Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dari 275 Juta Penduduk, Cari 11 Pemain kok Susah

Dari 275 Juta Penduduk, Cari 11 Pemain kok Susah Trofi Euro 2020. ©2021 UEFA

Merdeka.com - Percayalah, nonton bola langsung ke stadion di Indonesia itu asyiknya bukan melihat kejadian di lapangan. Kadangkala paling nancep di otak justru celetukan iseng penonton di sekiling kita.

Kalau pas nonton timnas kalah, celetukan paling klasik seperti ini: Masak dari 275 juta penduduk, cari 11 orang yang jago main bola saja susah.

Islandia yang populasinya 356.000 orang bisa lolos ke Piala Dunia. Angka itu nyaris sama dengan jumlah penduduk gabungan Kecamatan Rungkut dan Tambaksari di Surabaya.

Kroasia yang penduduknya 4,1 juta orang bisa ke final Piala Dunia, bahkan satu pemainnya pernah jadi pemain terbaik dunia. Uruguay yang rakyatnya 3,5 juta orang bisa dua kali juara dunia. Atau Wales dan Makedonia Utara dengan 3,1 juta serta 2,08 juta kepala sanggup tembus ke putaran final Euro 2020. Lha ini Indonesia dengan seperempat miliar lebih orang, sepakbolanya langganan kalah.

Sekilas celetukan itu benar, tetapi kalau dicek fakta lebih cermat sejatinya salah kaprah. Tidak ada korelasi populasi suatu negara dengan prestasi di lapangan bola.

Kalau acuannya jumlah penduduk; China, India, Amerika Serikat, Indonesia, dan Pakistan tentu langganan lolos Piala Dunia. Faktanya dari negara paling banyak penduduk di kolong jagat itu, kecuali Amerika Serikat, hanya pernah dua kali lolos Piala Dunia: China (2002) dan Indonesia (1938) itupun atas nama Hindia Belanda.

Penjelasan yang 'lebih ilmiah' mari tengok survei pernah dilakukan federasi sepakbola dunia (FIFA) pada 2006. Megasurvei itu dinamakan Big Count. Kenapa megasurvei? Karena dilakukan di 207 negara anggotanya ketika itu. FIFA ini lebih besar dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kalau PBB anggotanya sekarang 193 negara, FIFA punya 211 negara.

Survei Big Count 2006 hasilnya dirilis 2007. Tema besarnya, total ada sebanyak 270 juta orang bermain sepakbola di seluruh dunia (5 juta di antaranya wasit/ofisial). Naik dari 245 juta orang pada survei Big Count 2000 (5 juta wasit/ofisial).

Mari khusus kita lihat Big Count edisi 2007. Di situ tertera data, jumlah total pemain bola di Indonesia ada 7.094.260 orang. Angka ini dahsyat karena menempatkan negeri kita di posisi ketujuh negara dengan jumlah orang yang memainkan bola paling banyak di dunia. Enam negara di atasnya China, Amerika Serikat, India, Jerman, Brasil, dan Meksiko.

Dalam data ini, Wales dan Makedonia Utara (kita pilih dua negara ini karena bakal tampil di putaran final Euro 2020 beberapa hari lagi) tidak ada apa-apanya dibanding Indonesia. Wales hanya punya 173.550 pemain bola sedangkan Makedonia Utara, negerinya Aleksander yang Agung, hanya memiliki 93.896 pemain bola.

Kalau ditelisik lebih jauh, kita bakal tahu problem penting sepakbola Indonesia.

Dari 7.094.260 pemain bola di Zamrud Khatulistiwa ini, jumlah mereka yang terdaftar (registered player) atau yang digolongkan sebagai profesional, amatir maupun junior tapi serius, jumlahnya hanya 66.960. Sisanya yang 7.027.300 digolongkan sebagai unregistered player (pemain yang hanya kadang-kadang main). Sebutan kasarnya: main bola cuma cari keringat.

Bandingkan dengan Makedonia Utara? Pemain terdaftarnya 22.896 sedangkan yang tidak terdaftar 71.000. Sementara Wales, 67.550 pemain terdaftar dan 106.000 tidak terdaftar. Itu artinya kalau di Indonesia jumlah pemain bola yang serius hanya 0,94 persen dari seluruh orang yang memainkan bola, maka angka di Makedonia Utara dan Wales mencapai 24,3 persen serta 38,9 persen.

Bayangkan, dari jumlah total pemain Indonesia ada di peringkat tujuh dunia, tiba-tiba pada sisi jumlah pemain serius, ndlosor ke peringkat 56 dunia.

Dari survei ini pula Anda akan bisa melihat angka mengejutkan untuk negara seperti Kroasia, Uruguay, juga Islandia.

Dus, ketemu kan mengapa sebaiknya jangan lagi gunakan celetukan jumlah penduduk dengan prestasi sepakbola.

Pelajaran penting dari angka-angka di atas sebenarnya pada bagaimana Indonesia perlu memaksimalkan animo. Jika mengacu piramida pembinaan olahraga, Indonesia tidak ada masalah pada sisi pemassalan.

Problem terletak pada level berikutnya setelah olahraga rekreasi (cari keringat) yaitu participation (klub), performance (kompetisi lokal dan regional) dan excellence (prestasi dunia).

Lalu bagaimana pemecahannya? Rumit! Masalahnya terlanjur lingkaran setan. Animo tinggi tapi terbentur integritas pengelolaan. Ada politik berkelindan dengan olahraga. Belum lagi masalah infrastruktur lapangan, ketiadaan kompetisi berjenjang hingga pembinaan semrawut. Sulit diurai kusutnya.

