PDIP: Pertemuan Megawati dan SBY Tidak Perlu Direkayasa
Merdeka.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah mengatakan, pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak perlu direkayasa. Biarkan kedua tokoh ini melakukan komunikasi dengan jalurnya masing-masing.
"Biarkan lah ini bergulir sebagai sebagaimana adanya natural alami tidak perlu kita rekayasa harus ketemu si A si B karena setiap pemimpin pasti punya jalur komunikasi masing-masing," ujar Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/6).
Said yakin, Megawati, SBY dan juga Presiden Joko Widodo punya jalannya sendiri untuk membuka komunikasi. Ia mengaku tidak pada kapasitas untuk mengatur pertemuan para presiden RI ini.
-
Bagaimana tanggapan Puan soal pertemuan SBY dan Prabowo dengan Megawati? Tidak ada kata tidak. Semua itu masih ada harapan jadi jangan pernah putus asa semuanya pasti masih ada harapan,“ kata Puan, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6).
-
Siapa yang ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Apa yang dihalangi dari Prabowo dan Megawati? Sesungguhnya pertemuan antara Prabowo dengan Megawati tidak ada halangan atau hambatan. Dia menyebut, perbedaan politik antara Prabowo dan Megawati di Pilpres 2024 tidak menjadi permasalahan.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan? Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi lebih dulu datang di istana Kepresidenan. Budi ikut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bersama Satya.
-
Siapa yang ditugaskan Jokowi untuk membujuk Megawati? 'Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi. Jadi, dalam rangka kendaraan politik untuk 21 tahun ke depan,' sebutnya.
"Ini kan sudah menyangkut bapak SBY, ibu Mega pak Jokowi pasti jalannya antar beliau ini ada komunikasinya kan tidak mungkin pangkat seperti saya akan mengatur-atur pertemuan dan sebagainya, itu jauh dari itu," ujarnya.
Di sisi lain, Said menangkap pesan yang positif dari pernyataan SBY terkait mimpinya bertemu Jokowi dan Megawati. Hal tersebut dinilai sebagai suatu yang bermakna untuk kepentingan yang lebih besar.
"Maka rasa hormat dan ikhtirom saya kepada Bapak SBY bahwa keinginan beliau apa yang disampaikan dalam mimpi beliau itu, itu sesuatu yang indah dan sangat bermakna bagi kepentingan yang lebih luas untuk masyarakat kita," ujarnya.
Upaya rekonsiliasi Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono terbuka. Partai Demokrat menilai jalan rekonsiliasi Megawati dan SBY ibarat diberikan Tuhan yang rentetannya sama sekali tidak direncanakan.
"Rentetannya ini kan seperti jalan tuhan. Rentetannya itu hal yang tidak direncanakan," ujar Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/6).
Rentetan itu menurut Herman, pertama Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menyebut nama Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk bursa calon wakil presiden untuk mendampingi Bakal Capres PDIP Ganjar Pranowo.
Bak gayung bersambut, muncul rencana pertemuan antara Puan dan AHY. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya bertemu membahas rencana pertemuan tersebut.
Akhirnya, agenda pertemuan Puan dan AHY terjadi pada Minggu (18/6). Pertemuan antar elite PDIP dan Demokrat itu terlihat hangat.
Kemudian, Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bermimpi dijemput Presiden Joko Widodo dan kemudian keduanya menjemput Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sinyal rekonsiliasi itu semakin kuat.
"Yang secara runtun ini menjadi rangkaian, ini menjadi harapan seluruh rakyat Indonesia," ujar Herman.
SBY menginginkan untuk bertemu dan melakukan rekonsiliasi dengan Megawati. SBY tidak punya persoalan apapun dengan Megawati.
"Pak SBY dari dulu sebetulnya sangat terbuka. Ya dalam realitasnya juga pak SBY menginginkan tidak ada persoalan. Dan bagi pak SBY juga tidak ada persoalan sampai hari ini," ujar Herman. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi tak mengetahui apakah ada pihak yang menghalangi pertemuan Jokowi dan Megawati.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku belum ada rencana pertemuan dengan Megawati.
Baca SelengkapnyaMenurut Said, memang sejak awal dari internal maupun eksternal PDIP tidak ada paksaan agar keduanya bertemu.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut, kedatangan Presiden Jokowi nanti akan didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani hingga Menteri PURP Basuki Hadimuljono.
Baca SelengkapnyaBahlil mengaku tidak tahu apabila ada upaya mengalangi pertemuan antara Jokowi dengan Megawati.
Baca SelengkapnyaSaid meyakini pertemuan Jokowi dengan Prabowo tidak akan menghalangi pertemuan Megawati dengan Prabowo.
Baca SelengkapnyaPertemuan Mega dengan Prabowo kata Said murni sebagai silaturahmi kebangsaan di mana keduanya ingin menyatukan visi untuk kebaikan bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaBahlil: Jokowi-Megawati Beda Pemikiran dengan Hasto, Masa Disamain sama yang Enggak Pernah jadi Presiden
Baca SelengkapnyaDiketahui, pertemuan itu rencananya akan dilakukan sebelum pelantikan presiden pada 20 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaSaid membeberkan pembicaraan antara Megawati dengan Prabowo adalah untuk sama-sama membicarakan visi kenegaraan.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP, Said Abdullah, mengaku jalinan komunikasinya dengan sejumlah elit Partai Gerindra cukup lancar.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan justru jika Jokowi dan Megawati tak pernah bertemu akan menimbulkan pertanyaan besar.
Baca Selengkapnya