Cerita pasukan Islam pernah kuasai Ibiza, kota party di Eropa

Merdeka.com - Kota Ibiza di kepualauan Baleares, Spanyol dikenal sebagai kota pesta pantai. Kota di pesisir pantai yang indah ini, selalu penuh dengan wisatawan asing yang ingin menikmati sensasi berpesta di pinggir pantai.

Dalam pesta tersebut lelaki wanita berbaur. Tak jarang para penari di sana tak malu telanjang bulat sampai mabuk karena minuman keras.

Namun dalam catatan sejarah, sebenarnya kota ini pernah disentuh nuansa Islam. Kepulauan Baleares, termasuk Ibiza dulu diperintah oleh Abu Al Jaisy dari bangsa Armenia pada tahun 405 Hijriah.

Menurut sumber dari buku Peristiwa-Peristiwa Penting di Bulan Ramadan karya Abdurrahman Al Baghdady, penaklukan berhasil setelah Abu Al Jaisy mengerahkan armada lautnya dan merebut Kepulauan Baleraes, Spanyol.

"Abu Al-Jaisy mewajibkan jizyah (pajak untuk non muslim) kepada penduduk dan penguasanya," dikutip dari buku tersebut.

Namun kejayaannya tak berlangsung lama, negara-negara Eropa bersatu menggempur kekuasaan Abu Al-Jaisy. Abu Al-Jaisy mundur ke wilayahnya di Andalus seiring tentara Eropa memutus jalan dan menghancurkan armadanya Abu Al-Jaisy.

"Tidak ada yang tersisa kecuali lima kapan dan empat sampan. Mereka pun menawan keluarganya,"sambung Abdurrahman Al Baghdady bukunya.

Abu Al-Jaisy berhasil membebaskan putrinya, namun istrinya meninggal dan satu anak lelakinya masih menjadi tawanan selama 18 tahun. (mdk/rep)