Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Potensi Konflik dalam Pilpres Besar Karena Dalil Agama Digunakan

Potensi Konflik dalam Pilpres Besar Karena Dalil Agama Digunakan Diskusi Merawat Keindonesiaan. ©2019 Merdeka.com/Muhammad Genantan Saputra

Merdeka.com - Guru Besar FISIP UI Arbi Sanit melihat kekhawatiran masyarakat terkait instabilitas politik keamanan pada Pilpres 2019. Panasnya suhu politik disebabkan ambisi yang begitu kuat.

"Ada soal energi politik yang terbangun oleh ambisi-ambisi politik. Ambisi ini begitu kuatnya sekarang. Ambisi untuk menang pemilu sangat besar. Calonnya ini kan calon ulangan," kata Arbi Sanit dalam diskusi yang digelar Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) bertema pemilu 2019 'bebas konflik: Keamanan dan Intelijen' di Resto Ammarin, Sudirman, Jakarta, Sabtu (23/2).

Arbi khawatir, dengan ambisi besar maka penggunaan isu agama akan lebih massif dan keras. Karena ada upaya untuk menguasai negara.

Orang lain juga bertanya?

"Karena politisi ini kan tidak punya sumber lain kecuali menguasai negara. Nah untuk merebut itu, maka dalil agama pun dimanfaatkan," ucapnya.

Suasana politik meruncing sebagai dampak penggunaan agama yang tajam. Sehingga, timbul teror-teror yang menegangkan.

"Saya kira kondisi saat ini lebih banyak ketegangan. Sekarang juga ada teror peledakan mobil yang modelnya acak dan berpindah-pindah, tetapi intinya membuat orang tidak aman. Saya tidak tahu apakah ada rekayasa untuk mematangkan kondisi untuk memancing kekisruhan lebih besar atau tidak," tuturnya.

Dia menyadari bahwa politik adalah konflik. Sebab dalam politik, tidak semua bisa menghasilkan kesepakatan. Potensi konflik tetap ada meski ada kesepakatan bersama. Hal itu lumrah dan bisa terjadi di negara manapun. Namun, kata dia, konflik mesti dicegah jika sudah mengarah pada kekerasan dan perpecahan.

"Kalau konflik itu masih bisa dikontrol, ya silakan tidak jadi persoalan. Antisipasi konflik harus dilakukan pertama sekali oleh elit. Para pemimpin, tokoh politik yang seharusnya bisa membaca mau konflik atau tidak," ucapnya.

"Tetapi ada kewajiban atau lapisan-lapisan elit yang masih punya kesadaran. Saya kira kita harus membiasakan dengan konflik. Tetapi konflik yang damai, tanpa kekerasan," tandas Arbi Sanit.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bahaya Politisasi Agama di Pilkada Serentak, Bisa Ganggu Kerukunan dan Persatuan
Bahaya Politisasi Agama di Pilkada Serentak, Bisa Ganggu Kerukunan dan Persatuan

Sejumlah pihak diingatkan tidak memainkan politisasi agama hanya untuk meraih kemenangan

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Petakan Ada 15 Provinsi Rawan dalam Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Panglima TNI Petakan Ada 15 Provinsi Rawan dalam Pilkada 2024, Ini Daftarnya

Pelaksanaan Pilkada secara serentak nanti memiliki kerawanan yang lebih besar dibandingkan Pilpres maupun Pileg.

Baca Selengkapnya
7 Hari Jelang Pencoblosan, Semua Pihak Diminta Bijak Jaga Stabilitas Politik
7 Hari Jelang Pencoblosan, Semua Pihak Diminta Bijak Jaga Stabilitas Politik

Indonesia akan memilih pemimpin baru pada 14 Februari 2024

Baca Selengkapnya
Hasil Survei Populi: Masyarakat Cemas Permainan Politik Uang di Pilpres 2024
Hasil Survei Populi: Masyarakat Cemas Permainan Politik Uang di Pilpres 2024

Persoalan politik uang menempati posisi pertama di angka 37,2 persen.

Baca Selengkapnya
Pengamat Kritisi Dukungan FPI ke AMIN, Khawatir Aksi Penolakan Konser Musik Terjadi Lagi
Pengamat Kritisi Dukungan FPI ke AMIN, Khawatir Aksi Penolakan Konser Musik Terjadi Lagi

Trubus khawatir, sikap FPI yang penuh kontroversi akan kembali muncul jika AMIN menang

Baca Selengkapnya
Waspadai Kelompok Tebar Hasutan & Kebohongan saat Ada Demonstrasi di Berbagai Daerah
Waspadai Kelompok Tebar Hasutan & Kebohongan saat Ada Demonstrasi di Berbagai Daerah

Situasi panas yang terjadi di ruang publik berpotensi disusupi agenda politik tertentu

Baca Selengkapnya
Ulama Dongkrak Popularitas Paslon, Termasuk Gus Miftah Bagi Prabowo-Gibran
Ulama Dongkrak Popularitas Paslon, Termasuk Gus Miftah Bagi Prabowo-Gibran

Alasannya karena Miftah Maulana Habiburrohman mempunyai masa jamaah yang sangat nyata.

Baca Selengkapnya
Guru Besar-Dosen ITB Minta Pemerintah Netral dan Beri Perlakuan Sama Bagi Setiap Kontestan Pilpres
Guru Besar-Dosen ITB Minta Pemerintah Netral dan Beri Perlakuan Sama Bagi Setiap Kontestan Pilpres

Guru Besar-Dosen ITB Mendukung pilpres yang jujur, adil, dan damai, serta menjunjung hak asasi setiap pemilih.

Baca Selengkapnya
Kapolri Ingatkan Masyarakat Berbeda Pilihan Politik Biasa, Asal Tak Fanatik untuk Hindari Konflik
Kapolri Ingatkan Masyarakat Berbeda Pilihan Politik Biasa, Asal Tak Fanatik untuk Hindari Konflik

Rasa fanatik itu harus dicegah dengan edukasi, agar mencegah terjadinya konflik.

Baca Selengkapnya
Ancaman Uang dalam Pemilihan Umum 2024, AIPI Sorot Perlu Tindakan Tegas dari DKPP
Ancaman Uang dalam Pemilihan Umum 2024, AIPI Sorot Perlu Tindakan Tegas dari DKPP

Menurutnya, ancaman tersebut semakin serius dan berpotensi mengganggu integritas dan keadilan dalam proses pemilu, terutama menjelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Dinamika Politik Elite Jangan Sampai Berujung Konflik Horizontal Masyarakat
Dinamika Politik Elite Jangan Sampai Berujung Konflik Horizontal Masyarakat

Dinamika di elite politik masih aman selama masih dalam koridor demokrasi

Baca Selengkapnya
Timnas AMIN Tuding Ada Skenario Besar di Balik Pemilihan Gubernur Jakarta oleh Presiden dalam RUU DKJ
Timnas AMIN Tuding Ada Skenario Besar di Balik Pemilihan Gubernur Jakarta oleh Presiden dalam RUU DKJ

Pasal pemilihan gubernur oleh presiden berbahaya akan mematikan demokrasi.

Baca Selengkapnya