Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pubertas Dini Bisa Dialami Anak Akibat Konsumsi Video Dewasa

Pubertas Dini Bisa Dialami Anak Akibat Konsumsi Video Dewasa Ilustrasi pubertas dini. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/prudkov

Merdeka.com - Pada anak, pubertas atau proses perubahan tubuh menuju kedewasaan biasanya baru mulai di usia 8 hingga 14 tahun. Walau begitu, saat ini muncul fenomena pubertas dini yang menyebabkan anak mengalami pubertas sebelum waktunya.

Perubahan hormonal yang terjadi selama pubertas menghasilkan perkembangan seksual yang mencakup pertumbuhan rambut kemaluan dan ketiak, perkembangan otot dan tulang, peningkatan produksi kelenjar keringat, serta perkembangan minat dan perilaku seksual. Selain itu, pada masa pubertas juga terjadi perkembangan emosional dan psikologis yang mempengaruhi identitas diri, hubungan sosial, dan kematangan mental.

Menurut dokter spesialis kandungan subspesialis fertilitas endokrinologi reproduksi RS Pondok Indah R. Muharam Natadisastra, pubertas dini dapat terjadi akibat beberapa faktor.

Orang lain juga bertanya?

“Bisa karena junk food, obesitas, dan kini di internet anak bebas melihat konten-konten yang dalam tanda kutip mematangkan perilaku seksual, sehingga merangsang pubertas,” kata Muharam beberapa waktu lalu.

Salah satu hal yang disoroti oleh Muharam adalah paparan video dewasa yang juga berpengaruh pada sistem hormon anak.

“Tayangan dewasa merangsang sistem hormonalnya (anak),” tambahnya.

Ketika anak mulai memasuki masa menstruasi atau datang bulan, lanjut Muharam, maka anak cenderung lebih mudah terangsang secara seksual (horny).

“Karena ada ketidakseimbangan hormonal, kan biasanya pada saat mau haid itu hormon estrogen dan progesteronnya sama-sama turun, harusnya seimbang. Kalau hormon enggak seimbang, lebih tinggi estrogennya atau progesteron terlalu ngedrop bisa timbul sensasi lebih agresif,” terangnya.

Meski pubertas dini membuat anak perempuan lebih cepat menstruasi, tapi Muharam tidak menyebut bahwa menopausenya kelak akan datang lebih cepat atau disebut menopause dini.

“Enggak ada hubungannya sih (antara pubertas dini dengan menopause dini),” katanya.

Menopause Dini

Selain tak berkaitan dengan menopause dini, pubertas dini juga tidak membuat tingkat kesuburan menjadi rendah.

“Enggak (berpengaruh pada kesuburan) sih, hanya kan kalau pubertas terlalu dini penutupan tulangnya menjadi lebih cepat, jadi pendek (tubuhnya).”

Muharam menjelaskan, menopause dini adalah berhentinya menstruasi sebelum waktu normal yakni di usia 45 hingga 55 tahun. Timbulnya menopause dini lebih berkaitan dengan gaya hidup yang kurang sehat.

“Kurang cahaya matahari, kurang gerak, makannya sembarangan, sehingga sel telur cepat habis,” kata Muharam.

Selain pola hidup yang tidak sehat, menopause dini juga dapat disebabkan oleh gangguan hormonal. Gangguan hormonal mengacu pada ketidakseimbangan atau gangguan dalam produksi, regulasi, atau fungsi hormon dalam tubuh. Pada wanita, gangguan hormonal dapat terkait dengan hormon estrogen, progesteron, testosteron, prolaktin, tiroid, kortisol, dan hormon lain yang berperan dalam mengatur berbagai fungsi tubuh.

Ketidakseimbangan hormonal dapat memengaruhi siklus menstruasi dan proses reproduksi wanita. Jika hormon-hormon ini tidak berfungsi dengan baik, bisa terjadi penurunan produksi estrogen dan progesteron, yang dapat mempengaruhi proses ovulasi dan menyebabkan penurunan kualitas dan jumlah telur yang tersedia. Hal ini dapat menyebabkan menopause dini, yaitu berhentinya menstruasi sebelum usia 40 tahun.

Reporter: Ade Nasihudin Al AnsoriSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BKKBN: 60 Persen Remaja Usia 16-17 Tahun Sudah Berhubungan Seks
BKKBN: 60 Persen Remaja Usia 16-17 Tahun Sudah Berhubungan Seks

Peran orang tua dan pendidikan bahaya seks bebas penting untuk menekan fenomena ini.

Baca Selengkapnya
Deretan Masalah Kesehatan yang Rawan Dialami Anak Remaja, Perlu Diwaspadai Orangtua
Deretan Masalah Kesehatan yang Rawan Dialami Anak Remaja, Perlu Diwaspadai Orangtua

Sejumlah masalah kesehatan rentan dialami oleh remaja karena perubahan yang dilaluionya.

Baca Selengkapnya
Rasa Penasaran dan Perilaku Berisiko Buat Remaja Rentan Kecanduan Narkoba
Rasa Penasaran dan Perilaku Berisiko Buat Remaja Rentan Kecanduan Narkoba

Remaja kerap penasaran dengan berbagai hal. Kondisi ini menyebabkan mereka kerap melakukan perilaku berisiko termasuk menggunakan narkoba.

Baca Selengkapnya
Kasus Video Gay Kids di Jakarta Bukti Kejahatan  Pornografi Mengintai Anak Indonesia
Kasus Video Gay Kids di Jakarta Bukti Kejahatan Pornografi Mengintai Anak Indonesia

Bisnis konten 'Video Gay Kids' yang dibongkar Polda Metro Jaya menjadi bukti rentannya anak-anak Indonesia menjadi korban eksploitasi pornografi.

Baca Selengkapnya
Kasus Pembunuhan dan Pemerkosaan oleh Bocah SMP di Palembang, DPR Minta Akses Situs Porno Dibatasi
Kasus Pembunuhan dan Pemerkosaan oleh Bocah SMP di Palembang, DPR Minta Akses Situs Porno Dibatasi

Menurutnya, pekerjaan rumah besar pemerintah saat ini salah satunya membatasi akses internet atau situs porno di Indonesia.

Baca Selengkapnya
6 Penyebab Hasrat Seksual atau Libido dalam Diri Kita Meningkat Pesat
6 Penyebab Hasrat Seksual atau Libido dalam Diri Kita Meningkat Pesat

Sejumlah cara bisa membantu meningkatkan hasrat seksual atau libido yang ada di dalam diri kita.

Baca Selengkapnya
Mengurai Penyebab Maraknya Aksi Pembullyan Bocah di Bawah Umur Kian Sadis
Mengurai Penyebab Maraknya Aksi Pembullyan Bocah di Bawah Umur Kian Sadis

Terlebih bukan lagi cuma bully secara verbal, namun sudah mengarah ke tindakan kriminal.

Baca Selengkapnya
KPAI Inginkan Pendidikan Seksual Diajarkan Sejak Dini Sebagai Upaya Perlindungan Anak
KPAI Inginkan Pendidikan Seksual Diajarkan Sejak Dini Sebagai Upaya Perlindungan Anak

Pendidikan seksual harus diterapkan sebagai langkah awal untuk memberikan pemahaman dasar pada anak

Baca Selengkapnya