PDIP: Kekhawatiran Prabowo Belasan Persen Suara Bisa Dicuri Sangat Berbahaya
Merdeka.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyayangkan pernyataan Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, yang ingin unggul 25 persen dalam Pilpres lantaran khawatir terjadinya pencurian suara belasan persen. PDIP menilai pernyataan Prabowo tersebut untuk membangun opini terkait penyelenggaraan Pilpres 2019 berpotensi diwarnai kecurangan.
"Cara ini sebelumnya kerap digunakan oleh BPN dengan menyuarakan pernyataan yang sangat maksa bahwa hanya kecurangan yang bisa mengalahkan 02," kata politisi PDIP Charles Honoris dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (6/4).
Menurut Charles, opini yang dibentuk dapat memperkeruh situasi politik menjelang pencoblosan 17 April mendatang. Serta berpotensi menciptakan konflik jika hasil akhir Pemilu tak sesuai kubu 02.
-
Apa penyebab perselisihan hasil pemilu? Perselisihan hasil pemilu merujuk pada ketidaksepakatan atau konflik yang timbul terkait dengan proses pemilihan umum.
-
Dimana perselisihan hasil pemilu dapat terjadi? Perselisihan pemilu dapat muncul antara partai politik, calon, atau pemilih, dan seringkali melibatkan lembaga-lembaga pengawas pemilu dan badan hukum terkait.
-
Siapa yang diserang menjelang Pemilu? 'Jadi media center ini bukan media center capres-capresan, jadi tidak untuk capres-capres tapi ini untuk pelurusan informasi data dari pemerintah sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi yang valid ataupun serangan yang diterima (untuk pemerintah). Sekarangkan banyak juga serangan yang kami terima, urusan capres tapi serangannya ke Pemerintah,' imbuhnya.
-
Kapan muncul percikan konflik setelah pengumuman hasil Pemilu? Apalagi setelah KPU mengumumkan penetapan hasil Pemilu.
-
Kenapa Prabowo diprediksi menang di Pilpres 2024? “Dorongan dari Pak Jokowi itu membuat Pak Prabowo Subianto sekarang lebih unggul. Endorse dari Pak Jokowi yang sudah kelihatan itu kan.“
-
Apa itu Sengketa Pemilu? Sengketa Pemilu adalah konsekuensi yang mungkin terjadi dalam sistem penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu). Walaupun sistem sudah dirancang sebaik mungkin, kemungkinan pelanggaran yang bisa mencederai kualitas Pemilu masih bisa terjadi.
"Opini kecurangan yang dibangun kubu 02 ini sangat berbahaya, bukan hanya karena telah memperkeruh situasi politik yang semakin panas jelang hari pencoblosan, tetapi juga berpotensi menciptakan konflik jika hasil akhir pemilu tidak sesuai keinginan mereka," kata Charles.
Anggota DPR Komisi I ini mengingatkan Pemilu saat ini bukan lagi era Orde Baru yang mana penguasa bisa mengatur hasilnya. Saat ini, menurutnya, berbagai lembaga survei juga sudah memperkirakan hasil akhir Pilpres 2019.
Charles kemudian mengutip hasil survei SMRC pada Januari 2019. Menurut dia, ada sekitar 80 persen masyarakat yang percaya pada integritas KPU dalam menyelenggarakan Pemilu.
"Janganlah setelah melihat banyak survei yang memprediksi 02 kalah telak, lantas opini kecurangan ini dibangun. Upaya itu pasti akan sia-sia karena mandat kekuasaan datangnya dari rakyat, bukan dari elite yang mulai teriak curang saat dirinya terjepit," tegas dia.
Lebih jauh, Charles meminta KPU untuk tetap fokus bekerja dan tidak terpengaruh oleh opini-opini yang dibangun untuk mendeligitimasi penyelenggaraan pemilu yang tinggal beberapa hari ke depan. Dia juga meminta aparat keamanan untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan terkait penyelenggaraan pemilu sejak dini.
