Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemilih Golput karena Ideologi sekitar 10 persen, Lebih Banyak Alasan Administratif

Pemilih Golput karena Ideologi sekitar 10 persen, Lebih Banyak Alasan Administratif Aksi Menyerukan Golput dalam Pemilu 2019. ©2019 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfarabi mengatakan sedikitnya 10 persen masyarakat memilih golput dengan alasan ideologi dan pilihan politik. Selain dua alasan itu, terjadinya golput dikarenakan masalah administrasi dan teknis.

"Kita liat sisi historis memang banyak golput karena sifatnya administrasi dan teknis. Tapi saya menduga golput karena ideologi dan politis itu di bawah 10 persen, majority karena administrasi dan teknis. Seperti pindah zona," ujar Adjie dalam diskusi di Cikini Jakarta Pusat, Sabtu (23/2).

Kendati tidak menyebutkan persentase golput karena kendala teknis dan administrasi, Adjie menilai hal ini tidak lepas dampak dari penyelenggaraan pemilu secara serentak.

Ia menuturkan, dilakukan pemilu secara serentak yakni pemilihan presiden dan pemilihan legislatif membuat masyarakat tidak memberi perhatian terhadap kualitas para caleg dan partai politik. Bahkan tidak sedikit kader partai politik tidak paham dengan platform kendaraan politik mereka.

"Ada tantangan ini pemilu keputusan yang terlalu berani dan menurut saya di sisi lain kita harus bicara kualitas karena minim sekali muncul. Minim sekali mereka memahami platform partai karena enggak kelihatan," tukasnya.

Sementara itu Direktur Eksekutif Kode Inisiatif, Very Junaidi menuturkan pemilu serentak menjadi tantangan tersendiri menjaga suara rakyat. Pasalnya, selain sosialisasi yang minim dan administrasi yang berbelit-belit, pindah zona bagi masyarakat yang menggunakan hak suaranya juga tidak mendapat porsi lengkap.

Jika di daerah pertama pemilih mendapat lima surat suara, saat pindah zona surat suara untuk pemilihan legislatif tidak diberikan. Hal ini yang menurut Very menimbulkan polemik.

"Paling penting pastikan berapa suara yang diberikan itu diberikan kepada orang-orang yang tepat, misal saya dapat lima di ujung juga harus dapat lima. Kalau saya pindah zona dan hanya mendapat suara untuk pilpres, lalu bagaimana suara pileg di zona awal saya," tandasnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
LSI: Jumlah Pemilih Jakarta ke TPS Tinggi, Tapi Terbuka Peluang Coblos Semua Kandidat
LSI: Jumlah Pemilih Jakarta ke TPS Tinggi, Tapi Terbuka Peluang Coblos Semua Kandidat

Terkait dengan angka 93,3 persen itu belum dapat dipastikan jika pemilih untuk tidak golput.

Baca Selengkapnya
Gagal Nyalon, Anies Restui Pendukungnya Golput di Pilkada Jakarta?
Gagal Nyalon, Anies Restui Pendukungnya Golput di Pilkada Jakarta?

Anies Baswedan angkat bicara soal kemungkinan angka golput di Pilkada Jakarta 2024 naik pasca dirinya gagal mencalonkan.

Baca Selengkapnya
Penyebab Data Exit Poll Berbeda dengan Quick Count
Penyebab Data Exit Poll Berbeda dengan Quick Count

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan perbedaan data tersebut.

Baca Selengkapnya
Hasil Survei CSIS Ungkap Pemilih PDIP Belum Solid: 64,8% Dukung Ganjar, 5,6% ke Anies dan 25,4% ke Prabowo
Hasil Survei CSIS Ungkap Pemilih PDIP Belum Solid: 64,8% Dukung Ganjar, 5,6% ke Anies dan 25,4% ke Prabowo

Hasil Survei CSIS mengungkapkan rata-rata pemilih partai belum solid mendukung capres

Baca Selengkapnya
Pemilih KIM Plus Menyeberang ke Andika-Hendi Meski Jokowi & Prabowo Endorse Luthfi-Yasin
Pemilih KIM Plus Menyeberang ke Andika-Hendi Meski Jokowi & Prabowo Endorse Luthfi-Yasin

Harusnya jika linier pasangan Ahmad Lutfi-Taj Yasin mendapat 72 persen, tetapi pasangan yang didukung KIM Plus ini (elektabilitas) mendapatkan 47,19 persen.

Baca Selengkapnya
Survei Peta Pilkada Jakarta: Anies Paling Banyak Didukung Emak-Emak, Ahok Golongan Pelajar
Survei Peta Pilkada Jakarta: Anies Paling Banyak Didukung Emak-Emak, Ahok Golongan Pelajar

Kedua bakal calob gubernur tersebut memiliki basis dukungan masing-masing.

Baca Selengkapnya
Analisis Lengkap Dua Lembaga, Penyebab Suara Ganjar-Mahfud Anjlok Versi Quick Count Pilpres 2024
Analisis Lengkap Dua Lembaga, Penyebab Suara Ganjar-Mahfud Anjlok Versi Quick Count Pilpres 2024

Namun, hal itu berbanding terbalik dengan suara PDI Perjuangan yang tinggi pada Pemilu 2024 ini

Baca Selengkapnya
Lembaga Survei Bongkar Anomali di Jatim, Warga Takut Disurvei Khawatir Bansos dan PKH Dicabut
Lembaga Survei Bongkar Anomali di Jatim, Warga Takut Disurvei Khawatir Bansos dan PKH Dicabut

Lembaga survei Indopol Survey and Consulting memutuskan tidak merilis hasil survei untuk periode Januari 2024.

Baca Selengkapnya
Survei Ungkap Alasan Orang Bingung Pilih Presiden, 22,4% Sebut Tak Ada Capres yang Meyakinkan
Survei Ungkap Alasan Orang Bingung Pilih Presiden, 22,4% Sebut Tak Ada Capres yang Meyakinkan

Hasil survei Populi mengungkapkan ada sebanyak 8,1 persen masyarakat yang belum memutuskan pilihannya dalam Pilpres mendatang

Baca Selengkapnya
Survei Ungkap Alasan Orang Ogah Nonton Debat, Mulai dari Membosankan Hingga Omong Kosong
Survei Ungkap Alasan Orang Ogah Nonton Debat, Mulai dari Membosankan Hingga Omong Kosong

Alasan paling banyak adalah karena masyarakat mengaku tidak punya waktu menonton.

Baca Selengkapnya
Hasil Survei ASI di Jawa: Elektabilitas Ganjar-Mahfud 30,7%, Tempel Prabowo-Gibran 34,2%
Hasil Survei ASI di Jawa: Elektabilitas Ganjar-Mahfud 30,7%, Tempel Prabowo-Gibran 34,2%

Berdasarkan survei ASI, elektabilitas Ganjar-Mahfud MD menempel Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya
Survei Indikator: Banyak Pemilih Partai Tidak Dukung Capres-Cawapres yang Diusung
Survei Indikator: Banyak Pemilih Partai Tidak Dukung Capres-Cawapres yang Diusung

Sedangkan kalau dilihat dari basis pemilih 2019, pendukung Prabowo-Sandi tidak sepenuhnya mendukung Prabowo di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya