Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anak Penyintas Kanker Rentan Alami Malnutrisi, Ini Makanan yang Perlu Diwaspadai

Anak Penyintas Kanker Rentan Alami Malnutrisi, Ini Makanan yang Perlu Diwaspadai Ilustrasi pasien kanker anak-anak. ©Shutterstock/frantab

Merdeka.com - Pada saat seorang anak menjadi penyintas kanker, sejumlah risiko kesehatan rentan dia alami. Hal ini termasuk permasalahan terkait nutrisi yang mungkin muncul.

Anak penyintas kanker berisiko mengalami malanutrisi dan kekambuhan dalam jangka panjang. Sehingga pemberian nutrisi yang baik sangat penting dalam menjaga kesehatan penyintas kanker.

Hal tersebut disampaikan dokter spesialis anak konsultan nutrisi dan penyakit metabolik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI RSCM), dr Yoga Devaera dalam Serial Webinar Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) beberapa waktu lalu.

Orang lain juga bertanya?

Lebih lanjut dijelaskannya bahwa dibandingkan dengan anak yang tidak punya penyakit kanker, penyintas kanker anak memiliki risiko mengalami penyakit tidak menular dan risiko kambuh (relaps), yaitu munculnya kanker sekunder yang jenisnya berbeda dari yang sebelumnya.

Misalnya saja penyintas kanker leukemia memiliki risiko mengalami kanker kulit, kanker otak, dan lain-lain

"Kanker menyebabkan anak rentan mengalami malanutrisi, baik gizi lebih atau gizi buruk. Kanker dan efek pengobatannya dapat menekan nafsu makan, atau nafsu makannya meningkat," kata Yoga.

Selain itu, lanjut Yoga, kanker dan pengobatan menyebabkan gangguan hormonal terutama tiroid yang berkaitan dengan pertumbuhan.

Lantas, apakah ada pantangan makanan bagi penyintas kanker anak? Menurut Yoga faktor genetik dan gaya hidup seperti status gizi, kebiasaan makan, dan aktivitas fisik ikut memengaruhi terjadinya kanker sekunder.

Sehingga, lanjut Yoga, beberapa makanan memang perlu dibatasi. Sebut saja ultra prosessed food atau makanan yang sudah mengalami proses pengolahan yang panjang.

"Makanan ini umumnya memiliki kandungan gula dan garam yang tinggi," ujarnya.

Makanan Lain yang Perlu Diwaspadai

Makanan lain yang harus dibatasi adalah gula tambahan. Konsumsinya tidak boleh lebih dari lima persen dari kebutuhan kalori dalam sehari.

Yoga menyebut bahwa ada alasan penyintas kanker perlu mengurangi gula. Hasil dari sebuah penelitian yang melibatkan penyintas kanker anak sampai umur 30 tahun, diketahui mereka yang mengonsumsi gula hingga 10 persen dari kebutuhan kalori, justru mengalami risiko penuaaan dini.

Menurut Yoga, penuaan dini meningkatkan risio penyakit tidak menular seperti obesitas dan osteoporosis dapat datang lebih cepat.

Selain gula, garam juga perlu dibatasi hanya 5 gram sehari atau 2 gram dalam bentuk natrium.

Dijelaskannya bahwa konsumsi garam meningkatkan risiko penyakit hipertensi. Garam banyak terkandung dalam pangan olahan atau ultra prossesed food.

Yoga mengatakan bahwa daging merah harus dibatasi terutama dalam bentuk pangan olahan seperti sosis atau nuget.

Pada penyintas kanker anak perlu dilakukan pemantauan status gizi terus menerus dengan mengukur berat dan tinggi badan anak menggunakan grafik pertumbuhan dari WHO maupun CDC.

Kebanyakan anak penyintas kanker memiliki berat badan dan tinggi badan lebih rendah dibandingkan anak tanpa kanker.

Diharapkan penyintas kanker anak memiliki pertumbuhan yang normal. Nutrisi yang baik akan menunjang tumbuh kembangnya.

Anjuran Diet untuk Penyintas Kanker Anak

Anjuran diet yang disarankan adalah memberikan gizi seimbang yang disesuaikan dengan status gizi dan usia anak. Empat jenis makanan yang wajib ada dalah karbohidrat, protein, sayur, buah dan susu.

"Susu menjadi penting karena ada risiko osteoporosis meningkat sehingga susu bisa menjadi sumber kalsium yang baik. Jika pertumbuhan anak normal dan makannya bagus, cukup diberikan fresh milk atau susu pasteurisasi," ujarnya.

Komponen nutrisi susu ini disebut Yoga paling bagus, tapi harus disimpan di suhu rendah.

Nah, untuk pasien penyintas kanker anak dengan berat badan kurang, Yoga menyarankan mengonsumsi susu formula tinggi kalori.

