Terobosan PSSI Pasang 100 CCTV di SUGBK, Penonton Daftar Lewat Garuda ID dan Masuk Pakai Pengenal Wajah
Ketua PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan rencana untuk melakukan berbagai perubahan guna meningkatkan keamanan pertandingan Timnas Indonesia di SUGBK.
Ketua PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa akan ada banyak perubahan terkait aspek keamanan pertandingan Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat.
Pengalaman dari pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Timnas Australia pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di SUGBK pada 10 September 2024 menjadi pelajaran berharga bagi mereka.
Erick Thohir mengungkapkan bahwa mereka menemukan adanya penonton tanpa tiket yang berhasil menerobos masuk ke stadion, sehingga mengancam keselamatan para pendukung Timnas Indonesia lainnya.
"Aset yang ada di stadion-stadion itu bukan aset PSSI, PSSI tidak punya stadion resmi. Seperti SUGBK itu di bawah manajemen sendiri," ungkap PSSI dalam wawancaranya di YouTube Liputan6.
Sistem Keamanan yang Diperbarui
Erick Thohir akan mengimplementasikan sistem keamanan baru yang direncanakan untuk diterapkan ketika Timnas Indonesia bertanding melawan Timnas Jepang pada matchday kelima Grup C di SUGBK pada tanggal 15 November 2024.
Dalam upaya ini, ia telah berkoordinasi dengan Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK), Rakhmadi Afif Kusumo, serta Kapolri, Listyo Sigit Prabowo. Erick Thohir mengungkapkan bahwa PSSI berencana untuk memasang 100 CCTV di SUGBK.
"Kami terus mengingatkan supaya baik dan saya yakin dari pihak PPKGBK pun berusaha. Kami terus mengimprovisasi. Saya sudah rapat dan saya langsung telepon Dirut PPKGBK, saya juga izin telepon Kapolri, bahwa PSSI akan mencoba menginstalasi 100 CCTV di SUGBK," jelas Erick Thohir.
Wajib punya Garuda ID
PSSI menetapkan bahwa setiap pendukung Timnas Indonesia wajib memiliki Garuda ID, yang merupakan satu-satunya cara untuk membeli tiket pertandingan tim yang dikenal dengan julukan Garuda.
Garuda ID merupakan identitas berupa kode unik yang diperlukan untuk mendapatkan tiket Timnas Indonesia. Para penonton diwajibkan untuk mendaftar dan melengkapi data diri guna memperoleh Garuda ID tanpa biaya.
Setiap Garuda ID hanya berlaku untuk satu identitas penonton, sehingga hanya pemilik tiket yang diizinkan masuk ke stadion, demi menjaga keamanan dan kenyamanan.
"Kami akan berupaya agar seluruh penggemar Timnas Indonesia mendaftar dengan Garuda ID agar semua data tercatat dengan baik. Hal ini penting, terutama saat pertandingan Timnas Indonesia melawan Australia, yang menimbulkan kekhawatiran terkait keselamatan karena masih banyak penonton yang mencoba masuk tanpa tiket," jelas Erick Thohir.
Tidak ingin tragedi Kanjuruhan terulang kembali
"Dalam proses introspeksi yang kami lakukan, kami berkomitmen untuk menjaga keamanan dengan lebih baik. Saya ingin mengingatkan agar kejadian tragis seperti yang terjadi di Kanjuruhan tidak terulang di pertandingan Timnas Indonesia. Hal ini sangat mengerikan lho," ungkap Erick Thohir.
"Oleh karena itu, saya sangat berharap agar faktor keamanan benar-benar diperhatikan dan keselamatan semua pihak terjamin. Saat melawan Australia, Pak Presiden Ketujuh, Pak Jokowi, juga hadir dan terlihat penonton berdiri di sebelah kanan."
“Tempat duduk sudah tidak memadai. Apa penyebabnya? Kami telah membongkar semua sistem yang ada. Sudah diterapkan single seat, namun jika masih ada celah, saya mohon semua pihak untuk mendaftar dan mengatur ulang,” jelas Erick Thohir.
Kejadian di Kanjuruhan menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih waspada dan memperhatikan aspek keamanan di setiap acara olahraga. Kami bertekad untuk memastikan bahwa setiap pertandingan berlangsung dengan aman dan nyaman bagi semua penonton.
Sistem pengenalan wajah
PSSI berencana untuk menerapkan sistem pengenalan wajah (face recognition) di SUGBK. Sistem ini bertujuan untuk memastikan bahwa wajah penonton sesuai dengan identitas yang tertera pada tiket yang telah dibeli.
"Saya mohon maaf yang tidak mendaftar Garuda ID tidak bisa masuk karena sistem tiket dengan face recognition. Diimplementasikan pada November 2024. Kami juga buka nobar di sekitar SUGBK. Jadi, para suporter yang ingin bersama, ayo sama-sama," tutur Erick Thohir.
Dengan adanya sistem ini, diharapkan keamanan dan kenyamanan penonton dapat terjaga dengan lebih baik. Selain itu, acara nonton bareng yang diadakan di sekitar SUGBK juga menjadi alternatif bagi suporter yang tidak mendapatkan tiket.