Anak Penyintas Kanker Rentan Alami Malnutrisi, Ini Makanan yang Perlu Diwaspadai
Merdeka.com - Pada saat seorang anak menjadi penyintas kanker, sejumlah risiko kesehatan rentan dia alami. Hal ini termasuk permasalahan terkait nutrisi yang mungkin muncul.
Anak penyintas kanker berisiko mengalami malanutrisi dan kekambuhan dalam jangka panjang. Sehingga pemberian nutrisi yang baik sangat penting dalam menjaga kesehatan penyintas kanker.
Hal tersebut disampaikan dokter spesialis anak konsultan nutrisi dan penyakit metabolik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI RSCM), dr Yoga Devaera dalam Serial Webinar Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) beberapa waktu lalu.
-
Apa dampak malnutrisi pada anak kanker? Malnutrisi pada anak penderita kanker dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mereka. Anak yang malnutrisi berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi selama pengobatan kanker, termasuk kesulitan menentukan dosis obat yang tepat, peningkatan risiko infeksi, dan lambatnya pemulihan setelah terapi.
-
Mengapa anak kanker lebih rentan malnutrisi? Penderita kanker berisiko lebih tinggi mengalami kekurangan gizi dibandingkan dengan individu lainnya. Jika anak mengalami kanker, kekurangan gizi dapat berdampak negatif pada efektivitas pengobatan, stamina, proses pemulihan, dan kualitas hidup secara keseluruhan.
-
Mengapa anak-anak kanker perlu menjaga pola makan? Anak-anak yang dinyatakan sembuh dari kanker, yaitu yang telah bertahan lima tahun tanpa ada kekambuhan, masih membutuhkan perhatian khusus untuk memastikan kualitas hidup mereka tetap terjaga. Salah satu langkah penting yang harus dilakukan adalah memastikan anak menghindari makanan instan dan makanan dengan olahan tinggi (ultra process food).
-
Apa yang penting untuk menjaga kualitas hidup anak-anak kanker? Dukungan emosional dan psikososial bagi anak-anak yang tengah berjuang melawan kanker memiliki peran penting dalam mempertahankan kualitas hidup mereka.
-
Kenapa protein hewani penting untuk anak kanker? Protein ini membantu dalam pembentukan dan perbaikan jaringan tubuh, termasuk otot, yang sangat penting bagi anak-anak penderita kanker yang sering mengalami degradasi otot akibat penyakit dan pengobatan. Selain itu, protein hewani berperan dalam pembentukan enzim dan hormon yang penting bagi proses metabolisme tubuh.
-
Mengapa kanker menyerang anak? Penyebab kanker pada anak-anak belum sepenuhnya diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang diduga berperan dalam memicu perkembangan sel kanker pada anak-anak. Beberapa faktor tersebut antara lain:
Lebih lanjut dijelaskannya bahwa dibandingkan dengan anak yang tidak punya penyakit kanker, penyintas kanker anak memiliki risiko mengalami penyakit tidak menular dan risiko kambuh (relaps), yaitu munculnya kanker sekunder yang jenisnya berbeda dari yang sebelumnya.
Misalnya saja penyintas kanker leukemia memiliki risiko mengalami kanker kulit, kanker otak, dan lain-lain
"Kanker menyebabkan anak rentan mengalami malanutrisi, baik gizi lebih atau gizi buruk. Kanker dan efek pengobatannya dapat menekan nafsu makan, atau nafsu makannya meningkat," kata Yoga.
Selain itu, lanjut Yoga, kanker dan pengobatan menyebabkan gangguan hormonal terutama tiroid yang berkaitan dengan pertumbuhan.
Lantas, apakah ada pantangan makanan bagi penyintas kanker anak? Menurut Yoga faktor genetik dan gaya hidup seperti status gizi, kebiasaan makan, dan aktivitas fisik ikut memengaruhi terjadinya kanker sekunder.
Sehingga, lanjut Yoga, beberapa makanan memang perlu dibatasi. Sebut saja ultra prosessed food atau makanan yang sudah mengalami proses pengolahan yang panjang.
"Makanan ini umumnya memiliki kandungan gula dan garam yang tinggi," ujarnya.
Makanan Lain yang Perlu Diwaspadai
Makanan lain yang harus dibatasi adalah gula tambahan. Konsumsinya tidak boleh lebih dari lima persen dari kebutuhan kalori dalam sehari.
