Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perludem Jelaskan Tantangan Bagi Perempuan di Pilkada 2020

Perludem Jelaskan Tantangan Bagi Perempuan di Pilkada 2020 Ilustrasi Pilkada. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Perkumpulan Pemilu untuk Demokrasi (Perludem) menjelaskan salah satu faktor yang menjadi tantangan bagi Perempuan dalam pencalonan Pilkada 2020 yakni, masih kuatnya budaya Patriarki di masyarakat Indonesia.

Hal itu disampaikan, Direktur Eksekutif Khoirunnisa Nur Agustyati dalam diskusi virtual bertajuk 'Perempuan & Pilkada', Minggu (27/9).

"Ada hambatan sosial dan budaya gitu ya, budaya patriarki yang mungkin masih ada anggapan bahwa pemimpin itu bukan perempuan tapi laki-laki," kata Khoirunnisa.

Selain budaya Patriarki, Khoirunnisa menerangkan hambatan lainnya yakni tingginya syarat regulasi batasan pencalonan yang mewajibkan minimal pencalonan harus 20 persen kursi DPRD atau 25 persen dari suara pemilu sebelumnya.

"Nah tentu ini yang menjadi kesulitan perempuan karena dia harus dicalonkan dulu dari partai politiknya. Tetapi belum tentu jika dia dicalonkan partai politik, koalisinya mendukung si perempuan. Maka itu menjadi tantangan, karena sulitnya partai politik dapat mengusung calon tanpa berkoalisi," jelasnya.

"Kalau partai koalisinya mengusung yang lain, sehingga ada kompromi dalam koalisi tersebut. Dan bisa jadi si perempuan yang seharusnya tadi mendapatkan tiket dari partai politik bisa tidak jadi maju dalam kontestasi Pilkada," tambahnya.

Tantangan selanjutnya, yakni demokratisasi pada internal partai politik yang dianggap belum efektif. Ia menilai walau dalam undang undang, syarat partai politik, ketika mencalonkan haruslah demokratis. Tetapi makna akan demokratis itu dikembalikan lagi kepada AD/ART setiap partai politik.

"Nah ini yang tidak pernah terbuka dan disampaikan ke publik, kenapa kemudian misal ada si a atau si b yang dicalonkan. Mungkin ada perempuan yang jadi kader partai lama lama, tetapi kemudian yang dipilih calon lainnya," tutur Khoirunnisa.

Terakhir, tambahnya, sulitnya membuat calon alternatif atau perseorangan non partai politik, bagi perempuan pada Pilkada 2020. Karena syarat yang sulit di mana harus mengumpulkan dukungan yang banyak dari masyarakat.

Pada Pilkada 2020 tercatat kandidat kepala daerah perempuan dari jalur perseorangan hanya ada tiga, yakni , Petahana Bupati Kabupaten Jember Faida, Bacabub Kabupaten Tanah Bambu Mila Karmila, dan Bacabub Kabupaten Seram Bagian Timur Rohani Vanath.

Sementara untuk calon wakil kepala daerah yaitu, Kabupaten Pahuwata Miswar Yunus, Kota Sumenep Dewi Khalifah, Kabupaten Maluku Barat Daya Dolfina Markus, dan Kabupaten FakFak Yohana Diana.

"Dampaknya, kalau calon perseorangan kita lihat datanya ternyata, sedikit sekali perempuan yang melaju melalui calon perseorangan," ujar Khoirunnisa.

Tantangan Bagi Pemilih Perempuan

Kemudian, Khoirunnisa mengungkapkan para pemilih perempuan yang secara komulatif sebanyak 52.617.521 pemilih berdasarkan DP4 KPU, tidaklah berbeda jauh dengan laki-laki 52.778.939 pemilih. Tetapi sampai saat ini isu soal perempuan belum muncul pada Pilkada 2020.

"Jumlah perempuan hampir setengah total pemilih tetapi narasi isu2 perempuan di pilkada 2020 ini belum banyak muncul. Seperti apa yang menjadi visi dan misi kepala daerah, atau membedah visi dan misi kepala daerah terkait perempuan masih sedikit," tuturnya.

Padahal, menurutnya perempuan memiliki bebannya yang berlipat disaat pandemi Covid-19 untuk mereka berpartisipasi dalam Pilkada 2020. Karena, perempuan akan semakin tertinggal ketika informasi, ketika pesan tak tersampaikan dengan baik.

