Pentingnya Vaksin HPV untuk Mencegah Persebaran Kanker Serviks
Merdeka.com - Walau telah banyak info yang beredar mengenai kanker serviks, namun pengetahuan orang kadang masih kurang mengenai ini. Banyak orang masih bertanya-tanya apakah ada faktor lain yang bisa menyebabkan penyakit ini selain oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV).
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS EMC Sentul, Ruswantriani mengungkapkan bahwa penelitian yang ada sejauh ini menemukan jikalau kanker serviks hanya dapat terjadi karena infeksi HPV.
"Untuk penelitiannya memang saat ini penyebab kanker serviks karena infeksi HPV, yang memang penularannya banyak melalui hubungan seksual," ujar dokter yang akrab disapa Tria dalam acara Healthy Monday bersama Liputan6.com dan EMC Healthcare beberapa waktu lalu.
-
Apa itu kanker serviks? Ini merupakan penyakit organ reproduksi yang umumnya muncul pada leher rahim perempuan. Masalah kesehatan ini nyatanya bisa saja dialami oleh para perempuan dari berbagai usia. Namun, risiko tertingginya ada pada para perempuan yang aktif secara seksual.
-
Apa penyebab utama kanker serviks? HPV adalah penyebab utama kanker serviks, terutama jenis HPV onkogenik seperti tipe 16 dan 18.
-
Bagaimana virus HPV menyebabkan kanker? Virus ini bekerja dengan memproduksi protein E6 dan E7, yang menonaktifkan sistem penekan tumor alami di dalam sel. Akibatnya, sel-sel abnormal bisa tumbuh tanpa kendali, yang pada akhirnya memicu pembentukan tumor.
-
Kenapa infeksi HPV bisa menyebabkan kanker penis? HPV adalah virus yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual, dan dapat menyebabkan perubahan pada sel-sel penis yang kemudian dapat mengakibatkan kanker.
-
Apa yang HPV bisa menyebabkan? HPV sering dikaitkan dengan kanker serviks, tetapi juga dapat menyebabkan kanker anal, orofaring (bagian belakang tenggorokan), penis, vagina, dan vulva.
-
Kenapa kanker serviks bisa berbahaya? Kanker serviks memang bukan sebuah penyakit yang bisa disepelekan. Untuk itu, apabila kamu merasakan tanda-tanda masalah kesehatan tersebut, ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter agar bisa menentukan diagnosa yang tepat.
"Jadi bukan karena keturunan atau kadang-kadang makan. Itu murni (penularannya) karena infeksi HPV," tegasnya.
Seperti diketahui, kanker serviks sendiri dapat dicegah dengan melakukan vaksin HPV. Menurut Tria, kemunculan vaksin HPV sebenarnya relatif baru yakni ditemukan sekitar 20 tahun lalu di dunia. Namun, efektivitasnya tetap cukup tinggi untuk mencegah kanker serviks.
"Secara penelitian, efektivitasnya cukup tinggi. Jadi memang dia direkomendasikan untuk perempuan. Apalagi sekarang, direkomendasikan untuk anak perempuan. Anak 9-10 tahun, dia sudah boleh vaksin HPV," kata Tria.
Vaksin HPV untuk anak saat ini sudah masuk dalam bagian Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Bahkan, sudah masuk pula dalam rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Sehingga sebenarnya saat ini anak sekolah yang berada di bangku kelas 5 sudah bisa mendapatkan vaksin HPV secara gratis lewat program BIAN tersebut. Terlebih lagi, saat diberikan pada usia anak, vaksin HPV hanya membutuhkan dua dosis.
"Dan memang dibawah 13 tahun itu cukup dua kali dosis. Efektivitasnya cukup oke, dan kalau untuk vaksin HPV pada anak sudah masuk rekomendasi IDAI," ujar Tria.
"Jadi kalau punya anak, ada kayak chart-nya kapan kita harus vaksin, itu sudah masuk," tambahnya.
Pentingnya Vaksin HPV
Dosis vaksin HPV pada anak dibawah 13 tahun dapat diberikan dengan jarak enam sampai 12 bulan antara dosis pertama dan kedua. Sedangkan pada orang dewasa, vaksin HPV bisa diberikan sebanyak 3 dosis dengan periode enam bulan.
Lebih lanjut vaksin HPV pun sebenarnya akan tetap efektif bila diberikan untuk orang dewasa. Namun khusus orang dewasa terutama yang sudah aktif berhubungan seksual, sebaiknya jangan lupa untuk melakukan pap smear lebih dulu.
"Kita tidak boleh melupakan pap smear dulu ya. Hasilnya baik, kita lanjutkan untuk vaksin HPV. Sehingga pencegahan kanker serviks kita paripurna. Secara kita melakukan deteksi dini terus dan tetap kita membuat badan kita punya kekebalan tubuh terhadap si virus HPV," kata Tria.
Bagi wanita yang telah aktif secara seksual, pap smear cukup dilakukan setiap satu tahun sekali. Menurut Tria, hubungan seks pun tidak bisa untuk dicegah karena merupakan kebutuhan biologis manusia.
Itulah mengapa deteksi dini kanker serviks melalui pap smear menjadi penting. Mengingat potensi penularan akan selalu ada.
"Gimanapun, hubungan seks enggak mungkin bisa kita cegah karena itu adalah kebutuhan biologis dari manusia. Jadi memang pasti (potensi) penularan akan berjalan terus," kata Tria.
Reporter: Diviya AgathaSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Human papillomavirus (HPV) adalah infeksi menular seksual umum yang dapat menyerang kulit, area genital, dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaSelama ini pemberian vaksin HPV dianggap hanya untuk perempuan saja, padahal pada laki-laki hal ini juga bisa bermanfaat.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Globocan 2021, terdapat 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia dengan angka kematian yang terus meningkat.
Baca SelengkapnyaPerlindungan tubuh dari paparan virus HPV mungkin dilakukan dengan penerapan gaya hidup yang sehat.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi vaksin HPV bermanfaat untuk mencegah kanker serviks pada perempuan
Baca SelengkapnyaAlumnus Oxford University itu mengaku termasuk terlambat mendapatkan vaksin HPV karena baru divaksinasi di usia 20an.
Baca SelengkapnyaSemakin dini mengetahui dan menangani berbagai gejala kanker serviks, maka tingkat kesembuhannya pun juga bisa lebih meningkat.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Kesehatan RI memulai perluasan cakupan imunisasi HPV skala nasional untuk mencegah kanker serviks.
Baca SelengkapnyaWalau dianggap hanya mengancam wanita, HPV juga bisa berdampak pada pria dan perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaVaksin HPV diberikan untuk melindungi diri dari inveksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
Baca SelengkapnyaMasih tingginya angka kanker serviks bisa dipicu oleh masih banyaknya orang yang takut memeriksakan diri.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca Selengkapnya