"Susu formula bukan termasuk ultra prossesed food meskipun mengalami proses pengolahan makanan yang panjang," pungkasnya

Reporter: Aditya Eka PrawiraSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Malnutrisi Bisa Terjadi pada Penderita Kanker, Ketahui Cara Mencegah dan Menghindarinya
Malnutrisi Bisa Terjadi pada Penderita Kanker, Ketahui Cara Mencegah dan Menghindarinya

Pasien kanker berisiko mengalami malnutrisi akibat pengobatan yang dijalaninya. Ketahui cara pencegahan dan penanganannya.

Baca Selengkapnya
Konsumsi Protein Hewani Memiliki Peran Penting dalam Cegah Malnutrisi pada Anak Penderita Kanker
Konsumsi Protein Hewani Memiliki Peran Penting dalam Cegah Malnutrisi pada Anak Penderita Kanker

Dalam penanganan anak penderita kanker, pencegahan malnutrisi penting dilakukan dengan mengonsumsi protein hewani.

Baca Selengkapnya
Kehadiran Kelompok Penyintas Bisa Bantu Jaga Kualitas Hidup Anak dengan Kanker
Kehadiran Kelompok Penyintas Bisa Bantu Jaga Kualitas Hidup Anak dengan Kanker

Anak penderita kanker membutuhkan dukungan dari kelompok penyintas untuk mengatasi kondisinya.

Baca Selengkapnya
Perlu untuk Cegah Malnutrisi, Begini 5 Cara agar Pasien Kanker Anak Tidak Susah Makan
Perlu untuk Cegah Malnutrisi, Begini 5 Cara agar Pasien Kanker Anak Tidak Susah Makan

Pasien kanker anak rentan alami malnutrisi, begini sejumlah cara untuk membuat mereka tetap bisa makan dengan mudah.

Baca Selengkapnya
10 Pertanyaan tentang Malnutrisi yang Sering Muncul, Simak Jawabannya
10 Pertanyaan tentang Malnutrisi yang Sering Muncul, Simak Jawabannya

Malnutrisi dapat dialami oleh berbagai kelompok usia, mulai dari bayi hingga lanjut usia. Berikut pertanyaan tentang malnutrisi dan jawabannya.

Baca Selengkapnya
Kenali 10 Ciri-Ciri Stunting pada Anak & Cara Mencegahnya Sebelum Terlambat
Kenali 10 Ciri-Ciri Stunting pada Anak & Cara Mencegahnya Sebelum Terlambat

Para orang tua sangat penting untuk mengetahui ciri-ciri stunting pada anak dan cara mencegahnya sebelum terlambat.

Baca Selengkapnya
Marasmus adalah Jenis Gizi Buruk pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mencegahnya
Marasmus adalah Jenis Gizi Buruk pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mencegahnya

Marasmus adalah kondisi kekurangan gizi. Kondisi ini biasanya terjadi pada anak-anak.

Baca Selengkapnya
Cegah Kanker dengan Cara Hindari Kandungan Karsinogenik pada Makanan Cepat Saji
Cegah Kanker dengan Cara Hindari Kandungan Karsinogenik pada Makanan Cepat Saji

Kandungan karsinogenik penyebab kanker bisa ditemui pada konsumsi makanan cepat saji.

Baca Selengkapnya
Stunting Adalah Gangguan Pertumbuhan pada Anak, Berikut Gejala dan Cara Mencegahnya
Stunting Adalah Gangguan Pertumbuhan pada Anak, Berikut Gejala dan Cara Mencegahnya

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan makanan yang bergizi dan infeksi kronis pada periode pertumbuhan mereka.

Baca Selengkapnya
6 Makanan untuk Mencegah Stunting, Murah dan Mudah Didapat
6 Makanan untuk Mencegah Stunting, Murah dan Mudah Didapat

Pencegahan stunting melalui asupan makanan yang tepat menjadi sangat penting diperhatikan.

Baca Selengkapnya
Dokter Anak Wanti-wanti Kebiasaan Anak yang Suka Hanya Makan Nasi dengan Kerupuk
Dokter Anak Wanti-wanti Kebiasaan Anak yang Suka Hanya Makan Nasi dengan Kerupuk

Konsumsi makanan dengan nutrisi yang seimbang merupakan hal penting dalam kesehatan dan perkembangan anak.

Baca Selengkapnya
Anak yang Belajar Puasa Tidak Disarankan Berbuka dan Sahur dengan Junk Food
Anak yang Belajar Puasa Tidak Disarankan Berbuka dan Sahur dengan Junk Food

Bagi anak yang belajar berpuasa, konsumsi makanan bernutrisi sangat penting dilakukan saat sahur dan berbuka.

Baca Selengkapnya