12 Jenis Eating Disorder yang Perlu Diwaspadai, Bisa Dialami Siapa Saja
Eating disorder atau gangguan makan merupakan salah satu masalah kesehatan yang rentan dialami siapa saja.
12 Jenis Eating Disorder yang Perlu Diwaspadai, Bisa Dialami Siapa Saja
Eating disorder atau gangguan makan, adalah kondisi medis yang ditandai oleh pola makan yang tidak sehat dan tidak normal. Hal ini biasanya juga disertai perasaan yang tidak sehat tentang berat badan dan bentuk tubuh.
Penderita eating disorder cenderung khawatir berlebihan terhadap berat badan dan bentuk tubuh mereka, dan sering kali memiliki citra tubuh yang tidak realistis. Kondisi ini dapat mempengaruhi siapa saja, dari segala usia, jenis kelamin, latar belakang, dan orientasi seksual.Eating disorder bukan hanya masalah psikologis atau perilaku, tetapi juga memiliki dampak fisik yang serius pada kesehatan. Penderita eating disorder dapat mengalami berbagai komplikasi kesehatan, seperti kekurangan nutrisi, masalah pencernaan, kerusakan organ, dan gangguan jantung.
Kondisi ini juga dapat mempengaruhi kehidupan sosial dan emosional penderita, termasuk perasaan cemas, depresi, dan isolasi sosial. Dilansir dari Breathe Healing Centers, berikut sejumlah jenis eating disorder yang rentan kita alami.
-
Siapa yang sering mengalami eating disorder? Eating disorder biasanya lebih sering ditemukan pada remaja daripada pada kelompok usia lainnya.
-
Apa saja tanda munculnya eating disorder? Dilansir dari The Health Site, berikut adalah lima tanda yang mungkin mengindikasikan keberadaan eating disorder pada seseorang: Terlalu Fokus pada Asupan Kalori Terobsesi dengan Diet Terus-Menerus Kadang-kadang, orang yang memiliki berat badan yang sebenarnya normal atau bahkan kurus dapat merasa terlalu gemuk. Obsesi untuk diet terus-menerus, terutama jika berat badan sudah mencapai tingkat yang tidak sehat, dapat menjadi tanda eating disorder. Berat Badan Fluktuatif Depresi Depresi seringkali berhubungan dengan eating disorder. Seseorang yang mengalami depresi mungkin akan mengalami dua hal yang berlawanan, yaitu makan berlebihan (binge eating) atau kehilangan nafsu makan. Kedua perilaku ini dapat menjadi tanda adanya eating disorder. Adanya Ritual saat Makan
-
Bagaimana cara mengatasi eating disorder? Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami tanda-tanda tersebut, sangat penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan yang berpengalaman dalam gangguan makan.
-
Siapa yang rentan mengalami emotional eating? Hampir semua hal bisa memicu keinginan untuk makan. Namun, ada beberapa alasan yang umum untuk emotional eating. stres dalam pekerjaan masalah keuangan masalah kesehatan masalah dalam hubungan pribadi diet ketat atau memiliki riwayat diet kurangnya kesadaran terhadap kondisi emosional di diri alexithymia (kurangnya kemampuan untuk memahami, mengolah, atau menjelaskan emosi) ketidakmampuan dalam mengelola emosi
-
Mengapa eating disorder harus ditangani secara cepat? Adanya tanda-tanda eating disorder pada seseorang harus diidentifikasi dengan baik, karena penanganan yang cepat dapat membantu mencegah masalah yang lebih serius.
-
Siapa yang berisiko tinggi terkena penyakit mental akibat obesitas? Obesitas pada wanita sering dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan kesehatan mental, termasuk depresi, kecemasan, dan rendahnya harga diri. Stigma sosial yang melekat pada obesitas sering membuat wanita merasa dihakimi, terisolasi, dan tidak puas dengan penampilan diri.
Anorexia Nervosa
Anorexia Nervosa adalah gangguan makan yang ditandai oleh ketakutan berlebihan akan berat badan, terutama ketika seseorang masih memiliki berat badan yang rendah. Penderita anoreksia nervosa cenderung membatasi asupan makanan dan mengeksploitasi diri dengan aktivitas fisik yang berlebihan untuk menurunkan berat badan.
Bulimia Nervosa
Bulimia Nervosa adalah kondisi ketika seseorang makan dalam jumlah besar dalam waktu singkat (binge eating) dan kemudian mencoba untuk menghindari peningkatan berat badan dengan memuntahkan makanan yang telah dimakan atau menggunakan obat pencahar.
Muscle Dysmorphia
Muscle Dysmorphia adalah gangguan makan yang ditandai oleh kekhawatiran yang berlebihan terhadap bentuk tubuh yang terlalu kurus atau tidak memiliki massa otot yang cukup. Penderita gangguan ini biasanya menghabiskan waktu yang banyak untuk berolahraga dan memperbaiki bentuk tubuh.
Binge Eating Disorder (BED)
Binge Eating Disorder (BED) adalah gangguan makan yang ditandai oleh pola makan yang tidak terkendali dan melampau batas normal. Penderita BED biasanya makan dalam jumlah yang besar dan merasa tidak bisa mengendalikan perilaku makan yang berlebihan tersebut.
Other Specified Feeding or Eating Disorder (OSFED)
OSFED adalah kelompok gangguan makan yang ditandai oleh perilaku makan yang tidak normal atau tidak sehat, tetapi tidak memenuhi kriteria untuk anoreksia nervosa atau bulimia nervosa.
Compulsive Over Eating (COE)
Compulsive Over Eating (COE) adalah bentuk lain dari binge eating yang ditandai oleh konsumsi makanan dalam jumlah besar dan berulang kali, meskipun penderita merasa kenyang.
Prader-Willi Syndrome
Prader-Willi Syndrome adalah kondisi medis yang ditandai dengan nafsu makan yang tidak terkendali dan kecenderungan untuk mengalami obesitas.
Diabulimia
Diabulimia adalah kondisi ketika seseorang dengan diabetes tipe 1 sengaja menghindari suntikan insulin untuk menurunkan berat badan, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
Orthorexia Nervosa
Orthorexia Nervosa adalah gangguan makan yang ditandai oleh kekhawatiran yang berlebihan terhadap makanan yang sehat dan membatasi asupan makanan yang tidak dianggap sehat.
Selective Eating Disorder
Selective Eating Disorder adalah kondisi di mana seseorang hanya makan sejumlah kecil jenis makanan atau menghindari makanan tertentu karena tekstur, rasa atau aroma makanan tersebut.
Drunkorexia
Drunkorexia adalah kondisi di mana seseorang mengurangi asupan makanan untuk mengkompensasi konsumsi alkohol yang berlebihan.
Pregorexia
Pregorexia adalah gangguan makan yang terjadi pada ibu hamil yang khawatir akan penambahan berat badan selama kehamilan dan secara sengaja membatasi asupan makanan atau berolahraga berlebihan untuk menghindari peningkatan berat badan yang sehat selama kehamilan. Pregorexia dapat menyebabkan komplikasi kehamilan dan berdampak negatif pada perkembangan janin.
Pengobatan eating disorder melibatkan pendekatan tim medis yang holistik, yang meliputi dukungan psikologis, nutrisi yang tepat, dan, dalam beberapa kasus, obat-obatan. Terapi perilaku kognitif, terapi keluarga, dan terapi berbasis psikodinamika juga dapat membantu penderita untuk mengatasi masalah makan mereka dan membangun citra tubuh yang lebih positif.