Target Lolos ke Senayan, Partai Gelora Incar Pemilih di Pulau Jawa yang Lebih Melek Politik
Dua program utama disiapkan Partai Gelora untuk menarik minat calon pemilih.
Swing voters di Pulau Jawa menjadi sasaran Partai Gelora.
Target Lolos ke Senayan, Partai Gelora Incar Pemilih di Pulau Jawa yang Lebih Melek Politik
Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora), Anis Matta mengatakan, partainya menargetkan sumber suara mereka dari pemilih di Pulau Jawa. Anis menyebut, selain swing voters yang tinggi, masyarakat di Pulau Jawa lebih melek politik.
"Jawa memiliki swing voters yang tinggi karena pemilih lebih melek politik sehingga ini menjadi peluang bagi Gelora untuk mendapatkan swing voters. Jika hanya empat persen menurut saya sangat realistis untuk diwujudkan," kata Anis Matta, Minggu (10/12).
Anis mengungkapkan, Gelora menyiapkan dua program utama untuk menarik perhatian calon pemilih. Pertama adalah program kuliah gratis dan program susu dan daging untuk ibu hamil gratis. Dua program ini yang diharapkan bisa menggaet dukungan dari publik.
"Jawa partisipasi perguruan tinggi masih rendah, juga secara umum, hal itu dikarenakan keterbatasan kemampuan ekonomi. Sedangkan negara maju didukung dengan tingkat pendidikan yang tinggi bagi setiap warga negaranya, sehingga program Kuliah gratis saya kira relevan dan bisa diterima oleh publik," ungkapnya.
Program ibu hamil juga akan menyentuh kebutuhan dasar masyarakat terutama masyarakat miskin. Dengan adanya bantuan ibu hamil diharapkan anak sehat sejak dalam kandungan.
"Saya kira program bantuan ibu hamil sangat tepat, karena bangsa kita membutuhkan kualitas sumber daya manusia yang unggul. Kami akan memperjuangkan program bantuan gratis daging dan telur untuk ibu hamil agar anak sehat sejak dalam kandungan, tidak kekurangan gizi dan nutrisi," jelasnya.
Partai Gelora yakin lolos parliamentary threshold dalam pemilu 2024 nanti."Keyakinan kami didasari atas kinerja struktur yang semakin baik dan juga kinerja caleg yang juga semakin masif secara canvasing bertemu langsung dor to dor menemui masyarakat, tidak bisa dipungkiri bahwa bertemu langsung lebih efektif mendapatkan dukungan dibandingkan hanya dengan melihat atribut peraga kampanye," tutupnya.