Risiko Demensia pada Lansia Ditentukan oleh Aktivitas ketika Duduk
![Risiko Demensia pada Lansia Ditentukan oleh Aktivitas ketika Duduk](https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2022/08/23/1465236/540x270/risiko-demensia-pada-lansia-ditentukan-oleh-aktivitas-ketika-duduk.jpg)
Merdeka.com - Walau sama-sama duduk, aktivitas lain yang kita lakukan bersamaan dengannya bisa sangat mempengaruhi kesehatan kita. Hal ini terutama bisa sangat berpengaruh pada risiko demensia pada mereka yang berusia di atas 60 tahun.
Lansia yang duduk menonton TV atau melakukan aktivitas pasif lain dalam waktu lama berisiko mengalami peningkatan risiko demensia. Hal ini diperoleh berdasar penelitian yang dilakukan oleh USD dan University of Arizona.
Dilansir dari Medical Xpress, risiko demensia ini diketahui lebih rendah pada mereka yang tetap aktif walau dalam posisi duduk. Hal ini termasuk berupa aktivitas seperti membaca atau menggunakan komputer sambil duduk.
-
Apa saja kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko demensia? Beberapa kebiasaan sehari-hari yang tampak tak berbahaya sebenarnya dapat meningkatkan risiko demensia, dan penting untuk memahami dampaknya. Berikut adalah enam kebiasaan tersebut: Tidak Bergerak atau Terlalu Lama Duduk Olahraga, terutama jenis aerobik, terbukti dapat membantu mengurangi gangguan kognitif dan risiko demensia.
-
Siapa yang berisiko terkena demensia? Demensia, suatu kondisi yang mengakibatkan kehilangan ingatan, bahasa, kemampuan memecahkan masalah, dan keterampilan kognitif lainnya, sering kali dipicu oleh penyakit Alzheimer dan umumnya memengaruhi individu yang berusia 65 tahun ke atas.
-
Siapa yang berisiko terkena Demensia? Kasus demensia alzheimer pada orang muda umumnya terkait dengan faktor genetik karena orang tua yang mengidap demensia juga bisa menurunkan penyakit tersebut pada anaknya.
-
Siapa yang lebih berisiko terkena demensia? Demensia lebih banyak ditemui pada orang lanjut usia, karena pada masa tersebut terjadi proses degeneratif yang menyebabkan penurunan fungsi tubuh secara umum.
-
Siapa yang rentan mengalami demensia? Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada American Journal of Public Health mengungkap bahwa wanita lanjut usia yang memiliki jaringan sosial luas, cenderung memiliki risiko demensia dan masalah kognitif yang lebih rendah.
Hasil penelitian ini telah dipublikasikan pada jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences. Diketahui bahwa hubungan antara gaya hidup kurang gerak dan risiko demensia ini tetap bahkan pada partisipan yang aktif secara fisik.
"Hal ini bukan tentang waktu yang dihabiskan untuk duduk, namun terkait jenis aktivitas yang dilakukan sambil duduk di waktu sengganglah yang berdampak terhadap risiko demensia," terang David Raichlen, profesor dari USC Dornsife College of Letters, Arts and Sciences yang melakukan penelitian ini.
Lebih lanjut, profesor Raichlen mengatakan bahwa menonton TV melibatkan lebih sedikit aktivitas otot dibanding saat membaca atau menggunakan komputer.
"Walau hasil penelitian menunjukkan bahwa duduk diam dalam waktu lama bisa menurunkan aliran darah ke otak, stimulasi intelektual yang cenderung besar saat menggunakan komputer bisa menghilangkan dampak negatif dari duduk ini," jelasnya.
Penelitian dilakukan terhadap lebih dari 500.000 partisipan di Inggris. Sebanyak lebih dari 145.000 partisipan berusia di atas 60 tahun dan ditanyai mengenai aktivitas yang mereka lakukan sambil duduk. Penelitian dilakukan dalam jangka waktu 12 tahun untuk melihat jumlah terjadinya kasus demensia.
Hasil temuan ini masih tetap sama walau dilakukan perubahan terkait tingkat aktivitas fisik seseorang. Bahkan pada mereka yang aktif secara fisik, tingginya waktu untuk menonton TV berhubungan dengan meningkatnya risiko demensia. Sebaliknya, banyaknya waktu untuk menggunakan komputer berpengaruh terhadap menurunnnya risiko demensia.
"Hasil penelitian kami mengungkap bahwa dampak terhadap otak karena duduk selama bersantai ternyata terpisah dari seberapa aktif secara fisik kita," terang Gene Alexander, profesor bidang psikologi dari University of Arizona.
