Dokter Ungkap Bahwa Vaksin HPV Aman Diberikan dan Tidak Menyebabkan Mandul
Merdeka.com - Pemberian vaksin HPV merupakan hal yang penting terutama bagi wanita. Vaksinasi ini penting untuk mencegah kanker serviks yang disebabkan oleh Human papillomavirus (HPV).
Sayangnya, hingga saat ini masih banyak wanita yang enggan melakukan vaksinasi tersebut. Salah satu alasannya adalah ada kepercayaan bahwa vaksinasi HPV bikin mandul. Tentu saja itu sama sekali tidak benar, jelas Dr. dr. Brahmana Askandar, Sp.OG(K)-Onk, Konsultan Onkologi Ginekologi & Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI).
"Vaksin HPV ini tidak akan berpengaruh ke kesuburan. Tapi tetap akan ada efek ringan, seperti nyeri pada tempat injeksi, kemerahan, memar, dan bengkak," jelas Brahmana beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Bagaimana cara kerja vaksin HPV? Vaksin HPV mengandung protein yang dibuat menyerupai virus HPV. Setelah disuntikkan, protein ini akan membantu tubuh memproduksi antibodi untuk melawan virus HPV.
-
Bagaimana cara pemberian vaksin HPV? Untuk jenis vaksin tetravalen, dosis pertama diberikan pada bulan pertama Dosis kedua pada bulan kedua, dan yang ketiga pada bulan keenam setelah dosis pertama. Sedangkan untuk vaksin bivalen, dosis pertama yang dianjurkan pada bulan pertama.Kemudian yang kedua pada bulan keenam setelah dosis pertama.
-
Mengapa vaksin HPV penting? Dengan mendapatkan vaksin HPV, individu dapat mengurangi risiko terkena kanker yang disebabkan oleh HPV.Selain itu, juga turut serta melindungi organ tubuh mereka dari infeksi virus tersebut.
-
Apa manfaat utama dari vaksin HPV? Manfaat utama dari vaksin ini adalah mencegah perkembangan kanker yang disebabkan oleh HPV.
-
Kenapa vaksin HPV penting? Seringkali, tubuh dapat menemukan dan membersihkan HPV. Namun jika virus tersebut bertahan lama di dalam tubuh, maka dapat menyebabkan kanker. Oleh karena itu, penting untuk melakukan vaksinasi untuk melawan HPV guna membantu mencegah kanker.
"Berbeda jika itu pengobatan kanker serviks, seperti radioterapi, pasti akan mengganggu kesuburan," sambungnya.
Tak Semua Pengobatan kanker Serviks Sebabkan Mandul
Sejumlah pengobatan kanker serviks memang bisa menjadi penyebab menurunnya kesuburan. Walau begitu, hal ini tidak berlaku pada semua jenis pengobatan yang ada.
“Perlu diingat bahwa terapi kanker serviks bisa berbeda pada setiap pasien. Jadi tergantung staging (stadium) dan kondisi pasien itu sendiri,” jelas dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, dikutip dari Klikdokter.
Misalnya saja, pengobatan kanker serviks dengan prosedur trakelektomi atau pengangkatan leher rahim. Operasi ini masih memungkinkan wanita untuk memiliki buah hati di masa depan.
Untuk itu, penting bagi wanita untuk selalu memeriksakan kesehatan, termasuk skrining rutin kanker serviks dan melakukan vaksinasi HPV.
Pengobatan sejak dini bisa mencegah penyebaran sel kanker sehingga bisa menyelamatkan organ rahim. Deteksi dini dan pengobatan sejak awal juga bisa mengurangi risiko ketidaksuburan pada wanita.
Reporter: Lianna LeticiaSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). Vaksin HPV mengandung protein yang dibuat menyerupai virus HPV.
Baca SelengkapnyaPenjelasan mengenai manfaat dan efek samping dan efek samping vaksin HPV.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi vaksin HPV bermanfaat untuk mencegah kanker serviks pada perempuan
Baca SelengkapnyaSelama ini pemberian vaksin HPV dianggap hanya untuk perempuan saja, padahal pada laki-laki hal ini juga bisa bermanfaat.
Baca SelengkapnyaVaksin cacar api dirancang untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan virus varicella-zoster sebelum virus tersebut aktif kembali.
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaLayanan vasektomi dapat diakses oleh seluruh masyarakat secara gratis di semua fasilitas kesehatan (faskes).
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaKontrasepsi vasektomi yang dikenal sebagai KB pria tidak memengaruhi ejakulasi dan ereksi.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca Selengkapnya