2 Siswa SMP Tenemukan Senyawa di Dalam Kotoran Angsa yang Dapat Melawan Kanker Ovarium
Mereka penasaran mengenai informasi apa yang dapat diperoleh dari sampel yang tampak sederhana tersebut.
Dua siswa SMP di Chicago berhasil mengejutkan dunia sains dengan penemuan mereka. Camarria Williams dan Jonathon Rodriguez menemukan senyawa antikanker dalam kotoran angsa yang mereka ambil dari Taman Garfield Park Lagoon. Penemuan ini merupakan bagian dari program penelitian Universitas Illinois di Chicago (UoIC) yang mengajak siswa untuk terlibat dalam eksplorasi ilmiah.
Awalnya, Williams dan Rodriguez hanya berniat mengumpulkan sampel lingkungan untuk proyek penelitian mereka. Namun, kotoran angsa yang mereka pilih ternyata mengandung bakteri Pseudomonas idahoensis yang memiliki potensi medis yang luar biasa. Bakteri ini menghasilkan senyawa yang dinamakan oframide N.
-
Apa itu Kanker Usus? Kanker usus, juga dikenal sebagai kanker kolorektal merupakan jenis tumor ganas yang menyerang usus besar atau rektum.
-
Apa saja penyebab kanker ovarium? Ada beberapa faktor risiko dari kanker ovarium, antara lain:berusia setengah baya atau lebih tuamemiliki anggota keluarga yang mengidap kanker ovariummemiliki mutasi genetik tertentupernah menderita kanker payudara, rahim, atau usus besarmenderita endometriosisbelum pernah melahirkanmengalami kesulitan untuk hamil
-
Bagaimana cara mencegah kanker ovarium? Meskipun tidak ada cara yang diketahui dapat mencegah kanker ovarium, ada beberapa faktor yang mempunyai hubungan dengan penurunan risiko kanker ini, seperti:meminum pil KB selama 5 tahun atau lebihhamil dan melahirkanmenyusui setidaknya selama satu tahunmenjalani prosedur bedah tertentu, seperti ooforektomi, ligasi tuba, atau histerektomi
-
Apa itu kanker? Kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Penyakit ini muncul akibat pertumbuhan sel-sel abnormal di dalam tubuh yang dapat menyerang berbagai organ serta jaringan.
-
Kenapa bisa ular tanah jadi bahan obat kanker? Dekan FMIPA UGM, Kuwat Triyana mengatakan bahwa bisa ular mengandung campuran berbagai jenis protein dan peptida yang dilaporkan berpotensi memiliki aktivitas biologis berupa anti kanker, agen trombolitik, antimikroba, antivirus, dan anti parasit.
-
Apa yang menyebabkan kanker? Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh.
Setelah dilakukan pengujian lebih lanjut, ditemukan fakta mengejutkan mengenai oframide N. Senyawa ini dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker, termasuk melanoma dan kanker ovarium. Penemuan ini bahkan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah ACS Omega, sehingga nama Williams dan Rodriguez tercatat sebagai rekan penulis.
Temuan ini menunjukkan bahwa sains dapat muncul dari tempat yang tidak terduga. "Kami tidak pernah menyangka bahwa kotoran angsa bisa membawa dampak sebesar ini dalam dunia medis," kata Dr. James Anderson, peneliti utama UoIC, seperti yang dikutip dari Liputan6.com oleh Oddee, Selasa (10/12/2024).
Dari Sekadar Candaan
Awalnya, Williams dan Rodriguez memilih untuk meneliti kotoran angsa karena rasa ingin tahu yang besar. Mereka ingin mengeksplorasi apa yang mungkin bisa ditemukan dari sampel yang tampak sepele tersebut. Ternyata, keputusan mereka memiliki pengaruh yang signifikan dalam bidang medis. Di laboratorium UoIC, mereka melakukan analisis kotoran tersebut bersama tim peneliti lainnya. Tidak ada yang menduga bahwa bakteri Pseudomonas idahoensis akan terdeteksi di dalamnya. Penemuan ini segera memicu serangkaian penelitian yang lebih mendalam.
"Kami berpikir ini hanya proyek biasa. Ternyata hasilnya sangat luar biasa," ungkap Camarria Williams dengan penuh semangat. Temuan ini membuka kemungkinan untuk penelitian lanjutan yang lebih luas dan mendalam. Hal ini menunjukkan bahwa hal-hal kecil yang tampak sepele bisa menyimpan potensi besar yang belum terungkap. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga memperluas pemahaman kita dalam dunia mikrobiologi dan kesehatan.
Hasilkan Temuan Mengejutkan
Tim peneliti dari UoIC melakukan analisis terhadap jenis bakteri yang telah ditemukan. Bakteri ini memproduksi senyawa orfamide N yang sebelumnya belum pernah diidentifikasi. Penemuan ini menimbulkan kegemparan dalam dunia medis. Hasil pengujian di laboratorium menunjukkan bahwa senyawa tersebut efektif dalam menghambat pertumbuhan sel kanker, terutama pada kanker ovarium dan melanoma yang dikenal sulit diobati. Para peneliti optimis akan potensi besar dalam pengembangan obat baru dari senyawa ini.
Dr. James Anderson menyatakan, "Kami sangat terkejut dengan hasil ini." Penemuan ini menjadi sebuah terobosan yang tidak terduga dalam upaya pencarian senyawa antibiotik yang baru. Dengan hasil yang menjanjikan ini, diharapkan penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengeksplorasi aplikasi klinis dari orfamide N. Ini bisa menjadi langkah awal dalam menemukan alternatif pengobatan yang lebih efektif bagi pasien kanker di masa depan.
Walaupun penelitian ini masih berada pada tahap awal, hasil yang diperoleh menunjukkan prospek yang sangat menjanjikan. Senyawa oframide N kini menjadi fokus perhatian yang serius bagi para ilmuwan di seluruh dunia. Potensi senyawa ini untuk dikembangkan sebagai obat kanker sangatlah besar, sehingga pengujian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan efektivitasnya. Tim peneliti memiliki harapan agar senyawa ini dapat menjadi dasar pengobatan kanker di masa depan. Namun, masih ada perjalanan panjang yang harus dilalui dalam proses pengembangan medis.
“Ini bukan sekadar proyek sekolah, tapi langkah nyata menuju inovasi medis,” ungkap Dr. Anderson. Kini, harapan yang besar disematkan pada senyawa unik yang berasal dari sebuah eksperimen sederhana. Dengan dukungan penelitian yang mendalam, diharapkan senyawa ini dapat memberikan solusi baru dalam pengobatan kanker dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Usaha ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menemukan terapi yang lebih efektif dan aman bagi penderita kanker di seluruh dunia.