Surya Paloh Buka Kemungkinan NasDem Berseberangan dengan Pemerintah
Merdeka.com - Usai pertemuan dengan PKS, Ketua Umum NasDem Surya Paloh bicara check and balance dalam demokrasi. Menurutnya, check and balance itu harus tetap berjalan demi pemerintahan yang sehat.
"Pemerintah yang sehat juga bisa menerima pikiran-pikiran yang mengkritisi. Bila pikiran yang mengkritisi tidak ada lagi, itu artinya kita khawatir jalannya pemerintahan itu tidak sehat," kata Surya Paloh usai bertemu dengan Presiden PKS Sohibul Iman di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta, Rabu (30/10) dilansir dari Antara.
Surya menilai, pemerintah membutuhkan pikiran kritis yang konstruktif. Bukan sekadar merusak dan menjatuhkan.
-
Siapa yang diprioritaskan NasDem untuk Pilgub Jakarta 2024? NasDem akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, Anies dianggap menjadi tokoh prioritas untuk diusung pada Pilkada yang digelar November mendatang.
-
Kenapa Nasdem belot dari Demokrat? Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol, kata Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
-
Bagaimana Nasdem membangun koalisi untuk Pilgub NTT? 'Saya juga menugaskan seluruh pengurus untuk membangun koordinasi dan komunikasi dengan partai lain, karena harus berkoalisi,' jelas Edistasius.
-
Siapa yang diusung Partai Nasdem untuk Pilgub Jabar? Anak Presiden ke-3 ini diusung oleh Partai NasDem.
-
Kapan NasDem menyatakan dukungan ke Prabowo? 'Saya katakan NasDem hari ini menyatakan kembali menegaskan, mendukung pemerintahan baru di bawah kepemimpinan bapak Prabowo Subianto dan mas Gibran,' kata Surya Paloh.
-
Apa itu koalisi di bidang politik? Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
"Yang kami sepakati pikiran kritis ini dilandasi oleh niat baik, pikiran yang mengkritisi secara konstruktif bukan untuk saling merusak dan menjatuhkan. Tapi, dengan semangat membangun karena ini milik kita bersama yang bernama Indonesia," kata Surya.
Surya bicara kemungkinan NasDem, yang saat ini berada dalam koalisi pemerintahan, berada dalam kubu yang berseberangan. Dia menyebut, NasDem bisa berada di luar pemerintahan tetapi tidak tahu kapan.
"Bukan masalah ada kemungkinan akan berhadapan dengan pemerintah atau tidak. Seluruh kemungkinan kan ada saja. PKS di luar kan bisa jadi ada di dalam. Saya kira ada, kita tak tahu itu kapan. Semuanya harus dilakoni dengan pikiran yang sehat dan baik," kata Surya.
Sementara itu, Presiden PKS, Sohibul Iman mengatakan, dalam sistem presidensial rakyat memberi mandat kepada dua pihak yang berbeda.
Pertama, untuk menjalankan pemerintahan lewat pilpres kepada presiden. Kedua, lewat pileg kepada anggota DPR untuk mengontrol pemerintahan.
"Jadi, sejatinya dalam sistem presidensial itu memang secara keseluruhan adalah penyeimbang pemerintah yang mengontrol jalannya pemerintahan," kata Sohibul.
Namun, lanjut dia, sikap kritis anggota DPR dari NasDem dan PKS tentu berbeda. Sohibul bilang, NasDem bakal kritis dengan kesadaran partainya masuk kabinet Presiden Jokowi.
"Tapi hakikatnya semua yang di DPR itu penyeimbang pemerintah. Oleh karena itu menurut saya kalau nanti Bang Surya dan pasukannya itu kritis kepada pemerintah, saya kira tetap didasari oleh kesadaran bahwa NasDem ada di dalam pemerintahan. Tentu kritiknya berbeda dengan PKS," ujar Sohibul.
Kedatangan Surya Paloh ke PKS didampingi oleh jajaran DPP NasDem seperti Sekjen NasDem Jhony Plate, Bendahara Umum NasDem Ahmad Ali dan sederet Ketua DPP NasDem seperti Rachmad Gobel, Taufik Basari, Hasan Aminudin, Willy Aditya, Martin Manurung, Zulfan Lindan, Sugeng Suparwoto dan Taufiq Qulhadi serta Sekretaris Fraksi Partai NasDem Saan Mustafa.
Sementara dari PKS, tampak Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri, Presiden PKS Sohibul Iman, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, Sekjen PKS Mustafa Kamal, serta pengurus DPP PKS.
Saat ini, NasDem dan PKS berada dalam dua kubu yang berbeda. NasDem berada dalam lingkaran pendukung Presiden Joko Widowo. Sementara, PKS merupakan kubu oposisi pemerintahan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NasDem bakal konsisten di jalan perubahan dan membuka peluang berseberangan dengan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh mengaku memiliki sejumlah kesamaan dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai NasDem Surya Paloh tidak membantah partainya akan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaDia juga tetap menjaga daya kritis meski mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaCak Imin menemui Surya Paloh di Kantor DPP NasDem, Jakarta.
Baca SelengkapnyaPertemuan Presiden Jokowi dan Surya Paloh digelar di Istana.
Baca SelengkapnyaMenurut Paloh, dirinya yakin koalisi akan tetap konsisten di jalur perubahan.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh Soal Kemungkinan AMIN Koalisi dengan Ganjar-Mahfud: Amat Sangat Memunginkan
Baca SelengkapnyaSurya Paloh mengomentari wacana penggabungan kubu pasangan nomor urut 1 dan 3 jika salah satu di antara mereka lolos ke putaran kedua Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaElite Partai NasDem dengan PKS tengah mempertimbangkan langkah untuk bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran atau menjadi oposisi.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh menilai pentingnya menjaga komunikasi dengan partai politik lain setelah pemilu.
Baca SelengkapnyaDua pimpinan partai tersebut yakni Prabowo Subianto dan Surya Paloh sudah melakukan pertemuan
Baca Selengkapnya