Peneliti SMRC: Hoaks Ratna Sarumpaet berpengaruh negatif pada elektabilitas Prabowo
Merdeka.com - Peneliti dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan mengatakan, kasus hoaks yang dilakukan Ratna Sarumpaet berpengaruh negatif terhadap elektabilitas calon presiden Prabowo Subianto. Ratna disebut telah dianiaya oleh orang tak dikenal di Bandung, namun ternyata wajahnya terluka hasil operasi.
"Citranya jadi negatif. Citra negatif itu mempersulit Prabowo menarik pemilih yang belum menentukan pilihan, itu dugaan saya ya," katanya di kawasan Menteng, Jakpus, Minggu (7/10/2018).
"Itu problem, karena Prabowo dalam survei mengalami ketinggalan," tambahnya.
-
Siapa saja yang mendukung Prabowo? Prabowo mengungkapkan, dirinya dan Gibran didukung sederet tokoh nasional. Mulai dari mantan Kapolri hingga Habib Luthfi.
-
Siapa yang dukung Prabowo? Konferda Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jokowi (Projo) Sumatera Barat (Sumbar) memutuskan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Siapa yang membantah berita tentang Prabowo? Hal ini pun ditanggapi oleh Ketua Tim Pembela Prabowo Gibran, Yusril Ihza Mahendra yang membantah seluruh isi terkait laporan tersebut.
-
Mengapa relawan mendukung Prabowo-Gibran? 'Atas nama tim pemenangan saya ucapkan terimakasih atas langkah yang sama dalam memenangkan calon yang paling tepat, calon yang berpeluang paling besar, yakni Prabowo-Gibran,' kata Gozali di Rumah Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2024? Pengamat Politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Moch Mubarok Muharam menyebut Prabowo Subianto sudah mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju pada Pilpres 2024.
Meski demikian, kasus Ratna menurutnya tidak akan mengubah pilihan pendukung loyal dari Prabowo. "Isu itu tidak akan membuat pemilih Prabowo berpaling atau lari," jelas dia.
Namun, Direktur Eksekutif SMRC itu menyebut, pemilih Prabowo tidak akan berpengaruh untuk berpaling memilih Jokowi. "Karena pemilih Prabowo itu cenderung antiJokowi jadi apa pun Prabowo, dia akan membela jadi mereka enggak akan lari," tuturnya.
Dia juga menyatakan peluang Prabowo untuk menaikkan eletabilitas masih ada, terutama terkait isu ekonomi.
"Apakah bisa naik elektabilitas? tergantung isu besar dan apakah masyarakat bisa lupa. Dugaan saya isu ini tidak terlalu lama karena ada isu IMF. Pertanyaannya apakah IMF bisa meredam isu (RS)," tandasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasilnya, dukungan Anies ternyata sangat berpengaruh pada elektabilitas para pasangan calon.
Baca SelengkapnyaSaidiman Ahmad menilai dugaan publikasi hasil survei lembaga survei mempengaruhi pilihan publik soal calon presiden, salah total.
Baca SelengkapnyaGerindra Bela Prabowo yang sering diserang isu HAM 1998
Baca SelengkapnyaResponden yang sama sekali tidak pernah menerima bansos tetap menempatkan Prabowo-Gibran 56,9%.
Baca SelengkapnyaKarena tidak semua pendukung memiliki keteguhan kuat dalam pilihan capresnya. Ada pendukung yang bisa berubah pikiran.
Baca SelengkapnyaSurvei yang diunggah Andre Rosiade sudah dibantah langsung oleh SMRC
Baca SelengkapnyaSaiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menjelaskan terkait fenomena unik saat pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDalam Survei Litbang Kompas, Pramono-Rano unggul dengan 38,3 persen. Sementara lawannya, RIDO mendapatkan 34,6 persen.
Baca SelengkapnyaElektabilitas pasangan Ridwan Kamil (RK) dan Suswono (RIDO) berada di posisi teratas.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil menanggapi santai elektabilitas di Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaDebat capres ketiga tersebut mengusung tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik.
Baca SelengkapnyaDebat diyakini tidak bakal banyak mengubah peta elektabilitas para calon presiden.
Baca Selengkapnya