Sebut Dodi Reza Alex minim prestasi, ketua Golkar Prabumulih kena sanksi
Merdeka.com - Ketua DPD Partai Golkar Prabumulih, Ridho Yahya mendapat sanksi karena menyebut Dodi Reza Alex Noerdin tak layak menjadi bakal calon gubernur. Prestasi Dodi dinilai masih minim. Ridho memilih kakak kandungnya, Mawardi Yahya yang berpasangan dengan Herman Deru di Pilgub Sumsel.
Ketua DPD Partai Golkar Sumsel, Alex Noerdin mengungkapkan, bentuk sanksi yang bakal diberikan kepada Ridho masih proses pembahasan di internal partai. Sanksi maksimal berupa pencopotan dari ketua partai karena dinilai tidak loyal.
"Yang tidak loyal ke partai akan disanksi," tegas Alex, Kamis (18/1).
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Siapa yang direkomendasikan oleh DPP PDIP sebagai calon wakil wali kota? Putri politisi senior PDIP Aria Bima, Sukma Putri Maharani, mengaku legowo dan menerima keputusan DPP PDIP yang merekomendasikan Bambang Nugroho (Bambang Gage) sebagai bakal calon wakil wali kota mendampingi Teguh Prakosa di Pilkada Solo di Pilkada Solo 2024.
-
Siapa yang gagal lolos jadi Anggota DPR RI? Kris Dayanti, yang juga merupakan penyanyi kondang, gagal lolos menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Timur V.
-
Siapa yang gagal jadi anggota DPR? Thariq Halilintar mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari PDIP Daerah Pemilihan Jawa Barat VI. Seperti halnya dengan Anang, jumlah suara yang diperoleh Thariq juga sangat minim. Akibatnya, ia dipastikan tidak berhasil.
-
Kenapa Bahlil tidak pantas jadi ketua umum Golkar? “Masa bukan kader Golkar mengaku siap menjadi ketua umum. Malu dong.
Jika nantinya berakhir dengan pemecatan dari jabatannya, kata Alex, Ridho Yahya tetap menjadi kader Golkar. Pencalonan Ridho sebagai calon wali kota Prabumulih juga tidak akan ditarik karena telah terdaftar di KPU dari Golkar sebagai parpol pengusung.
"Akan terus berjalan dan sesuai dengan keputusan DPP Golkar," ujarnya.
Diketahui, beberapa hari lalu Ridho Yahya menyatakan dukungannya kepada pasangan Herman Deru-Mawardi Yahya maju di Pilgub Sumsel yang diusung Partai NasDem, PAN, dan Partai Hanura. Dukungannya lebih karena Mawardi Yahya merupakan kakak kandung wali kota Prabumulih itu.
Ridho Yahya menilai kakaknya lebih pantas diusung Golkar karena kader senior dan mantan Bupati Ogan Ilir dua periode. Bahkan, Ridho Yahya menilai senioritas Mawardi Yahya lebih unggul dibanding Alex Noerdin.
Tak hanya itu, Ridho Yahya juga menyindir Dodi Reza Alex masih belum layak diusung Golkar sebagai calon gubernur. Menurut dia, Dodi terbilang masih muda dan belum memiliki prestasi luar biasa. Apalagi, Dodi baru saja menjabat Bupati Musi Banyuasin sejak 2017 lalu.
"Bolehlah kita tidak melihat senioritas, tapi kader muda itu harus memiliki prestasi luar biasa, yang berprestasi hebat itu pak Alex. Dodi apa prestasinya dan baru juga menjabat," kata Ridho.
Ridho juga mencermati keputusan pemecatan Ketua DPD Golkar di Ogan Ilir dan Muara Enim. Dia menilai hal itu justru akan menambah lawan politik karena hanya mementingkan kehendak pribadi demi suksesi program partai.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar tak khawatir suaranya di Medan akan berkurang lantaran Bobby mendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaGerindra merespons soal elektabilitas Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta masih kalah dari Anies
Baca SelengkapnyaBobby dinyatakan melanggar etik terkait arah dukungan di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPD PDI Perjuangan Sumut Rapidin Simbolon meyakini partainya bisa mengalahkan Bobby Nasution pada Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaFX Rudy menilai Gibran layak mencalonkan diri sebagai gubernur
Baca SelengkapnyaWalikota Solo, Gibran Rakabuming Raka tak lagi jadi kader PDIP. Sebab, dia memilih maju bersama Prabowo Subianto sebagai Cawapres di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengaku kecewa dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPDIP meminta para relawan untuk tidak menghujat dan mencaci maki lawan politik Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaRudy menambahkan, agar permasalahan tidak berlarut larut, ia berniat untuk menemui Gibran.
Baca SelengkapnyaNamun, kemajuan tersebut berdampak pada tingginya utang negara.
Baca SelengkapnyaHubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai
Baca SelengkapnyaPAN Banten menilai Gibran belum memiliki pengalaman yang banyak dalam pemerintahan.
Baca Selengkapnya