Sudirman Said miris kondisi petani di Jawa Tengah masih terbelakang
Merdeka.com - Mantan Menteri ESDM Sudirman Said menilai jika kondisi petani di Jawa Tengah selama dipimpin Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih dalam kondisi terbelakang.
Untuk itu, menjadi tugas pemerintah dan negara dalam hal ini Pemrov Jateng jika dirinya nanti dipercaya dan ditunjuk sebagai Calon Gubernur (Cagub) yang akan bertarung di Pilgub Jateng 2018 mendatang.
"Petani di mana-mana mengalami masalah seperti itu. secara pendidikan,
-
Bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan petani di Jawa Timur? “Kesejahteraan petani harus meningkat seiring dengan peningkatan produktifitas pertanian kita. Untuk itu saat panen raya kemarin, kami terus berkoordinasi dari hulu ke hilir agar jangan sampai harga jual petani turun“
-
Kapan Ganjar Pranowo menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah? Dikethaui, Ganjar merupakan seorang politisi mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode sejak 23 Agustus 2013 – 5 September 2023.
-
Dimana Soetardjo menjabat Gubernur Jawa Barat? Ia lahir di sebuah desa bernama Kunduran, yang berada di Blora, Jawa Tengah. Lahir pada 22 Oktober 1892, Soetardjo menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat yang bertempat tinggal di Gedung Sate.
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
-
Kenapa Soetardjo jadi Gubernur Jawa Barat? Setelah Indonesia merdeka, mulai dibentuklah suatu pelaksanaan pembagian daerah yang pada saat itu Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menetapkan pembagian daerah menjadi 8 provinsi. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang terbentuk atas perundingan PPKI mengenai pemerintahan daerah di Indonesia. Masih bersifat sementara, gubernur Jawa Barat diampu oleh Dr. Soetardjo Kertohadikusumo.
-
Kenapa Jawa Timur jadi andalan sektor pertanian? Adapun sejumlah daerah dengan produktivitas pertanian terbesar di Jawa Timur meliputi Bojonegoro, Jember, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Tulungagung. Enam daerah ini menjadi andalan sektor pertanian Jawa Timur.
petani paling terbelakang akibatnya daya tawar sama suara pengambil kebijakan lamat-lamat begitu kan. Nah menjadi tugas negara, tugas pemerintah untuk turun mengintervensi," tegas Sudirman Said Kamis (24/8) di Kota Semarang, Jateng.
Sudirman mengungkapkan ada sebanyak tiga persoalan yang membuat para petani di Jateng masih dalam posisi terbelakang. Persoalan pertama adalah, tidak adanya akses petani pada teknologi dan peralatan pada saat pascapanen.
"Menurut saya problemnya tiga. Nomor satu, pengelolaan pasca panen yang selalu ketinggalan. Akses kepada teknologi, akses kepada alat-alat," terangnya.
Persoalan yang kedua, Sudirman membeberkan yaitu persoalan pada paska panen, terutama saat para petani ini menjual padi yang mereka panen dengan harga yang sangat murah.
"Kedua, pada waktu mereka panen mengalami tekanan. Jadi mereka dipaksa menjual murah produk yang dipanen. Akibatnya, mereka kadang berutang, utang bertambah malah tambah miskin. Problem kedua adalah bagaimana mempunyai akses pada sumber daya keuangan," bebernya.
Kemudian persoalan yang terakhir yang disampaikan oleh Sudirman adalah tidak adanya pengorganisasian petani dalam upaya mempertahankan lahan pertanian mereka dan mendapatkan akses yang kuat untuk memperoleh bantuan dari lembaga keuangan yang dipercaya.
"Yang ketiga, pengorganisasian. Kenapa pengorganisasian makin penting? Lahan sawah semakin penting, beranak pinak kemudian dibagi-bagi menjadi semakin kecil. Ukuran kecil ini menjadi tidak bankable. Kalau ini diatasi atau disiasati dengan masing-masing petani mengorganisasi diri, apakah bentuk koperasi atau bentuk kelompok tani akan lebih punya akses kepada lembaga keuangan," terangnya.
Sudirman menambahkan, jika ketiga persoalan petani di Jateng ini adalah kewajiban pemerintah dalam hal ini Pemprov Jateng untuk membantu meningkatkan kualitas dan mengubah nasib para petani di Jateng.
"Tiga ini harus menjadi perhatian pemerintah untuk membantu atau mengintervensi kehidupan petani. Jadi tugas negara, tugas pemerintah itu member perhatian yang besar kepada kelompok-kelompok yang secara daya kurang. Termasuk petani," pungkasnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar sempat berdialog dengan beberapa petani yang mengeluh sulit menghadapi para tengkulak
Baca SelengkapnyaPernyataan Ganjar itu pun sontak mengundang tawa dari para peserta Rakorpimnas Inkindo.
Baca SelengkapnyaCapres Ganjar menanggapi pernyataan capres Prabowo soal kesejahteraan masyarakat
Baca SelengkapnyaDi hadapan petani, Ganjar mengungkit momen debat perdana capres 2024.
Baca SelengkapnyaKeterbatasan para petani pun berdampak pada kemampuan modernisasi.
Baca SelengkapnyaCawapres nomor urut 1 Abdul Muhaimin Iskandar melakukan kampanye akbar di Lapangan Pajajaran, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (22/1).
Baca Selengkapnya"Mereka cerita apa tolong kami pak, karet kami harganya hancur sudah, pupuknya mahal, obat-obatanya mahal," kata Ganjar
Baca SelengkapnyaMenggunakan setelan kopiah dan berbaju hem lengan panjang bergulung, Ganjar menyapa para pedagang pasar.
Baca SelengkapnyaUsai berdialog dengan warga, Ganjar menginap di rumah salah satu warga di desa yang dikunjunginya.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan food estate nantinya selain didorong oleh investor, juga organisasi Tani Merdeka Indonesia.
Baca SelengkapnyaNana menyebutkan petani saat ini menghadapi tantangan yang besar, seperti dampak perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaGanjar sarapan bareng petani sambil menyerap aspirasi mereka di Sragen.
Baca Selengkapnya