Yoga menyebut bahwa ada alasan penyintas kanker perlu mengurangi gula. Hasil dari sebuah penelitian yang melibatkan penyintas kanker anak sampai umur 30 tahun, diketahui mereka yang mengonsumsi gula hingga 10 persen dari kebutuhan kalori, justru mengalami risiko penuaaan dini.
Menurut Yoga, penuaan dini meningkatkan risio penyakit tidak menular seperti obesitas dan osteoporosis dapat datang lebih cepat.
Selain gula, garam juga perlu dibatasi hanya 5 gram sehari atau 2 gram dalam bentuk natrium.
Dijelaskannya bahwa konsumsi garam meningkatkan risiko penyakit hipertensi. Garam banyak terkandung dalam pangan olahan atau ultra prossesed food.
Yoga mengatakan bahwa daging merah harus dibatasi terutama dalam bentuk pangan olahan seperti sosis atau nuget.
Pada penyintas kanker anak perlu dilakukan pemantauan status gizi terus menerus dengan mengukur berat dan tinggi badan anak menggunakan grafik pertumbuhan dari WHO maupun CDC.
Kebanyakan anak penyintas kanker memiliki berat badan dan tinggi badan lebih rendah dibandingkan anak tanpa kanker.
Diharapkan penyintas kanker anak memiliki pertumbuhan yang normal. Nutrisi yang baik akan menunjang tumbuh kembangnya.
Anjuran Diet untuk Penyintas Kanker Anak
Anjuran diet yang disarankan adalah memberikan gizi seimbang yang disesuaikan dengan status gizi dan usia anak. Empat jenis makanan yang wajib ada dalah karbohidrat, protein, sayur, buah dan susu.
"Susu menjadi penting karena ada risiko osteoporosis meningkat sehingga susu bisa menjadi sumber kalsium yang baik. Jika pertumbuhan anak normal dan makannya bagus, cukup diberikan fresh milk atau susu pasteurisasi," ujarnya.
Komponen nutrisi susu ini disebut Yoga paling bagus, tapi harus disimpan di suhu rendah.
Nah, untuk pasien penyintas kanker anak dengan berat badan kurang, Yoga menyarankan mengonsumsi susu formula tinggi kalori.
"Susu formula bukan termasuk ultra prossesed food meskipun mengalami proses pengolahan makanan yang panjang," pungkasnya
Reporter: Aditya Eka PrawiraSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasien kanker berisiko mengalami malnutrisi akibat pengobatan yang dijalaninya. Ketahui cara pencegahan dan penanganannya.
Baca SelengkapnyaDalam penanganan anak penderita kanker, pencegahan malnutrisi penting dilakukan dengan mengonsumsi protein hewani.
Baca SelengkapnyaAnak penderita kanker membutuhkan dukungan dari kelompok penyintas untuk mengatasi kondisinya.
Baca SelengkapnyaPasien kanker anak rentan alami malnutrisi, begini sejumlah cara untuk membuat mereka tetap bisa makan dengan mudah.
Baca SelengkapnyaMalnutrisi dapat dialami oleh berbagai kelompok usia, mulai dari bayi hingga lanjut usia. Berikut pertanyaan tentang malnutrisi dan jawabannya.
Baca SelengkapnyaPara orang tua sangat penting untuk mengetahui ciri-ciri stunting pada anak dan cara mencegahnya sebelum terlambat.
Baca SelengkapnyaMarasmus adalah kondisi kekurangan gizi. Kondisi ini biasanya terjadi pada anak-anak.
Baca SelengkapnyaKandungan karsinogenik penyebab kanker bisa ditemui pada konsumsi makanan cepat saji.
Baca SelengkapnyaStunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan makanan yang bergizi dan infeksi kronis pada periode pertumbuhan mereka.
Baca SelengkapnyaPencegahan stunting melalui asupan makanan yang tepat menjadi sangat penting diperhatikan.
Baca SelengkapnyaKonsumsi makanan dengan nutrisi yang seimbang merupakan hal penting dalam kesehatan dan perkembangan anak.
Baca SelengkapnyaBagi anak yang belajar berpuasa, konsumsi makanan bernutrisi sangat penting dilakukan saat sahur dan berbuka.
Baca Selengkapnya