Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pilpres 2024: Capres Alternatif Masih dari Lingkaran yang Sama

Pilpres 2024: Capres Alternatif Masih dari Lingkaran yang Sama Sandiaga Uno dan Andika Perkasa. Instagram @sandiuno ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Pendaftaran calon Presiden (Capres) untuk Pemilu 2024 masih 10 bulan lagi. Tepatnya 1 Mei 2023. Beberapa nama muncul dan digadang-gadang bakal meramaikan bursa capres 2024.

Ada tiga nama yang selalu wara-wiri sebagai capres potensial berdasar hasil lembaga survei. Sebut saja Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Tiga sosok teratas capres unggulan. Mengingat tingginya elektabilitas ketiga tokoh tersebut terekam dalam hasil survei banyak lembaga riset.

Tiga nama yang tidak asing di telinga masyarakat. Prabowo Subianto setidaknya telah tiga kali berlaga di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Dua kali sebagai Capres dan sekali sebagai Cawapres. Ganjar Pranowo semakin dikenal masyarakat setelah menjabat Gubernur Jawa Tengah. Sebelumnya, Politisi PDIP ini adalah anggota DPR RI.

Orang lain juga bertanya?

Anies Baswedan juga memiliki elektabilitas tinggi karena cukup dikenal masyarakat. Sebelum menjabat Gubernur DKI Jakarta, Anies pernah duduk di kursi Menteri Pendidikan. Anies juga dikenal sebagai juru bicara tim pemenangan Jokowi-JK pada 2014.

Selain ketiga nama itu, muncul beberapa nama capres alternatif di Pilpres 2024. Nama-nama yang bakal menarik perhatian pemilih. Namun, masih berasal dari lingkaran elite partai politik atau pejabat lembaga negara atau pemerintah daerah.

"Potensi capres alternatif berasal lingkaran yang sama itu ada. Karena rezim berkuasa kembali itu pasti ada," ujar pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa kepada merdeka.com, Minggu (10/7).

Siapa Saja Capres Alternatif

Salah satu nama muncul sebagai calon alternatif adalah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Munculnya nama Andika didasari keinginan publik agar calon suksesor Presiden Jokowi berasal dari militer.

Untuk diketahui, Andika merupakan menantu dari AM Hendropriyono. Hendropriyono dikenal memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi. Mantan Kepala BIN itu pernah diangkat menjadi tim transisi Jokowi-JK pada 2015.

Elektabilitas Andika di lembaga survei masih terbilang rendah. Akan tetapi, Andika mulai dilirik partai politik sebagai capres potensial. Salah satu yang meliriknya adalah Partai NasDem. Nama Andika masuk dalam tiga nama yang dijagokan NasDem. Sebanyak 13 DPW NasDem mengusulkan nama Andika diusung menjadi capres dalam Rakernas. Bersanding dengan dua nama beken lain, Anies dan Ganjar.

"Jenderal Andika perkasa merupakan tokoh potensial dari militer. Yang mana, sejumlah kekuatan di masyarakat menghendaki militer kembali masuk gelanggang politik," kata Direktur Eksekutif Center For Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Moh Sholeh Basyari saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (9/7).

Selain itu, kehadiran Andika dalam daftar capres potensial di 2024 karena masyarakat mulai bosan dengan Prabowo yang dianggap sudah terlalu senior untuk ikut bertarung kembali di Pilpres 2024. Diketahui, Prabowo telah tiga kali ikut kontestasi Pilpres.

"Prabowo bukan lagi macan Asia seperti 5 atau 10 tahun lalu," ungkapnya.

Sholeh menilai, Andika akan menjadi solusi ketika partai politik mengalami kebuntuan dalam memilih jagoan. Bahkan, kata Sholeh, presentase Andika jika dibandingkan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan tipis selisih keterpilihannya di Pemilu 2024.

"Andika kuat ketika elite mengalami dead lock. Dead lock dalam arti tidak ada titik di kalangan militer tentang figur yang diusung. Jika dibikin prosentase antara: Prabowo-AHY-Andika, Andika saat ini sedikit di bawah Prabowo dan jauh di atas AHY," imbuhnya.

Capres alternatif dari kalangan organisasi Islam juga diyakini bakal dilirik pemilih. Misalnya saja dari ormas Islam terbesar Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

"Kita membutuhkan tokoh dari NU dan Muhammadiyah sebagai alternatif pemimpin 2024," ujarnya.

Selain nama Andika, Menteri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dapat menjadi nama alternatif bagi pemilih.

Sosok Sandiaga dan AHY cukup populer di masyarakat. Sandiaga adalah elite Gerindra yang pernah dipasangkan dengan Prabowo sebagai Cawapres pada Pilpres 2024. Sementara, AHY diketahui putra sulung dari Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. Saat ini, AHY menjadi sebagai Ketum Partai Demokrat.

"Saya melihat ada AHY, Sandiaga dan Ridwan Kamil yang dapat diusung jadi capres alternatif di 2024," ucap Pengamat Politik Herry Mendrofa.