"Misalnya dia punya anak dia harus jadi guru buat anaknya, mengurusi domestik, memastikan kesehatan keluarganya. Jadi dia tenggelam dalam rutinitasnya yang mungkin tidak menjadikan Pilkada ini prioritas nya. Apalagi informasi Pilkada ini tidak disebarkan secara masif, maka bisa-bisa ada yang belum tahu kalau di Desember nanti ada Pilkada," ungkapnya. (mdk/ded)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perludem: Keterwakilan Perempuan di Hasil Pileg 2024 Meningkat
Perludem: Keterwakilan Perempuan di Hasil Pileg 2024 Meningkat

Angka keterwakilan perempuan dalam hasil Pileg DPR 2024 meningkat menjadi 22,1 persen atau 128 kursi dari 580 kursi DPR

Baca Selengkapnya
Bawaslu Soroti Pimpinan KPU Tidak Hadir di Sidang Perkara Jumlah Caleg Perempuan
Bawaslu Soroti Pimpinan KPU Tidak Hadir di Sidang Perkara Jumlah Caleg Perempuan

Pimpinan KPU sudah berada di Jakarta namun tidak hadir dalam sidang karena kesibukan.

Baca Selengkapnya
PDIP Tegaskan Putusan Baleg Soal Syarat Pencalonan Kepala Daerah Bertentangan dengan Keputusan MK
PDIP Tegaskan Putusan Baleg Soal Syarat Pencalonan Kepala Daerah Bertentangan dengan Keputusan MK

Fraksi PDIP akan terus memperjuangan agar keputusan MK dapat diakomodir.

Baca Selengkapnya
Ketua dan Komisioner KPU Dilaporkan ke DKPP Terkait Peraturan Keterwakilan Perempuan Sebagai Caleg
Ketua dan Komisioner KPU Dilaporkan ke DKPP Terkait Peraturan Keterwakilan Perempuan Sebagai Caleg

Pelaporan dilakukan kuasa hukum Masyarakat Peduli Keterwakilan Perempuan ke DKPP pada Selasa (15/8).

Baca Selengkapnya
Parpol Diminta Lebih Serius Rekrutmen Perempuan, Bukan Sekedar Formalitas
Parpol Diminta Lebih Serius Rekrutmen Perempuan, Bukan Sekedar Formalitas

Parlemen Indonesia masih mengalami ketertinggalan untuk kesetaraan gender dengan negara-negara di kawasan ASEAN.

Baca Selengkapnya
KPU Dilaporkan ke Bawaslu karena DCT DPR Tak Penuhi Keterwakilan Perempuan 30 Persen
KPU Dilaporkan ke Bawaslu karena DCT DPR Tak Penuhi Keterwakilan Perempuan 30 Persen

Daftar DCT anggota DPR yang ditetapkan dinilai tidak memenuhi keterwakilan perempuan paling sedikit 30 persen.

Baca Selengkapnya
Perludem: Sejak Pilkada 2015 hingga 2020, Minim Isu Perempuan dan Anak
Perludem: Sejak Pilkada 2015 hingga 2020, Minim Isu Perempuan dan Anak

Titi Anggraini menilai pada penyelenggaraan Pilkada 2024, belum banyak yang mengusung kebutuhan maupun peran perempuan.

Baca Selengkapnya
Cawagub Banten Dimyati Tuai Kritik Karena Bicara Isu Sensitif soal Wanita di Debat
Cawagub Banten Dimyati Tuai Kritik Karena Bicara Isu Sensitif soal Wanita di Debat

Seakan ingin menyerang rivalnya calon gubernur Banten Airin Rachmi Diany, Dimyati justru dinilai merendahkan kaum perempuan.

Baca Selengkapnya
Caleg Golkar Melli Darsa: Keterwakilan Politik di Parlemen Jangan Hanya Lip Service Petinggi Parpol
Caleg Golkar Melli Darsa: Keterwakilan Politik di Parlemen Jangan Hanya Lip Service Petinggi Parpol

Perempuan tidak boleh lagi sekadar ditempatkan sebagai vote getter

Baca Selengkapnya
Jumlah Caleg Perempuan DPR Pemilu 2024 Sudah di Atas 30 Persen
Jumlah Caleg Perempuan DPR Pemilu 2024 Sudah di Atas 30 Persen

Dari total tersebut, hanya ada beberapa Calon Legislatif (Caleg) dari partai politik peserta pemilu saja yang berjumlah 580 orang.

Baca Selengkapnya
Partai Gelora Sebut Putusan MK Soal Syarat Usung Calon Kepala Daerah Tak Sesuai Permohonan Uji Materi
Partai Gelora Sebut Putusan MK Soal Syarat Usung Calon Kepala Daerah Tak Sesuai Permohonan Uji Materi

MK membuat norma pengaturan baru tentang syarat pencalonan berdasarkan jumlah penduduk dan prosentase suara sah partai.

Baca Selengkapnya
Gugat Hasil Pileg di Gorontalo, PKS Minta 4 Parpol Didiskualifikasi
Gugat Hasil Pileg di Gorontalo, PKS Minta 4 Parpol Didiskualifikasi

Keempat parpol yang dimaksud PKS adalah PKB, Gerindra, NasDem dan Demokrat.

Baca Selengkapnya