Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Yenny Wahid: Keterlibatan Wanita di Pemilu Terasa Jika 30 Persennya Duduk di Parlemen

Yenny Wahid: Keterlibatan Wanita di Pemilu Terasa Jika 30 Persennya Duduk di Parlemen Yenny Wahid. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Aktivis Nahdlatul Ulama (NU) Yenny Wahid mengatakan bahwa perempuan Indonesia masih memiliki beban ganda, dalam bidang politik misalnya saat menghadapi pemilihan umum (pemilu) di mana suara perempuan belum terwakili.

"Representasi perempuan itu belum terlalu terasa, apalagi kalau harus terjun bertarung dengan laki-laki dalam pemilu, karena perempuan masih menyandang beban ganda, di rumah dia masih mesti mengurusi anak, habis itu dia mesti turun lagi ke daerah pemilihan (dapil), belum lagi kalau nanti anaknya nangis," kata Yenny saat ditemui pada acara Sarasehan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Jakarta, Jumat (26/5).

Menurut Yenny, perlu ada afirmasi di dalam kebijakan pemerintah untuk memastikan bahwa perempuan tetap mendapatkan kuota dan difasilitasi dalam kursi parlemen.

Orang lain juga bertanya?

"Perlu ada affirmative action dengan menambahkan kuota untuk perempuan, tetapi, tidak berhenti hanya pada saat pencalegan, posisi di parlemennya sendiri juga seharusnya tetap 30 persen. Menurut saya begitu, baru akan lebih terasa keterlibatan perempuannya," kata dia.

Yenny mengatakan bahwa hanya perempuan yang bisa mewujudkan agenda-agenda dan kebijakan penting untuk memastikan rasa aman dan nyaman perempuan di ruang publik.

"Laki-laki nggak ngerti bahwa cuti haid itu diperlukan, bahwa ruang publik untuk ASI atau ibu yang laktasi itu diperlukan. Laki-laki kan nggak ngeh, hanya perempuan yang bisa memperjuangkan hal-hal semacam itu," ujar dia.

"Perempuanlah yang mengerti bagaimana rasanya dilecehkan di kereta api, maka perlu misalnya gerbong khusus perempuan. Ini salah satu contohnya dalam kebijakan publik," tuturnya.

Menurut dia, keterlibatan perempuan dalam politik di Indonesia masih paradoks (seolah bertentangan dengan pendapat umum tetapi benar).

"Salah satu orang terkuat di Indonesia adalah seorang perempuan, ini secara politik kita bicaranya ya, tetapi di sisi lain, keterlibatan perempuan-perempuan lainnya, belum terlalu terepresentasikan di kancah politik, ini kan paradoks," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, perlu ada kebijakan yang jelas dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan partai politik (parpol) terkait beban ganda perempuan dalam politik.

"Semua hal di Indonesia, kuncinya di partai politik. Kalau partai politik mau menyokong kebijakan A, ya, jadi A. Tugasnya partai politik untuk mengusung itu semua, kalau pemerintah tidak mengesahkan, partai politik yang harus membuat inisiatif lewat wakilnya di DPR," katanya.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hari Parlemen Indonesia, Novita Hardini Soroti Peran Ekonomi Perempuan dalam Legislatif
Hari Parlemen Indonesia, Novita Hardini Soroti Peran Ekonomi Perempuan dalam Legislatif

Dengan semangat Hari Parlemen Indonesia, Novita berharap semakin banyak perempuan di Indonesia yang termotivasi untuk terjun ke dunia politik.

Baca Selengkapnya
PAN Dorong Peningkatan Keterwakilan Perempuan di Parlemen
PAN Dorong Peningkatan Keterwakilan Perempuan di Parlemen

PAN menilai perempuan punya kompetensi besar untuk mengabdi pada rakyat.

Baca Selengkapnya
Ketum PAN Dorong Keterwakilan Perempuan 30% di DPR, Ini Sederet Isu yang Diperjuangkan
Ketum PAN Dorong Keterwakilan Perempuan 30% di DPR, Ini Sederet Isu yang Diperjuangkan

Zulhas menekankan pentingnya peran perempuan dalam parlemen untuk memperjuangkan hak-hak kaum hawa.

Baca Selengkapnya
Menghitung Peluang Yenny Wahid jadi Cawapres di 2024
Menghitung Peluang Yenny Wahid jadi Cawapres di 2024

Yenny Wahid mengaku siap jika dirinya dipilih menjadi cawapres.

Baca Selengkapnya
Representasi NU dan Tokoh Perempuan, Yenny Wahid Dapat Dukungan jadi Cawapres 2024
Representasi NU dan Tokoh Perempuan, Yenny Wahid Dapat Dukungan jadi Cawapres 2024

Yenny Wahid mengatakan, memiliki mekanisme spiritual tersendiri dalam memutuskan langkah politik.

Baca Selengkapnya
Puan Dorong Legislator Perempuan di DPR Perjuangkan Isu Kesejahteraan Perempuan dan Anak
Puan Dorong Legislator Perempuan di DPR Perjuangkan Isu Kesejahteraan Perempuan dan Anak

Puan mengingatkan, legislator perempuan harus bisa menghadirkan produk legislasi yang pro perempuan.

Baca Selengkapnya
Perludem: Keterwakilan Perempuan di Hasil Pileg 2024 Meningkat
Perludem: Keterwakilan Perempuan di Hasil Pileg 2024 Meningkat

Angka keterwakilan perempuan dalam hasil Pileg DPR 2024 meningkat menjadi 22,1 persen atau 128 kursi dari 580 kursi DPR

Baca Selengkapnya
Gibran Setuju Yenny Wahid Jadi Cawapres Ganjar Pranowo
Gibran Setuju Yenny Wahid Jadi Cawapres Ganjar Pranowo

Gibran mengaku sering berkomunikasi dengan Yenny Wahid.

Baca Selengkapnya
Parpol Diminta Lebih Serius Rekrutmen Perempuan, Bukan Sekedar Formalitas
Parpol Diminta Lebih Serius Rekrutmen Perempuan, Bukan Sekedar Formalitas

Parlemen Indonesia masih mengalami ketertinggalan untuk kesetaraan gender dengan negara-negara di kawasan ASEAN.

Baca Selengkapnya
Perludem: Sejak Pilkada 2015 hingga 2020, Minim Isu Perempuan dan Anak
Perludem: Sejak Pilkada 2015 hingga 2020, Minim Isu Perempuan dan Anak

Titi Anggraini menilai pada penyelenggaraan Pilkada 2024, belum banyak yang mengusung kebutuhan maupun peran perempuan.

Baca Selengkapnya
Pidato Puan Maharani Dinilai Jadi Seruan Penting Soal Perempuan dalam Politik
Pidato Puan Maharani Dinilai Jadi Seruan Penting Soal Perempuan dalam Politik

Azre mengatakan, pesan Puan tentang perempuan sarat akan makna yang kuat.

Baca Selengkapnya
Caleg Golkar Melli Darsa: Keterwakilan Politik di Parlemen Jangan Hanya Lip Service Petinggi Parpol
Caleg Golkar Melli Darsa: Keterwakilan Politik di Parlemen Jangan Hanya Lip Service Petinggi Parpol

Perempuan tidak boleh lagi sekadar ditempatkan sebagai vote getter

Baca Selengkapnya