Amoeba Ini Bisa Memakan Otak Manusia, Efeknya Bisa Fatal dalam Hitungan Hari
Merdeka.com - Amoeba merupakan organisme bersel tunggal dengan bentuk sangat kecil yang tidak terlihat secara kasat mata. Namun tahukah kamu ternyata terdapat salah satu jenis amoeba yang bisa sangat berbahaya dan mematikan bagi manusia?
Amoeba yang bisa mematikan manusia ini adalah amoeba pemakan otak. Sesuai namanya, amoeba ini bisa menimbulkan dampak yang sangat berbahaya dan mematikan bagi otak walau tidak benar-benar memakan otak.
Dilansir dari WebMD, organisme bernama latin Naegleria Fowleri ini baru mulai ditemukan di tahun 1965. Amoeba ini biasanya hidup di air tawar seperti danau, sungai, dan sumber air panas.
-
Apa itu Brain-Eating Amoeba? Adapun jenis amoeba yang memakan otak manusia ini dikenal juga sebagai Naegleria Fowleri.
-
Mengapa Brain-Eating Amoeba berbahaya? Bukan hanya itu, brain-eating amoeba ini juga menjadi satu-satunya jenis Naegleria yang menginfeksi manusia dan membawa kerugian yang amat besar.
-
Dimana Brain-Eating Amoeba hidup? Organisme kecil ini bisa ditemukan di air tawar yang hangat, seperti danau, sungai, mata air panas, bahkan tanah sekalipun.
-
Bagaimana Brain-Eating Amoeba menginfeksi? Ketahui Penyebab dan Gejala Infeksi Brain-Eating Amoeba
-
Kapan kasus Brain-Eating Amoeba pertama? Kasus pertamanya bahkan ditemukan di Australia pada tahun 1965.
-
Bagaimana bakteri masuk ke otak? Penelitian dari tim di Griffith University, Australia, menarik perhatian publik dengan menyatakan bahwa bakteri Chlamydia pneumoniae yang ditemukan di saluran pernapasan dapat masuk ke otak melalui saraf penciuman di rongga hidung.
Infeksi amoeba ini sangat langka terjadi namun bisa menimbulkan dampak serius yang tak main-main. Ketika amoeba ini masuk ke tubuh manusia, hal ini menyebabkan kondisi langka berupa infeksi mematikan serta inflamasi di otak yang menghancurkan jaringan otak dengan cara 'memakannya'.
Kondisi yang terjadi akibat amoeba pemakan otak ini disebut sebagai penyakit primary amebic meningoencephalitis (PAM). Hal ini terjadi akibat masuknya amoeba pemakan otak ke dalam diri seseorang melalui hidung.
Tempat Tinggal Amoeba Pemakan Otak
Kasus amoeba pemakan otak ini pertama kali muncul di Australia, namun diyakini sudah muncul juga di Amerika Serikat. Beberapa waktu lalu, kasus ini bahkan juga ditemukan di Korea Selatan.
Amoeba jenis ini sangat suka berada di perairan yang hangat. Suhu ideal bagi amoeba pemakan otak ini adalah pada 46 derajat Celcius dan bahkan bisa lebih tinggi lagi.
Berdasar percobaan, diketahui bahwa amoeba pemakan otak ini tinggal di perairan dengan temperatur di atas 31 derajat Celcius. Walau begitu, ada kemungkinan bahwa amoeba ini hidup di perairan dengan suhu di bawah itu walau kemungkinan ini masih kecil.
Lokasi tempat ditemukannya amoeba pemakan otak ini meliputi:
- Genangan lumpur- Sungai-sungai yang hangat dengan aliran lambat, terutama yang memiliki tingkat air rendah- Kolam renang dan spa yang tidak diolah- Air sumur yang tidak diolah atau air tanah yang tidak diolah- Sumber air panas dan sumber air geothermal lainnya- Air yang tercemar secara termal, seperti air buangan dari pembangkit listrik- Akuarium- Tanah, termasuk debu dalam ruangan- Kolam percikan air untuk anak-anak
Amoeba ini tidak bisa hidup di air air, di kolam renang yang bersih, atau penampungan air yang terjaga kebersihannya. Infeksi juga tidak bisa terjadi jika air yang terkontaminasi terminum.
