Exco PSSI Respons Kabar Penunjukan Louis Van Gaal Sebagai Direktur Teknik Timnas Indonesia: Kan Sudah Dibantah
PSSI menegaskan bahwa berita mengenai penunjukan Louis Van Gaal sebagai Direktur Teknik adalah tidak benar.
Teka-teki mengenai siapa yang akan menggantikan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia mulai menemukan titik terang. Nama Patrick Kluivert semakin sering disebut sebagai calon pengganti Shin. Selain itu, PSSI juga dilaporkan sedang mencari sosok untuk mengisi posisi Direktur Teknik (Dirtek).
Beberapa kabar menyebut bahwa pelatih senior asal Belanda, Louis Van Gaal, berpeluang mengisi jabatan tersebut. Namun, rumor mengenai Louis Van Gaal yang akan menjadi Dirtek baru PSSI sempat dibantah oleh legenda sepak bola Belanda lainnya, Ruud Gullit. Menariknya, Arya Sinulingga, anggota Exco PSSI, juga memberikan pernyataan yang sejalan dengan Gullit.
"Kan udah dibantah sama pihak Louis Van Gaal ya? Ya tidak tahu juga," kata Arya Sinulingga menanggapi isu tersebut.
Tugas Berat
Louis Van Gaal kini telah mencapai usia 73 tahun. Arya Sinulingga menyatakan bahwa dengan usia tersebut, eks pelatih Bayern Munchen kemungkinan akan mengalami kesulitan untuk berkeliling di seluruh Indonesia. Tugas seorang Direktur Teknik, menurut Arya, bukan hanya sebatas mengawasi para pemain Timnas Indonesia, tetapi juga berfokus pada pengembangan sepak bola secara keseluruhan.
"Dirtek itu tidak hanya sekedar membawahi pemain Timnas. Dirtek juga harus mampu untuk membangun filosofi sepak bola. Itu artinya dia harus berputar seluruh Indonesia nih," jelasnya.
Bukan Pekerjaan Mudah
Pekerjaan Direktur Teknik PSSI akan menghadapi tantangan yang cukup besar. Hal ini disebabkan oleh kondisi geografis Indonesia yang sangat luas dan terdiri dari banyak pulau, serta jumlah penduduk yang sangat banyak. "Dari Aceh ke Papua itu 8 jam. Satu benua Eropa juga itu," ujar Arya Sinulingga.
Ia menambahkan, "Dan itu muter-muter gitu. Itulah. Dan harus dia mampu kemana-mana. Dia bisa ke Aceh, bisa ke Palembang, bisa ke Kalimantan, bisa ke Sulawesi. Menyamakan persepsi, tidak gampang," tandasnya. Dengan demikian, untuk menjalankan tugas ini, dibutuhkan kemampuan yang tinggi dalam melakukan komunikasi dan koordinasi di seluruh wilayah Indonesia.