Modal dan Peluang Capres Alternatif

Munculnya nama-nama tersebut sebagai capres alternatif untuk diusung pada Pemilu 2024 karena akseptabilitas, popularitas elektabilitas dan produktivitas yang melekat pada tokoh tersebut.

Demi mendapat perhatian pemilih, menurut Herry, para calon alternatif harus menunjukkan program nyata yang dirasakan rakyat. Kemudian, mereka bisa membawa solusi bagi kelemahan-kelemahan dari pemerintah saat ini.

"Termasuk bagaimana figur ini meyakinkan konstituen bahwa kelemahan setiap rezim bisa diatasi jika dia memimpin misalnya persoalan ekonomi, kesejahteraan, pendidikan dan teknologi menjadi isu krusial," paparnya.

Dia mengatakan, dengan modal yang melekat pada tokoh tersebut, mereka akan dilirik oleh partai politik agar bersedia mengusungnya di Pilpres 2024.

"Pasti akan dilirik namun dilihat juga bahwa figur ini didukung oleh siapa, parpolnya dari mana, dan programnya jelas atau sama saja tak ada perubahan apapun akan mempengaruhi preferensi publik," ucap Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) itu.

Analis Politik dari Charta Politika Nachrudin menilai, peluang Capres alternatif diusung partai masih terbuka. Partai politik diprediksi bisa saja menyatukan sikap mencari calon alternatif bila pencarian mengalami kebuntuan.

"Peluang tokoh alternatif masih ada, dikarenakan pemegang hak pencalonan ada di partai-partai politik," ungkap dia.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
CSIS: 93,5 Persen Petahana Kembali Maju Pileg 2024
CSIS: 93,5 Persen Petahana Kembali Maju Pileg 2024

Petahana yang kembali maju pada Pileg 2024 mendatang itu berdasarkan Daftar Calon Sementara (DCS) diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Baca Selengkapnya
INFOGRAFIS: 5 Tokoh Digadang Maju Pilgub DKI 2024
INFOGRAFIS: 5 Tokoh Digadang Maju Pilgub DKI 2024

Mereka disebut bakal meramaikan kontestasi Pilgub DKI

Baca Selengkapnya
Berebut Kursi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024
Berebut Kursi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024

PKB menyebut, jika cawapres menjadi faktor penentu pendongkrak elektabilitas capres.

Baca Selengkapnya
Melihat Pergerakan Elektabilitas Parpol Jelang Pemilu 2024, Akankah PDIP Tergusur?
Melihat Pergerakan Elektabilitas Parpol Jelang Pemilu 2024, Akankah PDIP Tergusur?

Secara konfigurasi, parpol-parpol lama masih menguasai peringkat 10 besar elektabilitas.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Elite PKB Komunikasi dengan Kubu Lawan di Pilpres, Tidak Cuma ke Ganjar-Mahfud
Sejumlah Elite PKB Komunikasi dengan Kubu Lawan di Pilpres, Tidak Cuma ke Ganjar-Mahfud

Tidak disebut siapa saja elite PKB yang menjalankan komunikasi dengan kubu lawan di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
PDIP Coba Duetkan Anies-Ahok di Pilkada Jakarta 2024, Termasuk Usung Bivitri Susanti
PDIP Coba Duetkan Anies-Ahok di Pilkada Jakarta 2024, Termasuk Usung Bivitri Susanti

PDIP masih mencari figur-figur yang tepat untuk diusung nantinya

Baca Selengkapnya
KPU Izinkan Parpol Cabut Dukungan di Daerah Calon Tunggal hingga Perpanjangan Pendaftaran
KPU Izinkan Parpol Cabut Dukungan di Daerah Calon Tunggal hingga Perpanjangan Pendaftaran

Kesempatan itu diberikan karena KPU berkomitmen mendorong daerah-daerah agar tidak ada calon tunggal selama proses pencalonan pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Analisis Putaran Dua Pilpres 2024: Akar Rumput PDIP Sulit Bersatu dengan 212 dan Eks FPI di Kubu AMIN
Analisis Putaran Dua Pilpres 2024: Akar Rumput PDIP Sulit Bersatu dengan 212 dan Eks FPI di Kubu AMIN

Keduanya dinilai akan bersama jika Pilpres 2024 berjalan dua putaran

Baca Selengkapnya
Kampanye dan Debat Tak Pengaruhi Elektabilitas Capres, Ini Alasannya
Kampanye dan Debat Tak Pengaruhi Elektabilitas Capres, Ini Alasannya

Debat diyakini tidak bakal banyak mengubah peta elektabilitas para calon presiden.

Baca Selengkapnya
Megawati Tugaskan 7 Kader Senior PDIP Bangun Komunikasi untuk Pilkada Jakarta
Megawati Tugaskan 7 Kader Senior PDIP Bangun Komunikasi untuk Pilkada Jakarta

Hasto meyakini Pilkada Jakarta 2024 tidak hanya satu pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur saja.

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru Capres Setelah Putusan MK, Ada yang Turun dan Naik
Survei Terbaru Capres Setelah Putusan MK, Ada yang Turun dan Naik

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menuai kontroversi ternyata mempengaruhi elektabilitas para capres.

Baca Selengkapnya