PPP kubu Romi serang balik Djan Faridz soal Pilgub DKI Jakarta
Merdeka.com - Ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy membalas sindiran dilontarkan Djan Faridz terkait hasil Pilgub DKI Jakarta 2017. Menurut Romi, sapaan akrabnya, tak ada korelasi antara dukungan partai politik dengan perolehan suara kandidat dalam pemilu.
Romi berdalih, perolehan suara dalam Pilkada bergantung pada aktor atau tokoh didukung. "Pilkada itu tidak tergantung kepada siapa partai yang mengusung, tapi tergantung pada figur yang diusung. Sehingga tidak tepat membandingkan antara usungan partai politik di satu pilkada dengan perolehan suara," kata Romi di Komplek DPR RI, Jakarta, Kamis (2/3).
Romi mencontohkan Pilgub DKI Jakarta 2012 ketika dimenangkan pasangan pasangan Jokowi-Ahok. Padahal pesaingnya Fauzi Bowo-Narchrowi Ramli diusung delapan partai politik.
-
Apa sikap Muhammadiyah terkait pilpres? Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah menyampaikan sikap politik terkait Pilpres 2024 besok.
-
Bagaimana PPP merespon opsi Ganjar-Ridwan Kamil? PPP merespons menguatnya opsi Ridwan Kamil sebagai cawapres pendamping capres yang mereka usung, Ganjar Pranowo. Partai berlambang Kakbah yakin nama yang muncul akan lebih dulu dimusyawarahkan dalam koalisi.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Apa yang diputuskan PKB soal Pilkada Jakarta? Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jakarta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Jakarta.
"Jadi tidak ada hubungan antara parpol pengusung dengan suara vigur yang diusung," ucapnya.
Meski begitu, Romi menegaskan, sangat menghargai bila ada ajakan koalisi dengan partai pengusung Ahok-Djarot. Sebab di beberapa wilayah Pilkada Serentak lainnya memang ada koalisi serupa.
"Kita di beberapa pilkada kita berkoalisi dengan PDIP tapi dibeberapa tempat kami tidak berkoalisi dengan koalisi nasional," ujarnya.
Dia menegaskan bahwa Pilkada DKI Jakarta berbeda dengan Pilpres. Sehingga koalisi antara PPP dengan PDIP akan diselesaikan di tingkat daerah bukan tingkat nasional.
"Nah saya selalu tegaskan, DKI adalah urusan pilkada bukan pilpres dan tidak selalu apa yang menjadi koalisi di tingkat nasional selalu dipraktikan di tingkat daerah. Itu prinsip semua partai," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya,saling serang antara PPP kubu Romi dan Djan Faridz terus berlanjut. Di Pilgub DKI Jakarta 2017 misalnya. Kubu Romi memilih mendukung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sylviana Murni. Sementara Djan, memilih mendukung incumbent Basuki T Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
Agus-Sylvi tak berhasil lolos ke putaran kedua, sementara Ahok-Djarot sukses maju ke putaran akhir Pilgub DKI melawan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Momen kekalahan Agus rupanya dimanfaatkan oleh Djan untuk menyerang kubu Romi.
Djan meyakini, PPP kubunya berperan banyak dalam meloloskan Ahok-Djarot ke putaran kedua. Berbeda dengan kubu Romi, yang menurutnya tidak memiliki basis massa yang jelas, hanya modal dukungan saja.
"Mohon maaf, tapi di sebelah itu tak ada orang ataupun massa. Saya gandeng itu pasti, tapi manfaatnya tak ada," kata Djan.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Romahurmuziy menganggap Koalisi Indonesia Bersatu sudah bubar
Baca SelengkapnyaSaid tak khawatir mengenai dukungan Effendi kepada RK-Suswono.
Baca SelengkapnyaGerindra merespons soal elektabilitas Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta masih kalah dari Anies
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menilai Ridwan Kamil lebih pasti jika maju di Pilkada Jawa Barat ketimbang Jakarta.
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan, PDIP tidak akan membiarkan Pilkada Jakarta terjadi hanya melawan kotak kosong.
Baca SelengkapnyaDPP PDIP mengapresiasi hasil kerja kerasnya selama di daerah pemilihan (dapil).
Baca SelengkapnyaHasil itu berdasarkan temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dilakukan pada 2-11 September 2023.
Baca SelengkapnyaMaruarar menyampaikan bahwa sepertinya PDIP tidak hanya melihat calon dari elektabilitasnya saja
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo buka suara soal partainya yang tidak mendapatkan teman koalisi di Pilkada Jakarta lantaran diborong oleh Ridwan Kamil-Suswono.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil menanggapi santai elektabilitas di Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaSurvei Litbang Kompas menunjukkan Koalisi Indonesia Maju (KIM) tidak kompak dalam memenangkan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Sejumlah politikus melakukan manuver politik di tikungan terakhir Pilkada Jakarta. Salah satunya politikus PDIP Effendi Simbolon.
Baca Selengkapnya