Pubertas Dini Bisa Dialami Anak Akibat Konsumsi Video Dewasa
Merdeka.com - Pada anak, pubertas atau proses perubahan tubuh menuju kedewasaan biasanya baru mulai di usia 8 hingga 14 tahun. Walau begitu, saat ini muncul fenomena pubertas dini yang menyebabkan anak mengalami pubertas sebelum waktunya.
Perubahan hormonal yang terjadi selama pubertas menghasilkan perkembangan seksual yang mencakup pertumbuhan rambut kemaluan dan ketiak, perkembangan otot dan tulang, peningkatan produksi kelenjar keringat, serta perkembangan minat dan perilaku seksual. Selain itu, pada masa pubertas juga terjadi perkembangan emosional dan psikologis yang mempengaruhi identitas diri, hubungan sosial, dan kematangan mental.
Menurut dokter spesialis kandungan subspesialis fertilitas endokrinologi reproduksi RS Pondok Indah R. Muharam Natadisastra, pubertas dini dapat terjadi akibat beberapa faktor.
-
Apa yang terjadi pada tubuh selama pubertas? Masa pubertas adalah periode penting dalam kehidupan setiap individu, di mana tubuh dan pikiran mengalami berbagai perubahan sebagai persiapan untuk kedewasaan fisik dan reproduksi. Pada masa ini, hormon-hormon mulai berubah dan memicu perkembangan karakteristik seksual sekunder, seperti pertumbuhan payudara pada perempuan dan perubahan suara pada laki-laki.
-
Bagaimana cara mengatasi masalah pubertas? Langkah pertama yang bisa Anda lakukan dalam mengatasi permasalahan pubertas dari sisi kesehatan adalah dengan melakukan tindakan preventif atau pencegahan.
-
Siapa yang perlu memahami pubertas? Dalam menghadapi masa pubertas, penting untuk memahami perubahan yang terjadi pada tubuh dan pikiran, serta mendapatkan dukungan yang memadai dari keluarga dan masyarakat untuk membantu menavigasi masa ini dengan percaya diri dan keseimbangan.
-
Apa penyebab kebotakan di usia muda? Kerontokan rambut yang dialami oleh kaum mudah biasanya dapat disebabkan oleh kekurangan nutrisi penting, seperti protein, vitamin A, vitamin C, vitamin D, vitamin E, zinc, zat besi, dan biotin.
-
Apa penyebab diabetes di usia muda? Kondisi kelebihan berat badan hingga pola hidup yang kurang sehat seperti sering mengonsumsi makanan cepat saji atau junk food, sering mengonsumsi makanan atau minuman dengan kadar gula tinggi, hingga kurang gerak karena terlalu banyak rebahan bisa jadi pemicu kondisi tersebut.
-
Apa yang terjadi pada wanita saat pubertas? Sementara itu, wanita adalah satu-satunya mamalia betina yang mengalami pembesaran payudara saat mencapai masa pubertas, bahkan tanpa adanya kehamilan.
“Bisa karena junk food, obesitas, dan kini di internet anak bebas melihat konten-konten yang dalam tanda kutip mematangkan perilaku seksual, sehingga merangsang pubertas,” kata Muharam beberapa waktu lalu.
Salah satu hal yang disoroti oleh Muharam adalah paparan video dewasa yang juga berpengaruh pada sistem hormon anak.
“Tayangan dewasa merangsang sistem hormonalnya (anak),” tambahnya.
Ketika anak mulai memasuki masa menstruasi atau datang bulan, lanjut Muharam, maka anak cenderung lebih mudah terangsang secara seksual (horny).
“Karena ada ketidakseimbangan hormonal, kan biasanya pada saat mau haid itu hormon estrogen dan progesteronnya sama-sama turun, harusnya seimbang. Kalau hormon enggak seimbang, lebih tinggi estrogennya atau progesteron terlalu ngedrop bisa timbul sensasi lebih agresif,” terangnya.
Meski pubertas dini membuat anak perempuan lebih cepat menstruasi, tapi Muharam tidak menyebut bahwa menopausenya kelak akan datang lebih cepat atau disebut menopause dini.
“Enggak ada hubungannya sih (antara pubertas dini dengan menopause dini),” katanya.
Menopause Dini
Selain tak berkaitan dengan menopause dini, pubertas dini juga tidak membuat tingkat kesuburan menjadi rendah.
“Enggak (berpengaruh pada kesuburan) sih, hanya kan kalau pubertas terlalu dini penutupan tulangnya menjadi lebih cepat, jadi pendek (tubuhnya).”
Muharam menjelaskan, menopause dini adalah berhentinya menstruasi sebelum waktu normal yakni di usia 45 hingga 55 tahun. Timbulnya menopause dini lebih berkaitan dengan gaya hidup yang kurang sehat.
“Kurang cahaya matahari, kurang gerak, makannya sembarangan, sehingga sel telur cepat habis,” kata Muharam.
Selain pola hidup yang tidak sehat, menopause dini juga dapat disebabkan oleh gangguan hormonal. Gangguan hormonal mengacu pada ketidakseimbangan atau gangguan dalam produksi, regulasi, atau fungsi hormon dalam tubuh. Pada wanita, gangguan hormonal dapat terkait dengan hormon estrogen, progesteron, testosteron, prolaktin, tiroid, kortisol, dan hormon lain yang berperan dalam mengatur berbagai fungsi tubuh.
Ketidakseimbangan hormonal dapat memengaruhi siklus menstruasi dan proses reproduksi wanita. Jika hormon-hormon ini tidak berfungsi dengan baik, bisa terjadi penurunan produksi estrogen dan progesteron, yang dapat mempengaruhi proses ovulasi dan menyebabkan penurunan kualitas dan jumlah telur yang tersedia. Hal ini dapat menyebabkan menopause dini, yaitu berhentinya menstruasi sebelum usia 40 tahun.
Reporter: Ade Nasihudin Al AnsoriSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peran orang tua dan pendidikan bahaya seks bebas penting untuk menekan fenomena ini.
Baca SelengkapnyaSejumlah masalah kesehatan rentan dialami oleh remaja karena perubahan yang dilaluionya.
Baca SelengkapnyaRemaja kerap penasaran dengan berbagai hal. Kondisi ini menyebabkan mereka kerap melakukan perilaku berisiko termasuk menggunakan narkoba.
Baca SelengkapnyaBisnis konten 'Video Gay Kids' yang dibongkar Polda Metro Jaya menjadi bukti rentannya anak-anak Indonesia menjadi korban eksploitasi pornografi.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, pekerjaan rumah besar pemerintah saat ini salah satunya membatasi akses internet atau situs porno di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSejumlah cara bisa membantu meningkatkan hasrat seksual atau libido yang ada di dalam diri kita.
Baca SelengkapnyaTerlebih bukan lagi cuma bully secara verbal, namun sudah mengarah ke tindakan kriminal.
Baca SelengkapnyaPendidikan seksual harus diterapkan sebagai langkah awal untuk memberikan pemahaman dasar pada anak
Baca Selengkapnya