"Toh, rakyat sudah memberikan kepercayaan penuh pada KPU untuk menyelenggarakan pesta demokrasi yang jujur dan adil," tandasnya.
Diberitakan, Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menerima deklarasi dukungan dari Gerakan Elaborasi Rektor Akademisi Alumni dan Aktivis Kampus Indonesia. Prabowo meminta para guru besar dan cendekiawan yang hadir mengawasi proses pemilu pada 17 april mendatang guna menurut kecurangan.
"Berapa hari lagi kita harus bener-bener turun kita harus atasi niat-niat kecurangan," kata Prabowo di Balai Kartini, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (5/4) malam.
Mantan Danjen Kopassus itu ingin memenangkan pilpres dalam angka besar yakni selisih 25 persen dari capres petahana Joko Widodo. "Kita harus menang dengan selisih 25 persen. Karena siap akan dicuri sekian belas persen. Hanya itu, hanya itu, usaha kita," ucap Prabowo.
Sementara itu, berdasarkan survei Saiful Mujani Reasearch & Consulting (SMRC) terkait tingkat kepercayaan publik, terhadap penyelenggara Pemilu 2019 mencatat hampir 80 persen masyarakat Indonesia menaruh kepercayaan pada kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Data SMRC membelah persentase ketidakpercayaan publik kepada KPU dan Bawaslu didominasi oleh kubu Prabowo-Sandi, ketimbang Jokowi-Ma'ruf. Menurut temuan SMRC di lapangan, hal ini dikarenakan ramainya isu netralitas penyelenggara pemilu, 7 kontainer surat suara tercoblos, dan kotak suara kardus.
Data SMRC merinci, pada isu netralitas pendukung Prabowo-Sandi yang tidak percaya KPU jumlahnya sampai 25 persen. Ketimbang pendukung Jokowi-Ma'ruf yang hanya 5 persen. Begitu pula terhadap Bawaslu, pendukung Prabowo-Sandi yang tidak percaya kinerja mereka jumlahnya mencapai 21 persen, sedangkan pendukung Jokowi-Ma'ruf hanya 5 persen.
"Survei kami menunjukkan 80 persen rakyat Indonesia percaya pada kemampuan KPU-Bawaslu. Hanya sekitar 11-12 persen yang tidak yakin dengan kemampuan mereka dalam menjalankan amanat pada Pilpres dan Pileg 2019," kata Direktur SMRC Deni Irvan saat memaparkan data survei di Kantor SMRC, Cisadane, Jakarta Pusat, Minggu (10/3).
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elektabilitas Prabowo-Gibran di lembaga survei selalu unggul
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mendengar kabar ada pihak-pihak yang ingin berbuat curang di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaLimpahan dukungan tersebut, diyakini bisa membantu Prabowo memenangkan kontestasi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, partai yang diketuai oleh Kaesang Pangarep itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen pada 26 Februari lalu
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo di sejumlah lembaga survei selalu unggul
Baca SelengkapnyaSituasi terakhir menunjukkan kondisi yang mulai mengkhawatirkan.
Baca SelengkapnyaDirektur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang memaparkan analisis debat capres perdana digelar KPU pada Selasa lalu.
Baca SelengkapnyaKerawanan tinggi potensial terjadi pada tahapan kampanye dan proses pemungutan suara.
Baca SelengkapnyaJawa Tengah menjadi salah satu titik rawan Pilkada 2024, KPU beberkan sejumlah faktornya.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, narasi-narasi tersebut dikeluarkan karena elektabilitas Prabowo yang sedang tinggi.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Pertimbangan PPP, Romy meyakini ada ledakan yang tidak wajar dari suara PSI.
Baca SelengkapnyaBoni Hargens, menyatakan masuk akal kalau suara PSI di Pemilu 2024 mengalami lonjakan.
Baca Selengkapnya