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri kaget diundang Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia ke HUT Golkar
Baca SelengkapnyaPernyataan Megawati tersebut digaungkan berkaitan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, Efriza menilai sulit jika Jokowi ingin mengambil alih PDIP.
Baca SelengkapnyaMegawati lalu merasa kasihan dengan PDIP seperti dikucilkan.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh politik berlomba-lomba ingin bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, termasuk Presiden Joko Widodo dan Calon Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaSinyal PDIP bergabung dengan koalisi pemerintah Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka semakin kuat.
Baca SelengkapnyaBudi tak mengetahui apakah ada pihak yang menghalangi pertemuan Jokowi dan Megawati.
Baca SelengkapnyaPolitisi PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus mendengar ada rencana Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan bertemu dengan Wapres ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla.
Baca SelengkapnyaCak Imin tak mau lagi tetapkan deadline pengumuman cawapres.
Baca SelengkapnyaHerman pun minta doa agar pertemuan SBY dan Megawati dapat terwujud.
Baca SelengkapnyaPernyataan Puan berbeda dengan Megawati yang menyebut ada yang mau mengambil alih PDIP.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan tidak punya niatan untuk membubarkan koalisi lain.
Baca Selengkapnya