Analisis Tajam Pelatih Asal Belanda Melihat Timnas Indonesia Sekarang
Arsitek asal Belanda ini menyebut adanya pemain keturunan bagus buat memacu semangat talenta lokal bersaing masuk ke dalam skuad Timnas Indonesia.
Keberadaan pemain yang dinaturalisasi di Timnas Indonesia masih menjadi topik perdebatan di berbagai kalangan. Banyak yang tidak setuju dengan proyek naturalisasi ini.
Namun, pelatih Borneo FC, Pieter Huistra, memiliki pandangan yang berbeda. Pelatih asal Belanda tersebut berpendapat bahwa kehadiran pemain keturunan dapat memicu semangat para talenta lokal untuk bersaing masuk ke dalam tim nasional. Ini juga menjadi kesempatan yang baik bagi mereka untuk terus berkembang. Seperti yang diketahui, Timnas Indonesia di bawah pelatih Shin Tae-yong banyak diisi oleh pemain keturunan.
Beberapa dari mereka secara bertahap menjalani proses untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). "Dengan banyaknya pemain keturunan di Timnas, memang agak sulit bagi pemain lokal untuk mendapatkan tempat. Namun, saya percaya ini adalah hal yang positif karena mendorong mereka untuk meningkatkan kemampuan dan bersaing," ungkap Pieter Huistra seperti yang dilansir dari laman LIB, Senin (7/10/2024).
Bagian Pengembangan
Mantan Direktur Teknik Timnas Indonesia menekankan betapa pentingnya pengembangan pemain muda, karena hal tersebut menjadi dasar bagi masa depan sepak bola di Indonesia. Pieter Huistra memberikan contoh Borneo FC, yang menurutnya telah mulai menerapkan prinsip-prinsip manajemen sepak bola modern, baik dalam aspek pengelolaan klub maupun dalam cara bermain.
Dengan adanya inovasi yang dilakukan setiap tahun, Pieter Huistra berharap sepak bola di Indonesia dapat terus maju dan bersaing di tingkat yang lebih tinggi, tidak hanya di Asia tetapi juga di kancah dunia.
"Kami di Borneo FC telah mengalami kemajuan yang signifikan dalam dua tahun terakhir. Liga Indonesia juga menunjukkan perkembangan yang pesat, dengan persaingan yang semakin ketat di antara klub-klub," kata Pieter Huistra.
Rasakan Perkembangan
Pelatih berusia 57 tahun tersebut menilai bahwa sepak bola Indonesia telah menunjukkan perkembangan yang pesat, terutama di kawasan Asia Tenggara. Namun, Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan negara-negara di Asia dan Eropa.
"Mengejar ketertinggalan dengan Eropa masih menjadi tantangan yang besar. Namun, kita dapat mengambil contoh dari Jepang dan Korea Selatan yang telah menunjukkan performa yang baik dalam turnamen internasional," katanya.
Dalam dua tahun terakhir, Timnas Indonesia, baik di level senior maupun kategori usia, menunjukkan tren yang positif. Salah satu contohnya adalah keberhasilan tim Garuda melaju ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Selain itu, Timnas Indonesia U-20 baru-baru ini berhasil lolos ke Piala Asia U-20 2025. Di tingkat klub, beberapa tim dari BRI Liga 1 2024/2025 juga berpartisipasi dalam kompetisi di ASEAN dan Asia. Semua prestasi ini menjadi bukti bahwa sepak bola Indonesia mengalami kemajuan yang signifikan.