Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tim Ahok-Djarot: Agama & tempat ibadah sejatinya steril politisasi

Tim Ahok-Djarot: Agama & tempat ibadah sejatinya steril politisasi Debat pilgub DKI 2017. ©2017 Merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Juri Bicara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Gunawan Hidayat menegaskan pihaknya sangat menghormati kebebasan berpendapat setiap warga negara dalam rangka melahirkan demokrasi yang berkualitas. Dia mengimbau, sebaiknya agama dan tempat ibadah tak dipolitisasi.

"Agama dan tempat ibadah sejatinya steril dari upaya politisasi, karena watak agama yang suci, luhur, dan agung," ujar Gunawan di Jakarta, Rabu (5/4).

Gunawan menuturkan, pasangan nomor dua ini punya tanggung jawab menjaga suasana kehidupan yang Islami, damai dan harmonis pada masa Pilgub. Tidak perlu ada provokasi dan intimidasi terhadap siapapun.

"Kami berharap setiap warga dapat memilih secara rasional dan bertanggung jawab tanpa ada ada tekanan dan intervensi dari siapapun," tutur dia.

Islam, lanjut Gunawan, telah menjadi bagian penting dalam pembentukan Indonesia. Sejarah umat Islam Indonesia, khususnya NU dan Muhammadiyah adalah sejarah yang turut serta mendukung pemerintahan yang sah dalam menyelesaikan agenda-agenda pembangunan dan kerakyatan.

"Mari kembali ke Pancasila sebagai titik-temu dari berbagai kebhinnekaan agama, suku, ras, dan bahasa," kata dia.

Dalam prosesnya, kata Gunawan, Ahok-Djarot terus berkontribusi untuk peningkatan kualitas keislaman warga Jakarta. Seperti membangun masjid-masjid raya dan masjid di rusun. Contohnya, pembangunan Masjid Fatahillah di Balaikota. Masjid Hasyim Asy’ari di Daan Mogot. Nama masjid itu sebagai penghargaan untuk mengenang jasa Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari sebagai peletak paham Ahlussunnah wal Jamaah yang memperkuat solidaritas kebangsaan.

Dalam waktu dekat, Ahok-Djarot juga akan membangun Masjid Raya di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, dan akan memberi nama Masjid KH. Ahmad Dahlan untuk mengenang jasa KH Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah sebagah wadah Islam yang berkemajuan, dan Masjid Haji Cjokroaminoto sebagai guru para tokoh bangsa dan peletak wawasan Islam yang mewujudkan keadialan sosial.

"Ketiga masjid ini akan menjadi pusat Tahfidzul Quran (hafalan Alquran) dan pusat Fahmul Quran (pemahaman Alquran)," tutup dia. (mdk/ded)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Salam Lintas Agama Dinilai Upaya untuk Merawat Kemajemukan di Indonesia
Salam Lintas Agama Dinilai Upaya untuk Merawat Kemajemukan di Indonesia

Salam lintas agama merupakan salah satu upaya berkesinambungan merawat kemajemukan dimiliki Indonesia.

Baca Selengkapnya
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru

Untuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya
Moderasi Beragama Perkuat Empat Pilar Kebangsaan, Bikin NKRI Makin Kokoh
Moderasi Beragama Perkuat Empat Pilar Kebangsaan, Bikin NKRI Makin Kokoh

Indonesia sudah dipersatukan empat Pilar Kebangsaan; Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI bisa semakin kuat dengan menerapkan moderasi beragama.

Baca Selengkapnya
Sekjen PSI Bahas Isu Keragaman dan Kesetaraan dengan Para Pendeta di Riau
Sekjen PSI Bahas Isu Keragaman dan Kesetaraan dengan Para Pendeta di Riau

Sekjen PSI mendapat masukan sejumlah terkait isu keragaman dan kesetaraan.

Baca Selengkapnya
Akademisi Ingatkan Perkuat Nilai Pancasila untuk Hindari Perpecahan di Masyarakat
Akademisi Ingatkan Perkuat Nilai Pancasila untuk Hindari Perpecahan di Masyarakat

Pancasila harus diterapkan secara menyeluruh baik di lingkungan masyarakat maupun pendidikan.

Baca Selengkapnya
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan

Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.

Baca Selengkapnya
Menag Yaqut Respons Senator Bali Arya Wedakarna: Tak Boleh Ada Rasisme di Indonesia
Menag Yaqut Respons Senator Bali Arya Wedakarna: Tak Boleh Ada Rasisme di Indonesia

Menag mengingatkan, bangsa Indonesia dibangun oleh berbagai macam ras, suku, budaya, hingga agama.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Bantah Akronim Amin Sebagai Politik Identitas
Cak Imin Bantah Akronim Amin Sebagai Politik Identitas

Cak Imin menyampaikan dalam demokrasi yang sehat tidak ada konflik SARA.

Baca Selengkapnya
Jalankan Amanat Konstitusi, Ganjar Tegaskan Jamin Kebebasan Beragama dan Beribadah
Jalankan Amanat Konstitusi, Ganjar Tegaskan Jamin Kebebasan Beragama dan Beribadah

Ganjar berharap melalui jaminan dan kehadiran pemerintah, masyarakat Indonesia bisa selalu rukun, damai.

Baca Selengkapnya
Waspadai Dalil Sesat Kelompok Teror, Tak Ada Agama Ajarkan Kekerasan
Waspadai Dalil Sesat Kelompok Teror, Tak Ada Agama Ajarkan Kekerasan

Narasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diingatkan Perkuat Empat Bingkai Kerukunan Agar Tak Mudah Dipecah Belah
Masyarakat Diingatkan Perkuat Empat Bingkai Kerukunan Agar Tak Mudah Dipecah Belah

Empat bingkai kerukunan sebagai pilar kekuatan bangsa adalah kunci untuk melawan radikalisme dan terorisme.

Baca Selengkapnya
BPIP: Indonesia Terhindar Gempa Politik Dunia Karena Ada Pancasila
BPIP: Indonesia Terhindar Gempa Politik Dunia Karena Ada Pancasila

Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah mengajak masyarakat Indonesia di Hamburg Jerman untuk menjaga persatuan bangsa Indonesia di tanah rantau.

Baca Selengkapnya