Gejala Infeksi Amoeba Pemakan Otak
Gejala infeksi primary amebic meningoencephalitis (PAM) akibat amoeba pemakan otak bisa serupa dengan meningitis yaitu meliputi:
- Sakit kepala- Demam- Leher kaku- Hilang selera makan- Muntah- Masalah mental- Kejang- Koma- Pada sejumlah kasus, mungkin terjadi halusinasi, kelopak mata yang lemas, pandangan memburam, serta hilangnya indera perasa.
Gejala dari amoeba pemakan otak ini bisa muncul dari 2 hingga 15 hari setelah masuk ke dalam hidung. Kematian bisa muncul dari 3 hingga 7 hari setelah gejala ini muncul. Rata-rata kematian terjadi 5,3 hari setelah munculnya gejala.
Penyebab Mengapa Amoeba Masuk dan Memakan Otak
Penelitian mengungkap bahwa amoeba pemakan otak ini tertarik pada senyawa yang ada di sel saraf yang digunakan untuk saling berkomunikasi. Setelah amoeba ini masuk ke dalam hidung, amoeba ini akan masuk ke sistem saraf hingga terus ke hidung.
Amoeba pemakan otak sendiri sebenarnya tidak terlalu langka, hanya saja kasus yang menyebabkan masalah otak cukup jarang terjadi. Dengan kata lain, walau amoeba jenis ini cukup banyak ditemukan, namun terjadinya kasus cukup langka.
Penelitian juga mengungkap bahwa banyak orang memiliki antibodi terhadap amoeba pemakan otak ini. Sistem kekebalan tubuh milik banyak orang mampu melawan dan mengusir amoeba ini.
Bagaimana Agar Terhindar dari Amoeba Pemakan Otak
Karena amoeba pemakan otak ini hidup di wilayah perairan yang hangat, maka kondisi air hangat ini perlu dihindari. Secara khusus, amoeba ini juga hanya muncul di perairan yang kotor.
Hindari juga tempat bermain air anak-anak yang memiliki kondisi kotor dan tidak terawat. Pada saat berenang atau menyelam, gunakan klip penutup hidung terutama saat di air hangat.
Jika membersihkan hidung, pastikan untuk menggunakan air distilasi atau air steril. Kamu juga bisa menggunakan air yang telah direbus hingga mendidih dan didinginkan.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabar tentang kemunculan jenis amoeba ini sudah pasti mengejutkan warga dunia.
Baca SelengkapnyaSebuah parasit mirip ubur-ubur yang ditemukan hidup di dalam otot ikan salmon, ternyata tidak memerlukan oksigen untuk bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaMeskipun hampir sama, namun bakteri dan virus ternyata memiliki beberapa perbedaan.
Baca SelengkapnyaPernah melihat ikan yang bentuknya sering mengembang seperti balon?
Baca SelengkapnyaIlmuwan mengatakan mikroplastik kini sudah banyak ditemukan di mana-mana, termasuk di dalam tubuh manusia.
Baca SelengkapnyaHewan paling bahaya di dunia bisa jadi hidup di sekitar kita, untuk itu kita harus waspada terhadap hewan di sekitar kita. Berikut hewan paling bahaya di dunia.
Baca SelengkapnyaIkan buntal sering kali digunakan sebagai bahan makanan dalam masakan Jepang, seperti sushi atau sashimi.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Pertama Kali Temukan Hewan yang Tak Butuh Oksigen untuk Hidup, Begini Bentuknya
Baca SelengkapnyaDi antara lebih dari 3.000 jenis ular, sekitar 600 berbisa. Sejumlah kecil dari mereka memiliki tingkat bisa ekstrem yang sulit dipercaya.
Baca SelengkapnyaDi balik pesonanya yang unik, ikan buntal menyimpan bahaya yang serius. Racunnya dapat melumpuhkan siapa pun, termasuk manusia.
Baca SelengkapnyaVirus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus memiliki ukuran yang sangat kecil, yang hanya sampai 200 mikron.
Baca SelengkapnyaLaba-laba Brazil tidak membuat jaring, tapi dapat membunuh dengan racun neurotoksik. Begini faktanya.
Baca Selengkapnya