PPP Muktamar Jakarta Polisikan Sudarto
Merdeka.com - Ketua DPP hasil Muktamar Jakarta Ibnu Hajar Dewantoro akan mempolisikan mantan Sekjen PPP hasil Muktamar Jakarta Sudarto. Alasannya karena Sudarto telah memberikan keterangan palsu saat Mukernas V PPP hasil Muktamar Pondok Gede.
Ibnu keberatan dengan klaim yang disampaikan Sudarto di acara PPP hasil Muktamar Pondok Gede. Di mana menyampaikan telah terjadi islah antara dua kubu PPP itu lantaran Sudarto hadir dalam Mukernas V sebagai Sekjen hasil Muktamar Jakarta.
"Mengingat saudara Sudarto telah memberikan keterangan palsu mengaku seolah dia sebagai Sekjen DPP PPP MJ dan mewakili kepentingan PPP MJ, maka saudara Sudarto segera akan kami laporkan kepada pihak kepolisian. Dan kami peringati semua pihak agar tidak menyuarakan berita palsu tersebut untuk menghindari tuntutan hukum dari kami," katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/12).
-
Dimana bentrokan antara PDIP dan PPP terjadi? bentrokan antara Laskar PDIP dengan Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) PPP pecah di kawasan Muntilan, Magelang, Jawa Tengah pada Minggu (15/10) sore hari tadi.
-
Bagaimana PPP akan menghadapi sengketa pemilu? 'Jika terjadi persengketaan baik di internal sesama kader (caleg) maupun eksternal akan diserahkan terakhir ke MK. Tentunya, kader yang membidangi hukum dari PPP akan kolaborasi agar setiap persengketaan bisa ditangani sebaik-baiknya,' sambungnya.
-
Siapa yang mengajukan sengketa Pileg? Diketahui, pada hari Senin pekan depan, MK sudah mengagendakan sidang sebanyak 79 perkara dan 53 perkara untuk hari Selasa.
-
Apa yang menjadi sengketa dalam Pileg? Perselisihan hasil pemilihan umum atau PHPU untuk sengketa Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 akan disidangkan pekan depan.
-
Kenapa PPP mengajukan gugatan ke MK? PPP mengajukan gugatan ke MK setelah proses penghitungan suara selesai dan PPP tidak lewat dari Ambang Batas Parlemen 4 persen.Hasil suara PPP hanya 3,87 persen, dan mereka merasa kehilangan suara di 18 propinsi yang mencapai 600.000 suara.
-
Apa itu Sengketa Pemilu? Sengketa Pemilu adalah konsekuensi yang mungkin terjadi dalam sistem penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu). Walaupun sistem sudah dirancang sebaik mungkin, kemungkinan pelanggaran yang bisa mencederai kualitas Pemilu masih bisa terjadi.
Dia mengungkapkan, Sudarto sudah tidak bisa mewakili PPP hasil Muktamar Jakarta lantaran telah dipecat dari jabatannya sebagai Sekjen. Bahkan, Ibnu menegaskan, Sudarto juga sudah bukan kader PPP hasil Muktamar Jakarta.
"Sudarto sudah dipecat sebagai Sekjen PPP MJ sesuai degan surat DPP No 1667/PEMB/DPP/XI/2019 per tanggal 18 November 2019 dengan alasan saudara Sudarto telah mengajukan Surat Pengunduran Diri ke DPP PPP tertanggal 25 Juli 2018," tutupnya.
Sebelumnya, Sudarto hadir dalam acara Mukernas V PPP Muktamar Pondok Gede. Dia menyebut, kehadirannya sebagai tanda bahwa dualisme kepengurusan partai kabah sudah berakhir.
"Jadi begini lah, hasil pemilu 2019 itu peringatan buat kita semua. Semua kader PPP ditegur bahwa sudah saatnya kita harus memikirkan PPP ke depan ini supaya lebih baik," kata Sudarto di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (14/12).
Meski dia hadir, Ketum PPP Pondok Gede Humprey Djemat tidak datang ke acara Mukernas. Sudarto mengaku, Humprey punya kesibukan lain. Ia pun tidak minta izin ke Humprey untuk hadir di Mukernas PPP.
"Saya kira dalam bersikap tidak perlu harus ada izin, tetapi yang penting kita punya semangat yang sama, Pak Humprey pun saya kira punya semangat yang sama, untuk bagaimana PPP menjadi besar karena itu jadi perhatian kita semua," tuturnya.
Menurutnya, internal PPP Muktamar Pondok Gede juga sudah tidak ada masalah kepengurusan. Sudarto ingin islah PPP harus terjadi dengan hati ikhlas dan niat tulus guna membesarkan PPP tanpa syarat apapun.
"Saya kira sudah selesai kita urusan-urusan seperti itu, karena kita sekarang saatnya untuk berpikir bahwa PPP bangkit dan PPP siap menyongsong pemilu," ujar dia.
Bersatu untuk Eksistensi
Menurutnya, Kubu Muktamar Jakarta dan Pondok Gede sudah bergabung dan islahnya terjadi secara alamiah. Dia ingin para kader secara sadar bersatu memperkuat eksistensi partai.
"Saya kira kita sudah melebur kok, tidak ada lagi kita membicarakan islah. Islah sudah menjadi menjadi kesadaran bersama," ucapnya.
Lebih lanjut, kata dia, tidak perlu ada pembicaraan khusus terkait islah antara kubu Humprey Djemat dan Suharso Monoarfa. Menurutnya, keduanya juga ingin membangun PPP menjadi besar.
"Kita secara alamiah saja, kekeluargaan, tidak ada pembicaraan-pembicaraan khusus, tidak ada syarat-syarat khusus, karena pikiran kita hanya satu, bagaimana PPP ke depan menjadi besar, dan PPP eksis dalam perpolitikan," tandasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKB di bawah kepemimpinan Ketua Umum Muhaimin Iskandar memiliki prestasi dengan peningkatan kursi dari setiap periode pemilu.
Baca SelengkapnyaSambil tertawa keras, budiman mengomentari isu tersebut
Baca SelengkapnyaPBNU secara teknis dan materi pihaknya sudah siap untuk pelaksanaan Muktamar.
Baca SelengkapnyaMuktamar PKB di Jakarta pada tanggal 2 hingga 3 September 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaDi tengah suasana panas yang terjadi antara PBNU dan PKB ini, keponakan Gus Dur justru membagikan potret lawas Ketum PBNU Gus Yahya bareng Ketum PKB Cak Imin.
Baca SelengkapnyaWakil Sekjen PBNU Suleman Tanjung, mengatakan, unjuk rasa yang digelar belasan orang di PBNU pada Jumat (2/8) kemarin murni didalangi oleh PKB.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, politikus PDIP Budiman Sudjatmiko menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Kartanegara IV, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaLukman Edy menjalani pemeriksaan di Gedung PBNU buntut kisruh dengan PKB.
Baca SelengkapnyaPKS menggelar milad sekaligus halal bihalal yang dihadiri sejumlah petinggi partai
Baca SelengkapnyaMardiono mengibaratkan hal itu sebagai seorang yang mencuri sendal saat salat Jumat.
Baca SelengkapnyaPKB baru saja menyelesaikan pelaksanaan Muktamar PKB ke-VI yang digelar di Nusa Dua, Bali, 24-25 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaMardiono menegaskan jika ada kader tidak mentaati aturan, maka dianggap mengingkari.
Baca Selengkapnya