Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pilpres 2024, PPP Disarankan Jangan Bermain di Zona Abu-Abu

Pilpres 2024, PPP Disarankan Jangan Bermain di Zona Abu-Abu Plt Ketum PPP Mardiono. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hingga kini belum memutuskan calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung di Pemilu 2024.

Di sisi lain, organisasi massa underbow maupun pihak yang berafiliasi dengan PPP, Forum Ka'bah Membangun (FKM) dan Forum Ulama Membangun sudah bersikap. Mereka mendukung Anies Baswedan sebagai Capres saat pertemuan di Grand Pacific Hall, Sleman, Yogyakarta (16/11).

Menanggapi fenomena itu, Analis Politik Arifki Chaniago menilai, PPP masih berpeluang memberikan calon kader untuk dimajukan sebagai calon wakil presiden. Hal itu dirasa lebih realistis ketimbang mendukung sosok non kader dari partai lain. Dia juga menyarankan agar PPP tidak berada di zona abu-abu.

Orang lain juga bertanya?

"PPP harus dorong kader menjadi cawapres jika itu pilihan realistis untuk mencegah split ticket voting di Pemilu 2024. PPP jangan bermain di zona abu-abu di antara mendukung Anies, Ganjar dan KIB. Jika itu dibiarkan terlalu lama PPP harus siap menerima kemungkinan terburuk di Pemilu 2024," kata Arifki lewat pesan singkat diterima Liputan6.com, Minggu (20/11).

Menurutnya, dukungan FKM yang ditujukan kepada Anies Baswedan semata demi mendulang suara, yang bedampak pada PPP agar bisa masuk ke Parlemen Senayan. Menurut Arifki, hal itu wajar karena kemenangan adalah hal mutlak bagi suatu partai.

"PPP itu harus realistis. Tujuan menang di Pilpres itu tentu keinginan semua partai karena punya peluang masuk pemerintahan. Namun kecil dampaknya jika capres yang diusung tidak menang, partai gagal masuk parlemen, daya tawar politik rendah, posisi strategis juga tidak akan diberikan," terang Arifki

Arifki mengakui, FKM secara narasi politik berlawanan terhadap keinginan PPP di tingkat pusat yang masih cenderung wait and see. Selain itu tindak-tanduk FKM tidak ditertibkan oleh DPP yang secara fakta masih menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"PPP belum berani juga mengumumkan capres atau cawapres, sehingga kader lebih memilih memperjuangkan aspirasi politik sendiri-sendiri dari pada menunggu keputusan partai," tulis pria yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif Aljabar Strategic ini.

Arifki meyakini, padahal PPP masih bisa menarik kembali sebagian basis pemilihnya yang sudah terang-terangan mendukung sosok nonkader, seperti Anies atau Ganjar, demi mendukung figur yang didukung oleh elite di tingkat pusat. Caranya, dengan mendorong KIB agar memberikan kepastian secepatnya siapa figur yang diusung sebagai capres dan cawapres.

"Jika KIB mendorong cawapres dari PPP, maka upaya split ticket voting yang terjadi di PPP risikonya lebih kecil, karena yang maju dalam kontestasi Pilpres adalah kader partai," yakin Arifki.

Reporter: Radityo (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rommy Ungkap Muncul Aspirasi PPP Jadi Oposisi
Rommy Ungkap Muncul Aspirasi PPP Jadi Oposisi

PPP tengah fokus mengawal penghitungan suara sampai KPU mengumumkan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Ditanya Gabung PDIP atau Gerindra, PAN: Kita akan Gabung dengan Partai-Partai di Pemerintahan
Ditanya Gabung PDIP atau Gerindra, PAN: Kita akan Gabung dengan Partai-Partai di Pemerintahan

Zulhas menyebut pembicaraan dengan semua partai masih terus dilakukan. Semuanya menyesuaikan perkembangan, termasuk soal cawapres.

Baca Selengkapnya
KPU Jelaskan Sanksi Jika PSI Tak Dukung Siapapun di Pilpres 2024
KPU Jelaskan Sanksi Jika PSI Tak Dukung Siapapun di Pilpres 2024

Partai politik yang memenuhi syarat untuk dapat mencalonkan tetapi tidak mengusulkan nantinya akan dikenai sanksi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pesan Tak Disangka Jokowi, Ingatkan PSI Soal Dukungan Pilpres 2024: Masih Banyak Drama
VIDEO: Pesan Tak Disangka Jokowi, Ingatkan PSI Soal Dukungan Pilpres 2024: Masih Banyak Drama

Grace menyampaikan bahwa PSI masih menjalin komunikasi dengan calon presiden 2024

Baca Selengkapnya
Ditanya soal Sikap PPP Terkait Hak Angket Pemilu, Sandiaga Serahkan ke Mardiono
Ditanya soal Sikap PPP Terkait Hak Angket Pemilu, Sandiaga Serahkan ke Mardiono

Sandiaga enggan berkomentar banyak soal hak angket Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
PKB Bakal Gabung Pemenang atau Oposisi?
PKB Bakal Gabung Pemenang atau Oposisi?

Dalam hasil quick count pasangan Prabowo-Gibran diyakini menang Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Mardiono Tegaskan PPP Belum Resmi Dukung Khofifah-Emil
Mardiono Tegaskan PPP Belum Resmi Dukung Khofifah-Emil

Pernyataan DPW PPP Jawa Timur hanya baru berupa usulan bukan sikap resmi dari DPP PPP.

Baca Selengkapnya
Alasan PDIP Belum Umumkan Cagub di Jakarta dan Banten
Alasan PDIP Belum Umumkan Cagub di Jakarta dan Banten

PDIP tidak ingin buru-buru mengumumkan calon gubernur kedua daerah tersebut lantaran ada pihak lain yang mencoba mengatur.

Baca Selengkapnya
Kaesang Bakal Dukung Capres Menguntungkan PSI
Kaesang Bakal Dukung Capres Menguntungkan PSI

Kaesang mengatakan, arah dukungan PSI tak berkaitan kepada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal gugatan batas usia capres dan cawapres.

Baca Selengkapnya
Batal Dukung Ganjar, PSI: Ojo Kesusu Pilih Capres, Tegak Lurus ke Jokowi
Batal Dukung Ganjar, PSI: Ojo Kesusu Pilih Capres, Tegak Lurus ke Jokowi

PSI kembali berembuk untuk menentukan sikap akan mendukung siapa di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Sandiaga Bantah Bangun Poros Alternatif Bersama Demokrat-PKS: Kita Terikat dengan PDIP
Sandiaga Bantah Bangun Poros Alternatif Bersama Demokrat-PKS: Kita Terikat dengan PDIP

Sandiaga menegaskan PPP tetap berkomitmen untuk bekerjasama dengan PDIP mendukung Ganjar di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
PKB Yakin Pilkada Jakarta Tak Sampai 3 Poros, Ini Alasannya
PKB Yakin Pilkada Jakarta Tak Sampai 3 Poros, Ini Alasannya

Berdasarkan jadwal, Pilgub Jakarta digelar pada November 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya