Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Survei LSJ: Mesin partai pengusung Jokowi-JK melempem

Survei LSJ: Mesin partai pengusung Jokowi-JK melempem Survei. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Hasil survei terbaru Lembaga Survei Jakarta (LSJ) menunjukkan bahwa mesin partai-partai politik pengusung pasangan Capres dan Cawapres Joko Widodo - Jusuf Kalla belum bekerja optimal. Akibatnya elektabilitas pasangan yang diusung koalisi PDI Perjuangan, Partai NasDem , PKB , Partai Hanura dan PKPI itu cenderung mandek. Di lain pihak elektabilitas Prabowo - Hatta terus melesat jelang pelaksanaan Pilpres yang tinggal hitungan hari lagi.

"Secara agregat, mesin partai pengusung Joko Widodo-JK baru bergerak 55,5 persen, jauh di bawah kinerja mesin partai pendukung Prabowo - Hatta yang sudah bergerak 70,4 persen," kata Peneliti Utama Lembaga Survei Jakarta (LSJ), Ikhsan Rosidi di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta, Selasa (1/7).

Dengan fakta ini, lanjut Rosidi, dapat dimaklumi apabila elektabilitas Joko Widodo-JK cenderung tidak beranjak sejak pasangan tersebut terbentuk dan didukung oleh lima partai politik.

Menurut temuan LSJ, lanjut dia, baru mesin PDI Perjuangan yang sudah berhasil menggerakkan konstituennya mendukung Joko Widodo-JK. Sementara empat partai pengusung lainnya belum ada satu pun yang bekerja optimal.

"Konstituen Partai NasDem , misalnya, baru 48,3 persen yang mengaku akan memilih Joko Widodo-JK, sedangkan konstituen PKB baru sebesar 46,3 persen," terangnya.

Bahkan sebuah fenomena menarik yang ditemukan dalam survei ini, kata Rosidi, konstituen Partai Hanura justru lebih banyak yang akan memilih pasangan Prabowo - Hatta dari pada Joko Widodo-JK.

Sebanyak  52,4 persen pemilih Partai Hanura pada Pileg 9 April 2014 mengaku akan memilih Prabowo - Hatta dan hanya 47,6 persen yang akan memilih Joko Widodo-JK  pada Pilpres 9 Juli 2014.

"Sikap Wiranto yang menyerang Prabowo beberapa waktu lalu, justru membuat sebagian konstituen Partai Hanura tidak bersimpati terhadap Ketum Partai Hanura tersebut dan mengalihkan dukungannya ke pasangan Prabowo - Hatta ," jelasnya.

Di lain pihak, Di kubu Prabowo - Hatta , hampir semua mesin partai pengusung telah bekerja optimal menggerakkan konstituennya. Menurut temuan LSJ, tinggal mesin Partai Golkar dan PPP yang belum bekerja maksimal menggerakkan konstituen partainya.

"Baru 49,5 persen pemilih Partai Golkar pada Pileg 9 April 2014 yang mengaku akan memilih pasangan Prabowo - Hatta . Sedangkan PPP baru 54,5 persen konstituennya yang akan memilih Prabowo - Hatta pada Pilpres 9 Juli 2014 nanti," bebernya.

Kurang maksimalnya dukungan konstituen Partai Golkar, jelas Rosidi, boleh jadi disebabkan adanya perpecahan di tubuh partai pohon beringin tersebut. Seperti sudah umum diketahui,  keputusan JK menjadi cawapres Joko Widodo sedikit banyak membawa penumpang gerbong Partai Golkar, baik di tingkat DPP maupun di akar rumput.

"Sebelum deklarasi bergabungnya Partai Demokrat , survei LSJ sudah mengindikasikan bahwa mayoritas konstituen partai berlogo tiga berlian itu cenderung memilih Prabowo - Hatta dari pada Joko Widodo-JK," jelas Rosidi.

"Jika Pilpres dilaksanakan hari ini sebanyak 48 persen pemilih Partai Demokrat pada Pileg 9 April 2014 mengaku akan memilih Prabowo - Hatta . Hanya 34 persen yang mengaku akan memilih Joko Widodo-JK dalam Pilpres 9 Juli nanti dan sisanya (18 persen) belum dapat memutuskan memilih pasangan mana," tutupnya.

Survei LSJ sendiri dilaksanakan dari tanggal 18-27 Juni 2014 di 34 Provinsi di seluruh Indonesia. Jumlah responden yang dilibatkan 1.240 responden dan mereka yang telah memiliki hak pilih pada Pilpres 9 Juli nanti.

Survei menggunakan teknik pencuplikan secara multi stage random sampling dan margin of error 2,8 persen. Sedangkan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Survei Indikator Politik: PDIP Turun Ditempel Gerindra, Jokowers Pindah ke Partai Lain
VIDEO: Survei Indikator Politik: PDIP Turun Ditempel Gerindra, Jokowers Pindah ke Partai Lain

Dari Oktober 2023, elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan dari 20,8 persen, lalu 19,7 persen dan 19,1 persen di Desember 2023

Baca Selengkapnya
Indikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain
Indikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain

Elektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Survei LSI Denny JA Elektabilitas Ganjar-Mahfud Terus Merosot: Blunder Serang Jokowi
Survei LSI Denny JA Elektabilitas Ganjar-Mahfud Terus Merosot: Blunder Serang Jokowi

Penurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud dinilai karena blunder gaya kampanye yang menyerang Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya
Analisis Lengkap Dua Lembaga, Penyebab Suara Ganjar-Mahfud Anjlok Versi Quick Count Pilpres 2024
Analisis Lengkap Dua Lembaga, Penyebab Suara Ganjar-Mahfud Anjlok Versi Quick Count Pilpres 2024

Namun, hal itu berbanding terbalik dengan suara PDI Perjuangan yang tinggi pada Pemilu 2024 ini

Baca Selengkapnya
Elektabilitas Ganjar-Mahfud Merosot, TPN Klaim Hasil Lembaga Survei Beda dengan Internal
Elektabilitas Ganjar-Mahfud Merosot, TPN Klaim Hasil Lembaga Survei Beda dengan Internal

Dia mengatakan survei sejumlah lembaga ini berbeda dengan temuan tim di internalnya.

Baca Selengkapnya
Survei Temukan Fakta: Jokowi Efek Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas PSI, Ini Penyebabnya
Survei Temukan Fakta: Jokowi Efek Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas PSI, Ini Penyebabnya

80 persen pemilih puas atas kinerja Presiden Joko Widodo

Baca Selengkapnya
VIDEO: Analisis SMRC: PSI 'Jual' Jokowi, Partai Dipimpin Anak Jokowi Belum Berhasil di 2024
VIDEO: Analisis SMRC: PSI 'Jual' Jokowi, Partai Dipimpin Anak Jokowi Belum Berhasil di 2024

PSI hanya menarik 3 persen dari pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi.

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru Ganjar-Mahfud Anjlok, Pakar Komunikasi: Sering Kritik Presiden Jokowi
Survei Terbaru Ganjar-Mahfud Anjlok, Pakar Komunikasi: Sering Kritik Presiden Jokowi

Elektabilitas keduanya bisa naik dan Prabowo-Gibran bisa turun ketika ada hal khusus.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Peneliti Kompas Bongkar Sebab Survei Ganjar-Mahfud Terjun Bebas Ke 15,3 Persen
VIDEO: Peneliti Kompas Bongkar Sebab Survei Ganjar-Mahfud Terjun Bebas Ke 15,3 Persen

Pergerakan akar rumput Ganjar-Mahfud nyaris tidak ada

Baca Selengkapnya
Ada Potensi Anomali Tingkat Kepuasan Publik ke Jokowi dengan Elektabilitas Prabowo-Gibran
Ada Potensi Anomali Tingkat Kepuasan Publik ke Jokowi dengan Elektabilitas Prabowo-Gibran

Belum tentu adanya korelasi kepuasan Jokowi dengan elektabilitas Gibran.

Baca Selengkapnya
LSI Denny JA Ungkap Sederet Blunder PDIP yang Bikin Suara Disalip Gerindra untuk Pertama Kali
LSI Denny JA Ungkap Sederet Blunder PDIP yang Bikin Suara Disalip Gerindra untuk Pertama Kali

LSI Denny JA mengungkapkan elektabilitas PDIP disalip Gerindra pada November 2023.

Baca Selengkapnya
Elektabilitas Merosot, PPP Tetap Yakin Ganjar-Mahfud Menang Satu Putaran
Elektabilitas Merosot, PPP Tetap Yakin Ganjar-Mahfud Menang Satu Putaran

Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono tetap yakin Ganjar Pranowo-Mahfud Md menang satu putaran meskipun saat ini elektabilitas mereka merosot.

Baca Selengkapnya