4 Cara Terhindar dari Stress Eating yang Mungkin Membuat Berat Badanmu Meningkat
Merdeka.com - Stress Eating atau makan ketika stres merupakan salah satu masalah yang banyak dialami banyak orang. Hal ini membuat mereka makan secara berlebihan dan lepas kendali.
Banyak dampak buruk yang bisa muncul dari kebiasaan stress eating ini. Hal ini bisa menyebabkan perut kamu semakin membesar dan berat badan juga meningkat sehingga menimbulkan masalah baru.
Keberadaan stres yang terjadi pada seseorang bisa mempengaruhi emosi dan fisik mereka. Hal ini pada akhirnya bisa merembet ke banyak hal mulai mengganggu hubungan, pembuatan keputusan, bahkan pola makan mereka.
-
Kenapa stres bisa menyebabkan obesitas? Stres dapat memicu hormon kortisol yang meningkatkan nafsu makan dan penimbunan lemak di perut.
-
Apa dampak overeating? Makan berlebihan sebaiknya jangan disepelekan karena bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Saat perut menampung jumlah makanan melebihi kapasitasnya, bisa memicu meningkatnya asam lambung, perut terasa kembung, mual, bahkan heartburn. Dampak dalam jangka panjangnya juga bisa memicu obesitas, lho!
-
Apa dampak makan berlebihan pada tubuh? Makan berlebihan dapat didefinisikan sebagai mengonsumsi makanan dalam jumlah yang melebihi kebutuhan tubuh. Dalam jangka pendek, perut yang penuh mungkin memberikan kepuasan dan kenikmatan sejenak. Namun, dalam jangka panjang, pola makan yang tidak terkendali ini dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan yang serius.
-
Kenapa stres bikin perut buncit? Ketika Anda stres, tubuh Anda akan menghasilkan hormon kortisol secara berlebihan. Hormon ini dapat memicu lemak untuk disimpan di bagian perut daripada disebar di seluruh tubuh.
-
Apa dampaknya kalau makan berlebihan? Makan terlalu banyak bisa meningkatkan kadar gula darah karena tubuhmu menjadi bekerja lebih banyak dan memproduksi lebih banyak insulin dibanding biasanya.
-
Bagaimana dampak eating disorder ke kesehatan? Penderita eating disorder dapat mengalami berbagai komplikasi kesehatan, seperti kekurangan nutrisi, masalah pencernaan, kerusakan organ, dan gangguan jantung.
Gejala stress eating sendiri muncul ketika stres yang dialami seseorang mendorong mereka untuk makan. Perilaku makan yang dilakukan ini disebabkan oleh emosi dan bukan dari kebutuhan perut.
Stress eating mungkin memunculkan sejumlah efek negatif pada tubuhmu. Hal ini membuat seseorang mengonsumsi sejumlah makanan yang tak sehat serta mengurangi aktivitas fisik sehingga kamu memiliki kemungkinan bertambahnya berat badan secara mendadak.
"Stres mungkin juga mengganggu tidur dan menyebabkan seseorang mencari makanan secara tak biasa, seperti pada tengah malam," ungkap Fatima Cody Stanford dari Harvard Medical School.
Stanford mengungkap bahwa stres biasanya mempengaruhi tubuh seseorang karena hormon bernama kortisol. Ketika seseorang memiliki perasaan negatif, kortisol di dalam darah meningkat sehingga berdampak terjadinya inflamasi dan bertambahnya lemak pada bagian perut.
Respons yang kamu lakukan ketika stres bisa sangat mempengaruhi berat badan dan kesehatanmu. Dilansir dari Medical Daily, berikut cara untuk mencegah terjadinya stress eating.
Ubah Cara Pandang Terhadap Masalah
Bagaimana caramu memandang situasi yang tengah kamu alami bisa berdampak pada respons dan jumlah stres yang kamu alami. Ubah cara pandangmu terhadap masalah menjadi lebih positif dan ingatlah pengalaman masa lalu. Hal ini bisa membantumu mengatasi stres tanpa harus makan secara berlebihan.
Persiapkan Diri Menghadapi Stres
Mengantisipasi kondisi stres bisa membuatmu terhindar dari perut yang semakin gemuk. Untuk mengatasi kondisi ini, kamu juga dapat mencari bantuan, aktif secara fisik, dan mengatur pola makan yang kamu miliki.
Tidur yang Cukup
Mendapat tidur yang cukup bisa membantu menjaga mood yang kamu miliki tetap baik. Kurang tidur bisa memicu hormon stres pada tubuh. Stanford menyarankan untuk mengurangi waktu melihat layar seperti ponsel atau tv sebelum tidur.
Berolahraga
Olahraga bisa membantu mengurangi tingkat kortisol pada darah. Melakukan kegiatan fisik secara rutin bisa dilakukan untuk memecah perhatian dan terhindar dari stres.
Sejumlah cara tersebut bisa efektif untuk mencegah kamu makan berlebihan ketika stres. Jika sejumlah cara tersebut masih tidak berhasil, kamu bisa langsung konsultasi dengan dokter untuk menanganinya.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yuk, saatnya hentikan kebiasaan makan berlebihan dengan beberapa tips berikut ini!
Baca SelengkapnyaJika dibiarkan, emotional eating bisa menyebabkan obesitas dan gangguan kesehatan mental dalam jangka panjang.
Baca SelengkapnyaPerut buncit tidak selalu karena makanan. Kebiasaan sehari-hari juga bisa berkonribusi terhadap masalah ini.
Baca SelengkapnyaBeberapa kebiasaan ini, meskipun sering dilakukan, ternyata memiliki dampak menambah berat badan yang tidak diinginkan.
Baca SelengkapnyaEmotional eater adalah orang yang makan sebagai cara untuk mengatasi emosi yang kuat, seperti stres, kecemasan, kesepian, atau kebosanan.
Baca SelengkapnyaPerut buncit bisa membahayakan kesehatan. Jangan anggap sepele.
Baca SelengkapnyaCara mencegah asam lambung naik ini bisa kamu coba terapkan mulai dari sekarang.
Baca SelengkapnyaMenjaga berat badan ideal tidak hanya melibatkan pola makan sehat dan olahraga, tetapi juga menghindari kebiasaan sepele yang dapat membuat berat badan naik.
Baca SelengkapnyaTernyata meski sudah diet berbagai macam cara, lima hal ini bisa membuat perut mu tetap buncit lho. Apa saja? simak faktanya berikut ini.
Baca SelengkapnyaKonsumsi junk food yang terlalu sering dapat membahayakan kesehatan tubuh. Yuk, simak cara mudah dan cepat untuk berhenti konsumsi junk food!
Baca SelengkapnyaMenjaga pola makan adalah salah satu cara menjaga kesehatan tubuh. Salah satunya dengan tidak makan berlebihan karena dapat memicu banyak masalah pada tubuh.
Baca SelengkapnyaBanyak orang memanfaatkan momen puasa untuk menurunkan berat badan, namun sejumlah kondisi justru bisa membuat berat badan bertambah saat puasa.
Baca Selengkapnya