So, sejenak lupakan dulu problematika sepakbola Indonesia. Sebentar lagi ada pesta bola Eropa 2020 di depan mata.

Mengacu catatan di atas belum tentu Euro 2020 juaranya Rusia, Turki, atau Jerman, tiga negara dengan populasi terbesar di Eropa. Makedonia Utara, Wales dan Kroasia, tiga negara dengan populasi terkecil di putaran final 2020 sewaktu-waktu bisa memberi kejutan. Jenis kejutan yang pernah dilakukan Denmark, negara dengan populasi paling kecil (5,1 juta jiwa) tetapi juara 1992.

Anda pegang siapa? Jangan lupa tuliskan di kolom komentar. (mdk/dzm)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pertandingan Timnas Indonesia Vs Jepang: Kental Nuansa Eropa
Pertandingan Timnas Indonesia Vs Jepang: Kental Nuansa Eropa

Tim nasional Indonesia akan bertanding melawan Jepang pada matchday kelima putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Baca Selengkapnya
Indonesia Menjadi Juara Piala Dunia Football Manager 2024: Menciptakan Momen Bersejarah Sambil Mengantuk.
Indonesia Menjadi Juara Piala Dunia Football Manager 2024: Menciptakan Momen Bersejarah Sambil Mengantuk.

Sebuah prestasi membanggakan diraih Indonesia setelah mereka berhasil jadi juara dunia Football Manager 2024 dan ini memantik beragam reaksi dari netizen.

Baca Selengkapnya
Media Amerika Kagum, Indonesia Bisa Ubah Pemain Eropa yang Bukan Siapa-Siapa Jadi Superstar
Media Amerika Kagum, Indonesia Bisa Ubah Pemain Eropa yang Bukan Siapa-Siapa Jadi Superstar

Harian asal Amerika Serikat the New York Times menyoroti sejumlah pemain naturalisasi tim nasional Indonesia yang kini menjadi superstar di media sosial.

Baca Selengkapnya
Yuto Nagatomo Kaget Ada 50 Wartawan Hadir saat Timnas Jepang Latihan: Saya Seperti Bintang Hollywood
Yuto Nagatomo Kaget Ada 50 Wartawan Hadir saat Timnas Jepang Latihan: Saya Seperti Bintang Hollywood

Yuto Nagatomo merasakan sensasi seperti selebriti Hollywood ketika 50 jurnalis mengerumuni sesi latihannya.

Baca Selengkapnya
Daftar Empat Pemain eFootball Wakili Indonesia di FIFAe World Cup 2024
Daftar Empat Pemain eFootball Wakili Indonesia di FIFAe World Cup 2024

Philip Franc (mobile atau handphone), Elga Cahya Putra, Rizky Faidan, dan Akbar Paudie (konsol atau Playstation/PC).

Baca Selengkapnya
Timnas Indonesia Pertama Kali Masuk 16 Besar Piala Asia, Aksi Pria Menangis Ini Viral
Timnas Indonesia Pertama Kali Masuk 16 Besar Piala Asia, Aksi Pria Menangis Ini Viral

Timnas Indonesia pertama kali masuk 1 besar Piala Asia. Aksi pria menangis ini viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Potret Keseruan Masyarakat Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan
Potret Keseruan Masyarakat Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan

Warga antusias nobar pertandingan Timnas Indonesia lawan Uzbekistan

Baca Selengkapnya
Tiket Pertandingan Timnas Indonesia Lawan Jepang dan Arab Saudi Ludes, Ini Harga dan Fakta Menariknya
Tiket Pertandingan Timnas Indonesia Lawan Jepang dan Arab Saudi Ludes, Ini Harga dan Fakta Menariknya

Tiket pertandingan Timnas Indonesia melawan Jepang dan Arab Saudi dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 habis terjual.

Baca Selengkapnya
Cerita Warga Berburu Jersey Terbaru Timnas Indonesia untuk Nobar Semifinal Vs Uzbekistan
Cerita Warga Berburu Jersey Terbaru Timnas Indonesia untuk Nobar Semifinal Vs Uzbekistan

Antusias warga menyaksikan laga tim nasional Indonesia Usia 23 melawan Uzbekistan tidak hanya menggelar nonton bareng di sejumlah titik wilayah.

Baca Selengkapnya
Timnas Raih Hasil Buruk Selama Bulan November, Pelatih Legendaris Ini Bandingkan Perspektif Sepak Bola Brazil dan Indonesia
Timnas Raih Hasil Buruk Selama Bulan November, Pelatih Legendaris Ini Bandingkan Perspektif Sepak Bola Brazil dan Indonesia

Pelatih legendaris ini bandingkan perspektif sepak bola Brazil dan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Saran Media Vietnam ke Timnas Indonesia, Fokus Juara Piala AFF Bukan Tampil di Piala Dunia
Saran Media Vietnam ke Timnas Indonesia, Fokus Juara Piala AFF Bukan Tampil di Piala Dunia

Salah satu media di Vietnam menulis ulasan yang mengandung sindiran terhadap Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya
FOTO: Wajah-Wajah Tegang dan Cemas Para Penonton Saat Nobar Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan di GBK
FOTO: Wajah-Wajah Tegang dan Cemas Para Penonton Saat Nobar Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan di GBK

PSSI menggelar nonton bareng Semifinal Piala Asia 2024 antara Indonesia vs Uzbekistan di GBK.

Baca Selengkapnya