"Lebih aktif secara mental seperti pada saat menggunakan komputer bisa menjadi kunci dalam melawan meningkatnya risiko demensia akibat gaya hidup kurang gerak seperti menonton TV," sambungnya.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa aktivitas yang kita lakukan sambil duduk bisa sangat berpengaruh. Hal ini penting untuk diketahui terutama agar terhindar dari demensia di kemudian hari.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
![Aduh! Penelitian Terbaru Buktikan Dampak Penggunaan Komputer Terhadap Risiko Disfungsi Ereksi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/3/28/1711610321673-aneqpk.jpeg)
Kebiasaan penggunaan komputer atau laptop terlalu lama bisa menjadi pemicu masalah disfungsi ereksi.
Baca Selengkapnya![Bisa Menyerang Siapa Saja, Kenali Gejala Demensia dan Cara Mencegahnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/9/23/1727062348479-2nulk.jpeg)
Pada sejumlah kasus penurunan kemampuan otak itu dimulai pada usia 30 tahun
Baca Selengkapnya![6 Masalah Kesehatan yang Bisa Muncul Akibat Kebiasaan Duduk Terlalu Lama](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/3/31/1711890824530-l9y22l.jpeg)
Ketahui sejumlah masalah kesehatan kesehatan yang perlu diwaspadai akibat kebiasaan duduk terlalu lama yang kita miliki.
Baca Selengkapnya![6 Kebiasaan Sehari-hari yang Tak Disangka Bisa Tingkatkan Risiko Demensia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/1/19/1705634363229-azgva.jpeg)
Kebiasaan sehari-hari yang kita miliki ternyata bisa berpengaruh terhadap munculnya risiko demensia di diri kita.
Baca Selengkapnya![Hati-hati dan Waspada! 6 Jenis Penyakit Ini Mudah Menyerang Orang Tua](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/9/10/1725948899272-sareu.jpeg)
Kenali penyakit yang dapat menyerang orang tua Anda saat lanjut usia. Mulai dari penyakit kardiovakular hingga kehilangan fungsi otak seperti hilang ingat.
Baca Selengkapnya![Gaya Hidup Tidak Sehat Bisa Meningkatkan Risiko Terjadinya Demensia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/30/1717040642293-jt3pt.jpeg)
Demensia merupakan salah satu ancaman kesehatan yang bisa berisiko terjadi akibat gaya hidup tidak sehat.
Baca Selengkapnya![Doa agar Tidak Pelupa atau Pikun, Ketahui Berbagai Amalan Lainnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/9/14/1726319401031-knijs.jpeg)
Terdapat doa agar tidak lupa atau pikun dan amalan lainnya yang bisa dipraktikkan sehari-hari.
Baca Selengkapnya![Hasil Penelitian: Minum Kopi Turunkan Risiko Kematian Dini Akibat Duduk Terlalu Lama](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/6/26/1719387439261-9w56h.jpeg)
Dalam penelitian ini juga ditemukan, bahwa duduk lebih dari delapan jam sehari berisiko kematian 40 persen lebih tinggi.
Baca Selengkapnya![Deretan Kebiasaan Sehari-hari yang Ternyata Berdampak Buruk bagi Otak](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/16/1702729213297-xip6c.jpeg)
Berbagai hal yang kita lakukan sehari-hari bisa berdampak pada kondisi kesehatan kita termasuk pada kondisi otak.
Baca Selengkapnya![Ternyata Minum Kopi Bisa Turunkan Risiko Kematian karena Kurang Gerak, Simak Penjelasan Ilmiahnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/image_bank/2024/09/26/104538.953-studi-ungkap-minum-kopi-dapat-membantu-menurunkan-risiko-kematian-akibat-kurang-gerak-1.jpg)
Penelitian baru menunjukkan bahwa minum kopi dapat membantu menghilangkan beberapa efek buruk dari gaya hidup kurang gerak.
Baca Selengkapnya![Akibat Duduk Terlalu Lama untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Tingkatkan Risiko Obesitas](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/9/10/1694340629594-r7rpj.jpeg)
Saat ini banyak orang menghabiskan waktunya untuk duduk. Tidak dalam hitungan menit, bahkan bisa berjam-jam. Padahal, hal ini bisa memicu masalah kesehatan.
Baca Selengkapnya![Tak Hanya Berdampak pada Anak, Ketahui Batasan Screentime yang Aman dan Sehat bagi Orang Dewasa](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/1/3/1704284951091-3stby.jpeg)
Tidak hanya anak yang perlu diatur screentimenya, orang dewasa juga perlu memiliki screentime yang aman dan sehat.
Baca Selengkapnya