PDIP Bantah Pertemuan Megawati-Prabowo Transaksional: Seakan-akan Bertemu Bagi-Bagi Kekuasaan
Diketahui, pertemuan itu rencananya akan dilakukan sebelum pelantikan presiden pada 20 Oktober 2024.
Ketua DPP PDIP Said Abdullah tidak ingin pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto diartikan macam-macam dan transaksional.
Diketahui, pertemuan itu rencananya akan dilakukan sebelum pelantikan presiden pada 20 Oktober 2024.
"Seakan-akan kalau pemimpin bangsa bertemu langsung bagi-bagi kekuasaan, pertemuan itu pertemuan transaksional, itu yang tidak baik bagi kita semua," kata Said kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (19/9).
"Kita diminta oleh publik agar partai politik tidak transaksional, begitu kedua pemimpin akan bertemu, langsung pertanyaannya apakah ini bagian dari bagi-bagi kursi, transaksional lagi. Nah kita ini suruh ngapain sesungguhnya ya," sambungnya.
Said menegaskan, tidak ada tujuan khusus pada pertemuan Megawati dengan Prabowo. Apalagi, tidak ada perbincangan antara PDIP dengan Partai Gerindra.
"Tidak pernah ada statement apapun yang diinginkan oleh PDI Perjuangan dan kawan-kawan Gerindra, bertemunya kedua pemimpin bangsa ini, itu saja. Tidak plus, tidak minus," tegasnya.
Megawati dan Prabowo Bertemu Sebelum Pelantikan Presiden
Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Said Abdullah memastikan, pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto sebelum pelantikan presiden.
Diketahui, Prabowo akan dilantik sebagai presiden terpilih pada periode 2024-2029 pada 20 Oktober 2024 mendatang.
"Pertemuan ibu ketua umum dengan Bapak Prabowo Presiden terpilih ini hanyalah menunggu momentum hari-hari. Karena pelantikan tanggal 20 Oktober sudah di depan mata kita bersama," kata Said kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (17/9).
"Kita semua bersiap-siap untuk menyembut Presiden terpilih dilantik tanggal 20 Oktober dan insya Allah sebelum pelantikan, Ibu Megawati akan bertemu dengan Bapak Prabowo," sambungnya.