Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dokter Spesialis Gizi Ungkap Kurangnya Konsumsi Sayur dan BuahMasyarakat Indonesia

Dokter Spesialis Gizi Ungkap Kurangnya Konsumsi Sayur dan BuahMasyarakat Indonesia Ilustrasi buah dan sayur. ©Picjumbo

Merdeka.com - Konsumsi sayur dan buah merupakan hal yang sangat penting bagi kesehatan dan kebugaran kita. Konsumsi cukup buah dan sayur bisa membantu tubuh bekerja dengan baik.

Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Universitas Indonesia dr. Marya Haryono, MGizi, SpGK, FINEM mengatakan masyarakat Indonesia saat ini masih kurang dalam mengonsumsi sayur dan buah.

"Oleh sebab itu, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI membuat kampanye makan sehat dengan gizi seimbang 'Isi Piringku'," ujar Marya beberapa waktu lalu.

Marya mengatakan dalam program tersebut, seharusnya dalam satu piring terdiri dari 50 persen sayur dan buah serta 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein.

Selain itu makanan yang dikonsumsi harus memenuhi AKG (Angka Kecukupan Gizi) harian yang dibutuhkan. Meskipun AKG setiap orang berbeda, hal ini dapat disesuaikan dengan panduan dari Kemenkes tersebut.

Secara umum, perempuan Indonesia membutuhkan 1.200 - 1.500 kalori per hari, sedangkan laki-laki membutuhkan 1.600 - 1.800 kalori per hari.

Untuk menyeimbangkannya, Marya mengimbau agar seseorang mengonsumsi sayur, protein, serat, dan vitamin lainnya sebagai makanan pendamping. Misalnya, saat mengonsumsi bubur ayam, konsumsi juga telur serta ayam dalam porsi cukup, dan tambahan sayur juga buah untuk menyeimbangkannya.

"Jika terus-menerus mengonsumsi makanan yang tidak seimbang, tubuh akan kekurangan nutrisi dan dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan yang serius. Selain itu, perhatikan pengolahan dan penyimpanan makanan agar tetap aman dan terjaga nutrisinya saat dikonsumsi," jelas Marya.

Marya juga mengimbau untuk menghindari makanan yang dipanaskan terus menerus agar nutrisi di dalamnya tidak rusak, terutama untuk makanan yang mengandung protein. Sebaiknya, olah makanan secukupnya dan khusus sayur dapat dimakan secara mentah atau dimasak sebentar karena terlalu lama memasak sayur dapat menghilangkan nutrisi di dalamnya.

Kemudian hindari proses mengolah makanan dengan cara digoreng agar kalori minyak di dalamnya tidak masuk ke dalam tubuh.

"Kalori berlebih dapat menyebabkan tubuh berpotensi mengalami risiko kegemukan dan kolesterol tinggi. Hindari juga makan makanan tinggi gula dan garam agar risiko kesehatan lainnya dapat dicegah," kata Marya.

Hal yang tak kalah penting adalah penyimpanan makanan dan bahan baku pembuatannya. Sayur dan kulkas sebaiknya disimpan pada kulkas dengan suhu cukup dingin. Selain itu, disarankan untuk mengonsumsinya pada hari yang sama agar tidak layu dan kehilangan nutrisi penting di dalamnya.

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes: Penyakit Besar di Indonesia Bukan Hanya Stroke dan Jantung Tapi Gizi
Menkes: Penyakit Besar di Indonesia Bukan Hanya Stroke dan Jantung Tapi Gizi

Masalah kekurangan gizi termasuk salah satu masalah atau penyakit besar di Indonesia, disamping beberapa penyakit lainnya.

Baca Selengkapnya
9 Kondisi yang Tampak pada Tubuh Akibat Kurang Mengonsumsi Sayuran
9 Kondisi yang Tampak pada Tubuh Akibat Kurang Mengonsumsi Sayuran

Kurang dalam mengonsumsi sayur bisa menimbulkan dampak pada tubuh yang mudah untuk kita kenali.

Baca Selengkapnya
65 Persen Anak Usia Sekolah Tidak Sarapan
65 Persen Anak Usia Sekolah Tidak Sarapan

Kemenkes meminta kepada orang tua di seluruh Indonesia untuk lebih berperan aktif dalam memenuhi gizi anak.

Baca Selengkapnya
9 Kondisi yang Tampak pada Tubuh Akibat Kurang Mengonsumsi Sayuran
9 Kondisi yang Tampak pada Tubuh Akibat Kurang Mengonsumsi Sayuran

Pada saat seseorang kurang mengonsumsi sayuran, sejumlah hal bisa terjadi.

Baca Selengkapnya
Kebiasaan Makan Nasi dalam Porsi Berlebih Jadi Penyebab Muncul dan Kambuhnya Diabetes
Kebiasaan Makan Nasi dalam Porsi Berlebih Jadi Penyebab Muncul dan Kambuhnya Diabetes

Konsumsi nasi bagi masyarakat Indonesia dan Asia merupakan salah satu pemicu tingginya angka diabetes.

Baca Selengkapnya
Menkes Sebut Hampir 36 Juta Orang Indonesia Kena Penyakit Gula
Menkes Sebut Hampir 36 Juta Orang Indonesia Kena Penyakit Gula

Menurut Menkes, potensi ini bisa semakin parah bila tidak ditangani secara berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Ratusan Puskesmas Tak Miliki Dokter
Menkes Ungkap Ratusan Puskesmas Tak Miliki Dokter

6.333 Puskesmas yang belum memiliki jumlah tenaga kesehatan yang sesuai standar.

Baca Selengkapnya
Banyak Anak Alami Gangguan Ginjal, KPAI Minta Peredaran Snack Kekinian Diawasi Ketat
Banyak Anak Alami Gangguan Ginjal, KPAI Minta Peredaran Snack Kekinian Diawasi Ketat

Menurut KPAI, banyaknya anak-anak yang konsumsi makanan dengan kandungan gula, garam, dan lemak berlebih menjadi salah satu penyebab gangguan ginjal pada anak.

Baca Selengkapnya
Indonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?
Indonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.

Baca Selengkapnya
Indonesia Jadi Penyumbang Sampah Makanan Terbesar se-ASEAN, Kerugian Ekonomi Capai Rp551 T
Indonesia Jadi Penyumbang Sampah Makanan Terbesar se-ASEAN, Kerugian Ekonomi Capai Rp551 T

Indonesia menjadi negara penghasil sampah makanan terbesar di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya
Konsumsi Minuman Manis Bisa Menjadi Awal Terjadinya Obesitas
Konsumsi Minuman Manis Bisa Menjadi Awal Terjadinya Obesitas

Konsumsi minuman manis yang dilakukan seseorang terutama anak bisa menjadi penyebab terjadinya obesitas.

Baca Selengkapnya
Tak Melulu Harus Impor, Makanan Lokal Juga Miliki Kandungan Gizi yang Tak Kalah
Tak Melulu Harus Impor, Makanan Lokal Juga Miliki Kandungan Gizi yang Tak Kalah

Makanan bergizi bisa diperoleh oleh anak bukan hanya dari bahan-bahan impor semata, namun juga dari bahan lokal yang diolah dengan baik.

Baca Selengkapnya